Berita

Bank Indonesia Memperkirakan Tingkat Inflasi Bisa Mencapai 4,15% hingga Akhir Tahun 2022

Survei Pemantauan Harga Memperkirakan Tingkat Inflasi Inti Bisa Mencapai 4,15% hingga Akhir Tahun 2022

Ajaib.co.id – Berdasarkan Survei Pemantauan Harga, Bank Indonesia memperkirakan Indeks Harga Konsumen (IHK) hingga pekan terakhir di bulan Agustus 2022 akan mengalami deflasi 0,13% secara bulanan (month-to-month/mtm). Kondisi ini terjadi karena adanya penurunan harga pada beberapa komoditas, terutama komoditas pangan.

Erwin Haryono selaku Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia telah menyampaikan komoditas utama penyumbang deflasi di bulan Agustus ini adalah komoditas bawang merah -0,17%mtm dan cabai merah -0,13% mtm.

Erwin juga mengatakan bahwa komoditas penyumbang deflasi lainnya yaitu minyak goreng dan cabai rawit yang masing-masing menyumbang -0,07% mtm, daging ayam ras -0,04% mtm, tarif angkutan udara dan tomat masing-masing -0,03% mtm, serta bayam, bawang putih dan jeruk masing-masing sebesar -0,01% mtm.

Di sisi lain, sejumlah komoditas juga mencatatkan inflasi pada periode terakhir Agustus  2022 yaitu bahan bakar rumah tangga (BBRT) sebesar 0,08% mtm, telur ayam ras dan rokok kretek filter masing-masing 0,03% mtm, dan beras sebesar 0,02% mtm. Komoditas semen, air kemasan, dan kentang juga turut mencatatkan inflasi pada periode tersebut, masing-masing sebesar 0,01% mtm.

Pada Juli 2022, Indeks Harga Konsumen juga mencatatkan inflasi sebesar 4,94% secara tahunan (year-on-year/yoy), lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan sebelumnya yaitu 4,35 persen yoy.

Inflasi kelompok pangan bergejolak atau volatile foods mencatatkan inflasi yang sangat tinggi mencapai 11,47% yoy yang dipengaruhi oleh kenaikan harga pangan global dan terganggunya pasokan. Sejalan dengan itu, inflasi kelompok harga yang diatur pemerintah juga meningkat tinggi, menjadi 6,51% yoy, sejalan dengan kenaikan tarif angkutan udara dan harga BBM non-subsidi. Sedangkan, inflasi inti pada Agustus 2022 masih relatif rendah sebesar 2,86 persen yoy.

Dengan terjadi beberapa kondisi di atas, maka Bank Indonesia memperkirakan tingkat inflasi inti berpotensi mencapai 4,15% hingga akhir tahun jika terjadi kenaikan harga BBM subsidi. Sedangkan, tingkat inflasi secara umum diperkirakan mencapai 5,24% hingga akhir 2022.

Sumber: https://ekonomi.bisnis.com/read/20220828/9/1571484/penyebab-perkiraan-deflasi-agustus-2022-menurut-survei-bi, dengan perubahan seperlunya

Artikel Terkait