Ada perbincangan panas di jagad dunia maya tanggal 12 September kemarin. Warganet dihebohkan dengan kasus fat-finger error yang terjadi pada saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM).
Terpantau setelah istirahat makan siang, saham Gudang Garam melesat secara ajaib dari level Rp69.075 ke Rp74.800. Tak lama kemudian saham ini mulai menunjukkan grafik menurun secara drastis dalam rentang waktu yang sangat singkat sekitar 1 jam. Di penghujung hari, saham GGRM ditutup pada level Rp68.275.
Tragedi Saham Gudang Garam Jadi Perbincangan
‘Tragedi’ yang jarang terjadi tersebut langsung menjadi topik pembicaraan warganet. Banyak yang membagikan screenshot grafik tragisnya pergerakan saham tersebut. Sebenarnya apa yang terjadi Berdasarkan histori saham GGRM tanggal 12 kemarin, perusahaan sekuritas dengan kode DH membeli 34.528 lot saham. Perlu diketahui, kode DH tersebut adalah milik Sinarmas Sekuritas. Harga pembelian lot saham tersebut bernilai Rp251.8 miliar. Tidak lama setelah pembelian tersebut, DH kembali menjual 16.307 lot saham dengan valuasi Rp111.4 miliar.
Teori Warga Netizen
Teori yang dikemukakan oleh warganet adalah seorang broker mengalami fat-finger error. Kesalahan ini kemungkinan terjadi karena seseorang salah memasukkan angka ke kolom yang benar atau mengetik terlalu banyak/sedikit angka secara tidak sengaja. Imbasnya adalah sang broker membeli terlalu banyak atau sedikit saham yang diinginkan.
Selain terjadi pada kasus saham GGRM, fat-finger error juga pernah dialami oleh saham perusahaan-perusahaan asing. Tahun 8 April 2018 yang lalu, seorang pegawai Samsung Securities membagikan dividen sebesar US$ 100 miliar kepada sekitar 2.000 pegawai lainnya.
Dampak dari kesalahan tersebut adalah saham Samsung langsung jatuh 11% dalam sehari saja. Samsung dengan sigap mengancam untuk memenjarakan pegawai yang mencoba menjual saham yang bukan haknya. Buntutnya, pada 28 Mei 2018 kejaksaan negeri Korea Selatan menggeledah kantor pusat Samsung.
Mirip dengan Saham BPN Paribas
Hal mirip juga terjadi pada BNP Paribas. Bank asal Prancis tersebut mengalami kerugian hingga €160 juta. Seorang investor bernama Armin S membeli sertifikat seharga €108 bukannya €54.400. Kesalahan tersebut tidak terdeteksi komputer karena BNP Paribas tidak bisa membukukan lebih dari 8.000 transaksi dalam seminggu. Untungnya, Pengadilan Daerah Frankfurt di Jerman menyatakan transaksi tersebut tidak sah. BNP Paribas pun tidak diwajibkan menyelesaikan transaksi fat-finger tersebut.
Kasus seperti di atas dapat memberikan dampak buruk pada pasar saham apalagi jika jumlahnya sangat besar. Ada beberapa metode yang bisa ditempuh untuk mencegah kasus seperti ini terulang lagi. Cara yang pertama adalah dengan menerapkan filter yang lebih ketat. Contoh kasusnya adalah transaksi di atas Rp10 miliar atau 10.000 lot saham tidak akan diproses.
Selain saham GGRM, ada rekomendasi saham perusahaan rokok yaitu saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP). Saham GGRM dan HMSP merupakan dua emiten rokok terbesar yang bisa jadi beberapa rekomendasi saham terbaik di industri rokok. Jadi tunggu apalagi? Yuk beli saham di Ajaib.co.id.
Sebelum membeli, kamu juga harus jeli dalam melihat simbol desimal. Banyak negara selain Indonesia yang menggunakan tanda koma untuk menandakan ribuan. Sebaliknya, negara-negara tersebut menggunakan tanda titik untuk mengindikasikan desimal. Pastikan juga tubuhmu dalam kondisi yang prima. Otak jadi kurang fokus jika tubuh sedang tidak sehat. Setelah itu, cek kembali seluruh tiap kolom yang harus diisi sebelum mengklik tombol Jual atau Beli. Jangan sampai kamu menyesal.
Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.
