Banking

Deretan Bank Asing di Indonesia yang Mencaplok Bank Nasional

bank asing di Indonesia

Ajaib.co.id – Jika kamu sadari, sepanjang tahun 2019 kemarin, semakin banyak bank asing di Indonesia yang mengakuisi bank-bank nasional. Bagi kamu yang ketinggalan informasinya, simak daftar bank asing di Indonesia yang ikut masuk ke industri perbankan Indonesia.

Pada Desember 2019 kemarin, ada misteri yang terpecahkan setelah selama setahun penuh menjadi pertanyaan khalayak ramai, hal itu itu adalah status salah satu bank ternama, Bank Permata.

Setelah banyaknya kabar beredar, pada tanggal 12 Desember 2019, akhirnya jelas jika Bangkok Bank telah mencaplok Bank Permata dengan kepemilikan saham hingga 89,12%.

Hal tersebut menjadi jelas setelah Bangkok Bank dengan sendirinya memverifikasi isu tersebut dengan menandatanani pembelian saham bersyarat PT Astra International dan Standard Chartered Bank yang sebelumnya menjadi pemodal untuk Bank Permata.

Pencaplokan Bank Permata oleh bank asing ini menambah daftar panjang bank asing di Indonesia yang mengakuisisi bank umum di tanah air. Untuk daftar bank asing di Indonesia yang mengakuisisi bank lokal, kamu bisa melihatnya daftarnya di bawah ini:

PT Bank IBK Indonesia Tbk

Di awal tahun 2019, salah satu bank luar negeri, yakni Industrial Bank of Korea (IBK) membeli saham dari dua bank milik lokal sekaligus, yakni PT Bank Agris Tbk (AGRS) dan juga PT Bank Mitra Niaga Tbk (Naga).

Untuk menjadi pemegang saham utama Bank Agris, IBK menggelontorkan dana untuk membeli 5,03 miliar saham ketika harga saham tersebut berada di Rp288 per sahamnya.

Jika dikalkulasikan, IBK mengeluarkan Rp 1,14 triliun atau setara dengan kepemilikan 95,79% total saham dari Bank Agris. Tidak puas sampai di sana, Industrial Bank of Korea juga mengakuisisi Bank Mitra Niaga dengan nilai transaksi Rp478,53 miliar. IBK membeli 1,17 miliar saham perusahaan di harga Rp409 per lembar sahamnya. Kedua bank nasional tersebut lalu dilebur menjadi bank utama, Bank IBK Indonesia.

Sumitomo Mitsui banking Corporation

Di awal bulan tahun 2019 juga, Simutomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) resmi mencaplok PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN. Perlu diketahui, Simutomo Mitsui Banking Corporation sendiri memang bank raksasa di Jepang, bahkan bisa dibilang, bank ini adalah bank terbesar kedua di jepang.

Dalam proses akuisisinya, SMBC menggelontorkan dana Rp14,28triliun dengan membeli 3,33 miliar saham yang senilai 56,92% dari total saham BTPN. Dengan adanya akuisisi tersebut, total kepemilikan SMBC menjadi 97,34% atas BTPN atau setara 7,93 miliar saham.

Mitsubishi UFJ Financial Group

Jepang sepertinya memandang industri perbankan di Indonesia cukup menjanjikan. pasalnya, selain SMBC, raksasa perbankan nomor satu di Jepang, Mitsubishi UFJ Financial Group juga mencaplok bank lokal di Indonesia, yakni PT Bank Danamon Indonesia TBK dan juga PT Bank Nasional Parahyangan Tbk.

Pada proses pengakuisisian yang dilakukan April 2019 kemarin, Mitsubishi UFJ Financial Group merogoh kocek hingga lebih dari Rp52 triliun. Setelahnya, perbankan Jepang ini melebur kedua bank ini menjadi Bank Danamon sebagai entitas yang mereka pertahankan.

Bangkok Bank

Yang terbaru, yang sudah disebutkan, yakni Bangkok Bank. Bangkok bank melakukan akuisisi Bank Permata dengan menjadi pemegang saham utama sebesar 89,12% dari total saham milik Bank Permata.

Perjuangan Bangkok Bank untuk mengakuisisi ini cukup berat, pasalnya pemegang saham Bank Permata sendiri sudah ada Astra International dan juga Standard Chartered Bank. Untuk mendapatkan Bank Permata, Bangkok Bank akhirnya melakukan perjanjian saham bersyarat dengan dua institusi inib

Selain itu, mereka sepakat adanya valuasi harga senilai 1,77 kali lipat dari nilai Buku bank Permata itu sendiri.

Jika menjadikan tanggal 30 September 2019 sebagai patokan nilai buku Bank Permata, maka transaksi indikatif yang dilakukan Bangkok Bank adalah Rp37,43 triliun atau setara Rp1,498 per sahamnya.

Kehadiran bank asing di Indonesia sebenarnya memiliki dua sisi mata koin. Di satu sisi, mereka akan membuat permodalan bank di Indonesia menjadi lebih kuat. Tetapi di sisi lain, bank lokal seperti Bank Mandiri, hingga Bank BRI menjadi pesaing yang tangguh untuk mempertahankan eksistensinya.

Meskipun begitu, biasanya bank asing ini memiliki produk yang fokus kepada business to business (b2b) dibanding business to consumer (b2c).

Jika bank nasional biasanya memiliki produk seperti layanan tabungan atau simpanan, fasilitas transfer, hingga kredit, maka bank-bank asing ini biasanya melakukan aktivitas bisnisnya dengan meminjamkan dana ke korporasi-korporasi yang ada di Indonesia.

Dengan melihat tren di tahun lalu, apakah bank asing akan menguasai industri perbankan di Indonesia? Apalagi jika melihat daftar bank-bank yang diakuisisi adalah bank lokal yang bisa terbilang besar, mulai dari Permata hingga ke Danamon.

Demikian pembahasan mengenai bank asing dan daftar akuisisinya yang dilakukan di sepanjang tahun 2019 kemarin. Jika kamu tertarik dengan pembahasan perbankan lainnya, atau informasi seputar investasi dan saham, kamu bisa terus ikuti perkembangannya di situs Ajaib ya.

Artikel Terkait