Bisnis & Kerja Sampingan

Apa itu Design Thinking dan Manfaatnya dalam Bisnis?

Ajaib.co.id – Bagi awam yang sehari-hari bekerja dalam bidang desain produk, design thinking mungkin merupakan istilah yang sering didengar. 

Sebagai desainer produk, metode ini sangat membantu menemukan masalah dan juga mencari solusi untuk memperbaikinya. 

Saat ini design thinking sudah banyak diterapkan juga dalam bisnis, bukan hanya bagi pada bagian user experience, namun sudah diterapkan pada berbagai bidang lainnya pekerjaan

Nah, untuk dapat memahami lebih lanjut lagi mengenai design thinking, simak pembahasan berikut ini.

Apa Itu Design Thinking?

Design thinking adalah sebuah metode yang saat ini cukup populer di masyarakat. Metode inilah yang digunakan untuk mencari masalah sekaligus menemukan solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Secara sederhana, design thinking dapat didefinisikan sebagai suatu pendekatan atau metode yang berpusat pada manusia sebagai pengguna untuk melakukan perumusan dan pemecahan masalah dengan kreatif dan juga praktis. 

Kebutuhan users atau pengguna menjadi pusat perhatian metode design thinking. Oleh karena itu, proses berpikir dalam metode ini diarahkan untuk menemukan solusi guna memenuhi kebutuhan manusia. 

Menggunakan design thinking dalam proses membuat keputusan menjadi penting karena keputusan yang nantinya dihasilkan adalah sesuatu yang benar-benar diinginkan oleh users bukan insting saja

Inovasi dalam design thinking berpengaruh pada cara untuk mengembangkan produk, proses, layanan dan juga organisasi bisnis.

Design thinking juga tentang bagaimana cara untuk melakukan pendekatan secara langsung yang bertujuannya untuk dapat mengubah ide-ide yang inovatif menjadi produk atau sebuah proses yang nyata dan dapat diuji secepatnya. 

Nah, oleh karena itu metode ini akan sangat membantu kamu ketika menghadapi masalah yang serius secara cepat dan efisien.

5 Langkah Design Thinking

Dalam prosesnya, agar dapat menerapkan design thinking terdapat lima langkah yang harus dilakukan lho, antara lain:

1. Empathize

Empathize merupakan langkah pertama yang harus dilakukan. Maksudnya bahwa kamu harus terlebih dahulu merasakan empati terhadap costumer atau pengguna yakni orang-orang yang masalahnya ingin kamu selesaikan.

Proses pertama ini dilakukan karena kamu harus mengenal dan juga memahami kebutuhan, keinginan, dan juga tujuan customer atau users  ketika menggunakan produk tersebut.

Dengan berempati, maka kamu akan dapat mengumpulkan berbagai insight mengenai users. Setelah melakukan hal tersebut maka kamu dapat mengembangkan produk dan mengambil tindakan tepat yang tentunya akan menjawab masalah users.

Salah satu cara yang dapat digunakan dalam langka pertama ini adalah wawancara. Kamu dapat mewawancarai agar dapat terlibat secara personal untuk menghasilkan pemahaman tentang sudut pandang dari pengguna.  

Proses wawancara dapat dilakukan dengan komposisi pertanyaan yang lebih rinci dan mendalam agar masalah yang users alami dapat juga kamu rasakan. 

2. Define 

Pada langkah pertama sebelumnya, kamu telah melakukan pengumpulan informasi tentang berbagai masalah yang dihadapi oleh users.

oleh karena itu, langkah selanjutnya dalam proses design thinking adalah define atau mendefinisikan masalah. 

Nah, mulailah untuk mendefinisikan apa yang sebenarnya users butuhkan dari berbagai insight yang telah kamu terima. 

Dalam mendefinisikan masalah pada proses design thinking, jangan pernah lupa bahwa users merupakan fokus utama bukan business goals. 

Perhatikan setiap kesamaan yang diungkapkan oleh users ketika wawancara dan buatlah kesimpulan yang merupakan rangkuman dari semua masalah yang pengguna hadapi. 

3. Ideate

Langkah selanjutnya adalah ideate atau menghasilkan ide-ide yang inovatif dan juga solutif. Ide-ide yang dihasilkan tidak harus selalu sempurna. 

Lahirkanlah banyak ide yang inovatif dengan sudut pandang yang beragam dan juga unik dengan imajinasi yang kamu miliki.

Ide-ide yang dilahirkan sebaiknya unik dan jangan ragu untuk menggunakan imajinasimu. Ide yang dihasilkan dapat berupa body storming, atau mind mapping mengenai solusi atau ide apapun yang muncul untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Dengan berbagai ide yang dikumpulkan,selanjutnya ide tersebut akan dievaluasi agar  dapat menemukan gagasan yang terbaik.

4. Prototype

Nah, langkah keempat dari design thinking adalah prototype. Banyak ide yang telah dilahirkan pada proses ideate, proses selanjutnya adalah menyaring setiap ide tersebut dan membuat prototype. 

Pilihlah ide-ide yang memang sesuai dengan keadaaan nyata dalam kehidupan. Kamu juga dapat melakukan kombinasi antara ide yang pernah dirumuskan orang lain dan ide baru yang kamu miliki.  

Selain itu, kombinasi ide-ide yang kamu miliki juga sangat mungkin untuk dilakukan. Setelah melakukan hal tersebut, buatlah prototype  yang sederhana dari ide yang unik dan solutif tersebut. 

Prototype yang dibuat haruslah sesuatu yang bisa dites atau digunakan, karena prototype merupakan versi sampel bisa dalam bentuk paper mockup, sketsa, atau yang lainnya. 

5. Test

Langkah terakhir dalam proses design thinking adalah test. Pada langkah ini,  prototype lah yang akan di tes kepada users yang telah diwawancarai pada tahap pertama.

Hal ini dilakukan untuk menguji apakah prototype yang dibuat telah menjawab masalah yang dimiliki oleh pengguna. Feedback yang berharga dari setiap pengguna akan sangat membantu untuk meningkatkan performa dari produk yang kamu miliki.

Jika masih terdapat masalah, akan tetap dilakukan perbaikan dengan mencari solusi dan kemudian diuji kembali hingga produk benar-benar telah efektif dan menjawab masalah yang terjadi.

Manfaat Design Thinking dalam Bisnis dan Pekerjaan

Metode design thinking diakui memiliki manfaat yang sangat berarti baik dalam bisnis dan juga pekerjaan. Beberapa manfaat dengan menerapkan design thinking, yaitu:

  1. Membuat users merasa senang karena dapat berpartisipasi secara langsung dan memberikan masukan mengenai masalah yang mereka hadapi mengenai produk.
  2. Lebih efisien dalam hal jadwal produksi yang lebih cepat
  3. Menciptakan kolaborasi dan komunikasi dalam lingkup kerja
  4. Lebih inovatif dan solutif serta belajar dengan cepat untuk memecahkan masalah dan menghimpun ide-ide
  5. Mengurangi risiko  kesalahan yang banyak karena menggunakan ide-ide berdasarkan data yang dikumpulkan

Demikian halnya dalam semua bidang pekerjaan, design thinking memiliki manfaat yakni dapat membantu dalam memecahkan masalah yang sangat kompleks dengan  ide-ide  yang unik, solutif dan inovatif.

Nah, dalam berinvestasi kamu juga harus menemukan aplikasi yang solutif dan menjawab kebutuhanmu lho. Ajaib merupakan aplikasi yang memberikan solusi dan pilihan investasi seperti saham yang sesuai dengan kondisimu.

Mudah untuk diakses dan juga telah diawasi oleh OJK. Ingin berinvestasi? pilih Ajaib, yah!

Artikel Terkait