Dunia Kerja

Begini Cara Penyelesaian Konflik Internal di Tempat Kerja

Penyelesaian konflik
Penyelesaian konflik

Ajaib.co.id – Dalam sebuah bisnis atau perusahaan, konflik adalah satu hal yang sangat dihindari namun juga tidak terhindarkan. Di lingkungan kerja, sebuah konflik bisa terjadi baik itu karena masalah eksternal maupun internal.

Pada umumnya, masalah yang termasuk ke dalam masalah internal bukan diakibatkan oleh masalah dalam bisnis itu sendiri namun berasal dari hal-hal seperti kinerja rekan karyawan, gaya kepemimpinan, sampai masalah manajemen di dalamnya.

Masalah seperti ini biasanya disebut dengan konflik internal. Pada artikel ini, redaksi Ajaib akan membahas tentang serba-serbi konflik internal dan tips penyelesaian konflik internal kedua belah pihak yang terjadi di dalam perusahaan atau di tempat kerja secara umum. Pastinya supaya mengambil keputusan yang tepat.

Pengertian Konflik Internal

Kata konflik berakar dari kata bahasa Inggris “conflict” yang artinya perselisihan atau pertentangan. Konflik bisa terjadi antarindividu, antara individu dan lembaga, serta antarlembaga. Di dalam perusahaan atau tempat kerja, konflik bisa dibilang sebagai satu masalah yang umum terjadi, baik itu perorangan, antar divisi, atau antara atasan dan bawahan.

Jika sebuah konflik internal terjadi, dapat dipastikan bahwa hal itu akan mengganggu progres, kinerja, dan produktivitas dari pekerjaan yang berjalan. Maka dari itu, sebuah konflik internal harus sesegera mungkin diselesaikan.

Tidak hanya menghambat pekerjaan dari individu atau pihak yang berkonflik, namun konflik internal bisa mempengaruhi kinerja dan progres seluruh karyawan atau bahkan perusahaan secara keseluruhan. Misalnya, jika sebuah konflik sedang terjadi antara divisi marketing dan sales, maka hal ini tidak hanya menghambat pekerjaan di dalam divisi tersebut namun juga akan berdampak pada divisi lain yang berhubungan seperti divisi keuangan.

Jenis Konflik Internal

Setidaknya ada tiga jenis konflik internal jika dibedakan menurut subjek atau pelakunya, yaitu:

Konflik Personal

Konflik personal adalah konflik yang terjadi antarindividu. Biasanya konflik ini terjadi karena ada ketidakcocokan diantara mereka, miskomunikasi, dan persepsi kepemimpinan yang buruk (misalnya satu karyawan tidak suka dengan gaya kepemimpinan atasannya)

Konflik Intragroup

Konflik intragrup di dunia kerja adalah konflik yang terjadi antara satu individu dengan satu divisi kerja. Adapun yang biasa mendorong konflik seperti ini adalah faktor senioritas, posisi atau jabatan, dan keterbatasan akses untuk menyampaikan opini.

Konflik Intergrup

Konflik intergrup adalah konflik yang terjadi antara satu divisi dengan divisi lainnya yang ada di perusahaan. Umumnya, konflik ini terjadi karena adanya rivalitas dan miskomunikasi. Contohnya adalah konflik antara divisi sales dan keuangan yang terjadi karena perbedaan pendapat mengenai biaya operasional. Misalnya, divisi keuangan yang sudah menetapkan budget operasional mendapat protes dari divisi sales yang menganggap biaya tersebut tidak cukup untuk mencapai target.

Faktor Pendorong Terjadinya Konflik Internal

Ada banyak faktor yang mendorong terjadinya konflik di dalam perusahaan, seperti:

Senioritas

Walaupun di budaya Indonesia senioritas merupakan hal yang dianggap cukup positif (yaitu orang muda diharuskan untuk menghormati orang yang lebih muda), namun nyatanya ini bisa saja memicu konflik karena seringkali menghambat kinerja.

Bagaimana? Misalnya, karyawan mudah atau junior merasa sungkan untuk memberikan pendapat karena takut dikucilkan atau dianggap tidak sopan. Padahal di dalam dunia kerja, sisi senior bukanlah dari umur melainkan dari pengalaman dan kompetensinya.

Deskripsi Pekerjaan yang Tidak Jelas

Walaupun kelihatan sepele, namun hal ini bisa berdampak buruk pada perusahaan ketika terjadi miskomunikasi karena deskripsi pekerjaan yang tidak jelas. Kini banyak perusahaan tidak memberikan detail dan kejelasan tugas dan peran dari posisi atau jabatan yang dipegang sehingga hal ini bisa memunculkan tumpang tindih pekerjaan ataupun senioritas di mana para senior akan memilih pekerjaan yang mudah sementara ia menyerahkan tanggung jawab aslinya ke junior.

Romantisme

Hal ini menjadi faktor penyebab konflik karena jika ada pasangan karyawan yang sedang menjalin hubungan romantis tiba-tiba dilanda konflik percintaan, maka tidak jarang masalah pribadi seperti ini akan dibawa ke dunia profesionalitas mereka. Konflik percintaan bisa membawa ketegangan dalam atmosfer tempat kerja sehingga kini banyak perusahaan yang melarang karyawannya untuk menjadi pasangan kekasih.

Faktor Lain

Masih ada banyak faktor lain yang seringkali memicu terjadinya konflik, misalnya perilaku pasif-agresif dari atasan, perundungan (bullying), pelecehan, pergantian kebijakan, dan kurangnya kesempatan yang sama untuk bisa berkembang.

Tips Penyelesaian Konflik Internal

Baik sebagai seorang pemimpin perusahaan, CEO, atau seorang HRD, melakukan penyelesaian konflik yang terjadi di internal tentu menjadi salah satu tanggung jawab dari pekerjaan. Berikut adalah tips atau cara penyelesaian konflik yang bisa dicoba jika terjadi di tempat kerja:

Intervensi

Langkah awal yang bisa dilakukan untuk penyelesaian konflik adalah dengan melakukan intervensi. Hal ini bisa dilakukan dengan meminta atasan dari karyawan yang sedang berkonflik untuk menanyakan akar dari permasalahan yang muncul dan juga semua keluhan yang dipendam.

Konseling

Pihak HRD bisa membuka sesi konseling pada pihak yang bermasalah. Melalui konseling, masalah dapat teridentifikasi sehingga penyelesaian konflik bisa segera diusahakan.

Konfrontasi yang Terkontrol

Konfrontasi di sini artinya pihak yang berkonflik bisa saling menyampaikan apa yang menjadi masalah atau keluhannya dengan diawasi oleh rekan kerja atau atasannya. Atasan mereka akan mengawasi dan menengahi konfrontasi ini sehingga tetap terkontrol.

Perubahan Secara Keseluruhan

Jika dampak buruk yang dihasilkan konflik internal yang terjadi sudah sangat membahayakan eksistensi perusahaan, maka perubahan organisasi atau perubahan secara keseluruhan bisa menjadi pilihan yang baik demi penyelesaian konflik.

Demikian informasi mengenai serba-serbi konflik internal di tempat kerja dan tips penyelesaian konflik yang mungkin bisa diterapkan oleh perusahaan. Semoga bermanfaat!

Artikel Terkait