

Ajaib.co.id – Tidak dapat dipungkiri, bahwa kebutuhan gas anorganik dalam industri kimia sangatlah penting. Gas-gas tersebut dapat menunjang proses produksi dalam suatu produk. Gas-gas tersebut juga dapat difungsikan sebagai alat bantu kesehatan seperti oksigen yang dapat digunakan untuk menunjang pelayanan fasilitas kesehatan. Kali ini Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan kembali emiten yang memilki kegiatan usaha utamanya bergerak di bidang industri kimia anorganik gas. Emiten tersebut ialah PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (saham SBMA).
Profil Singkat Emiten
Perseroan yang memiliki nama PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk ini memiliki kode saham SBMA. Perseroan sendiri sudah berdiri sejak tanggal 25 Oktober 1980.
Saat ini perseroan berkedudukan di kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang industri kimia anorganik, sektor Basic Materials sub sektor Basic Chemicals.
Saat sebelum melaksanakan proses penawaran umum saham perdana, komposisi kepemilikan saham perusahaan SBMA terdiri atas PT Surya Biru Titilea Investama sebesar 90% atau sebanyak Rp58.500.000.000 dan Tiffany Wei sebesar 10% atau sebanyak Rp6.500.000.000.
Sedangkan, per 31 Desember 2023, berikut ini komposisi pemegang saham SBMA.
Rencana Penggunaan Dana IPO
Berdasarkan prospektus SBMA, Sekitar 49,01% digunakan untuk membeli lahan seluas 2,05 Ha di mana pembelian lahan tersebut tercatat sebagai transaksi affiliasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Lalu sebanyak 37% digunakan untuk keperluan investasi kepada pabrik dan alat penunjang produksi seperti tanki penyimpanandan tabung gas, dan 13,99% akan digunakan sebagai modal kerja perusahaan.
Kinerja Laporan Keuangan SBMA
Prospektus SBMA menunjukkan kinerja positif pada tahun 2019 dan 2020. Namun, mencatatkan penurunan kinerja pada kuartal I-2021.
Komponen | 2022 | 2021 | 2020 | 2019 |
Pendapatan | 103,64 miliar | 88,26 miliar | 74,26 miliar | 71,96 miliar |
Laba Kotor | 49,46 miliar | 43,58 miliar | 37,75 miliar | 38,29 miliar |
Laba Bersih | 4,48 miliar | 7,41 miliar | 5,30 miliar | 4,61 miliar |
Total Aset | 269,60 miliar | 250,61 miliar | 195,25 miliar | 127,19 miliar |
Total Liabilitas | 585,33 miliar | 45,32 miliar | 45,27 miliar | 50,42 miliar |
Total Ekuitas | 211,07 miliar | 205,29 miliar | 149,98 miliar | 76,76 miliar |
Dari laporan di atas terlihat bahwa saham SBMA meraih laba bruto sebesar Rp49,46 miliar pada tahun 2022, naik 11,7% dari tahun 2021 yang sebesar Rp43,58 miliar. Selain itu, emiten juga mencatatkan pendapatan usaha pada tahun 2022 sebesar Rp 103,64 miliar, naik 14,8% dari tahun 2021 yang sebesar Rp 88,26 miliar.
Namun, laba tahun berjalan SBMA hanya sebesar Rp4,48 miliar, turun 60,5% dari tahun 2021 yang sebesar Rp7,41 miliar. Data keuangan SBMA per 31 Desember 2022 menunjukkan ekuitas perseroan naik 2% menjadi Rp211,07 miliar dibandingkan tahun sebelumnya Rp205,61 miliar.
Rasio-Rasio Keuangan SBMA
Berikut merupakan rangkuman rasio keuangan SBMA selama empat tahun terakhir dan kuartal 4-2022:
Rasio | Q4 2019 | Q4 2020 | Q4 2021 | Q4 2022 |
ROE | 6% | 3,5% | 2,3% | -1,4% |
ROA | 3,6% | 2,7% | 1,9% | -1,1% |
GPM | 53,2% | 60,8% | 52,2% | 50,3% |
OPM | 15,1% | 16,8% | 14,4% | 10,9% |
NPM | 6,4% | 7,1% | 8,4% | 4,3% |
CR | 86,8% | 90,1% | 170,2% | 136,3% |
DER | 66% | 30% | 22% | 28% |
Data di atas menunjukkan bahwa SBMA secara fundamental tidak menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik. Dari rasio profitabilitas, perputaran aktivitas, dan likuiditas terlihat terdapat penurunan pertumbuhan.
Namun dari rasio solvabilitas, terlihat juga penurunan pada Debt to Equity Ratio (DER), hal ini menunjukan SBMA mampu menurunkan beban utangnya.
Kebijakan Dividen SBMA
Setelah IPO pada September 2021 lalu, saham SBMA untuk pertama kalinya membagikan dividen sahamnya di 2023. Berikut dividen saham SBMA di tahun 2023.
Tahun | Dividen | Jenis | Imbal Hasil |
---|---|---|---|
2023 | 1,5 | Tahunan | 1,07% |
Emiten produsen gas industri PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (SBMA) telah membagikan dividen tunai dari laba tahun buku 2022 senilai Rp1,39 miliar. Keputusan ini disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Mei 2023.
Adapun pembagian dividen ini sekitar sebesar 31% dari laba 2022 yang sebesar Rp4,48 miliar. Secara rinci, jumlah pembagian dividen itu sebesar Rp1,5 per saham. Para pemegang saham perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 9 Juni 2023 pukul 16.00 WIB telah menerima pembagian dividen ini. Pembagian dividen pun sudah dibagikan pada 16 Juni 2023 lalu.
Prospek Bisnis SBMA
Dilansir dari Kompas, emiten produsen gas industri PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA), pada 3 Juli 2023 telah meresmikan penambahan unit air separation plant (ASP) pada pabriknya yang terletak di, Jalan Mulawarman, Balikpapan. Pabrik ini meningkatkan produksi gas hingga lima kali lipat.
Direktur Operasional PT SBMA Iwan Sanyoto mengatakan bahwa proyek pengembangan pabrik dengan unit ASP menyerap total investasi sebesar Rp39 miliar, di mana Rp18 miliar berasal dari dana Penawaran Umum Perdana Saham (IPO).
Menurut Iwan, dengan adanya alat baru, pabrik ini ditargetkan mendapatkan peningkatan produksi oxygen dan nitrogen hingga 5 kali lipat setelah pasca commercial start up Air Separation Plant (ASP), sejak 7 Juni lalu. Menyumbang peningkatan kapasitas hingga 50 ton per hari atau lima kali lipat dari produksi sebelumnya.
Produsen asetilin, argon, CO2, nitrogen, dan oksigen juga memastikan tahun ini pihaknya akan fokus pada peningkatan produksi produk nitrogen dan oksigen agar sejalan dengan permintaan pasar yang terus meningkat. Karena semakin banyak potensi pasar, maka potensi peningkatan permintaan untuk produk nitrogen dan oksigen pun ikut meningkat.
Iwan mengungkapkan, kelebihan produksi ini diharapkan mampu mengantisipasi peningkatan permintaan dari berbagai sektor industri, termasuk pertambangan, petrokimia, dan minyak dan gas, yang sering membutuhkan oksigen dan asetilen.
Dengan optimisme peluang dan permintaan yang tinggi, SBMA akan fokus mendorong peningkatan penjualan nitrogen dan oksigen perseroan di tahun ini, dan tahun depan. Di sisi lain, SBMA juga membidik potensi pasar yang ada di IKN.
Iwan yakin, adanya pembangunan di IKN akan menyumbang pendapatan perusahaan. Mengenai kemungkinan perluasan pasar ke wilayah Ibu Kota Negara (IKN), tentu IKN memiliki kebutuhan gas yang cukup tinggi. Oleh karena itu SBMA dapat menyediakan produk gas di sana, termasuk sebagai salah satu pemasok utama bagi proyek konstruksi di kilang Pertamina.
Kesimpulan
Berdasarkan laporan dan data dari prospektus, serta kondisi makro-ekonomi. Prospek usaha dari SBMA cukup besar, jika mampu mengoptimalkan segala kesempatan yang ada, maka bukanlah hal yang mustahil SBMA akan menciptakan pertumbuhan kinerja yang sangat positif.
Sayangnya, prospek bagus ini tidak terlihat dari laporan keuangan dari SBMA sendiri. Meski begitu, jika dilihat dari sisi teknikalnya, emiten ini masih kurang bagus dan disarankan untuk jual.
Namun kembali lagi kepada diri kamu sendiri sebagai investor. Sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual saham, kamu bisa melakukan terlebih dulu analisis saham itu sendiri.
Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!
Sebagai aplikasi trading saham terbaik, Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat, aman, dan handal. Yuk #JadiTraderHandal bersama Ajaib sekarang! Proses pendaftarannya mudah dan 100% online.
Ada berbagai fitur menarik yang tersedia untuk membantu Anda memaksimalkan potensi profit dari trading saham, salah satunya X-TRA Day Trading. Anda dapat menikmati X-TRA buying power hingga 7x lipat untuk maksimalkan potensi cuan.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib sekarang! Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.