Ajaib.co.id – Harga saham umumnya bergerak naik karena kinerja yang baik ataupun ada berita positif yang dapat meningkatkan kinerja emiten. Ketika ada saham dengan kinerja yang pas-pasan bahkan buruk tiba-tiba pergerakannya naik secara drastis, kemungkinan saham tersebut sedang di-pump.
Apa arti pump? Siapa yang melakukannya? Bagaimana cara mereka melakukan pump saham? Yuk, simak artikel berikut ini:
Apa Itu Pump?
Pump artinya bentuk aksi untuk memompa harga saham yang dilakukan oleh suatu pihak dengan cara memberikan informasi sesat, keliru dan berlebihan kepada pihak lain tertarik untuk membeli saham tersebut.
Praktek pump bukanlah fenomena baru dalam bursa saham. Di Amerika Serikat, praktek ‘pom-pom’ saham ini dikenal dengan istilah pump and dump yang artinya pompa dan buang.
Semua harga komoditas akan naik karena dipengaruhi dua hal, yaitu penawaran dan permintaan. Harga akan naik apabila terdapat permintaan semakin tinggi, dan begitu juga sebaliknya. Tinggi rendahnya permintaan komoditas dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu:
- pendapatan pembeli;
- harga barang substitusi;
- selera pembeli;
- sentimen lain yang mempengaruhi persepsi pembeli.
Nah, untuk faktor 1 dan 2 merupakan faktor yang dapat dihitung dan diperkirakan. Sementara faktor 3 dan 4 adalah faktor yang tidak dapat diprediksi.
Karena itulah, aksi pump artinya dilakukan untuk menarik minat pembeli terhadap suatu saham sehingga para pemegang saham yang sudah terlanjur membelinya dapat menjual saham dengan harga yang lebih tinggi.
Aksi pump lebih sering dilakukan terhadap saham mikro dan kecil karena saham jenis ini paling mudah dimanipulasi. Saham mikro dan kecil tidak banyak dikenal dan belum banyak dimiliki orang, dan juga sahamnya juga tidak likuid dan dapat dengan mudah mengalami kenaikan harga yang sangat tajam ketika volume investor meningkat.
Oleh karena itu, pelaku pump lebih mudah melakukan aksinya tanpa harus mengumpulkan banyak investor.
Siapa yang Dapat Melakukan Pump?
Dalam menggerakkan harga saham, dapat dilakukan oleh banyak pihak seperti pengurus dana pensiun, para manajer investasi, emiten, dan pihak-pihak lainnya dengan tujuan yang berbeda-beda.
Pengurus dana pensiun ingin menunjukkan hasil yang bagus dengan hasil investasi yang tinggi sehingga mendapatkan bonus besar. Manajer investasi ingin nilai aktiva bersih (NAB) dalam produk reksa dananya tinggi sehingga dapat dengan mudah menarik investor baru. Bahkan emiten yang ingin harga sahamnya selalu ‘cantik’, atau pihak lain yang mau mendapatkan keuntungan besar.
Walaupun banyak pihak yang dapat melakukan aksi tersebut, namun pihak yang melakukan pump biasanya tidak diketahui sehingga lebih dikenal dengan sebutan bandar.
Dalam melakukan pump saham, bandar harus memiliki kekuatan modal yang menjadi faktor penting dalam menentukan saham mana yang akan digoreng.
Bandar dengan modal kecil hanya bisa melakukan pump terhadap saham-saham murah atau small cap. Bandar yang bermodal besar dan kuat, dapat melakukan pump terhadap saham yang tergolong big cap. Kendati demikian, cara dan modus yang digunakan oleh bandar cenderung sama.
Nah, bandar seringkali melakukan aksi pump dengan menggunakan jasa para influencer saham. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan kenaikan investor ritel pemula di pasar modal sehingga mudah untuk dikelabui.
Influencer saham umumnya mengaku sebagai pengajar saham akan memborong saham small cap di harga murah sehingga mudah untuk dipompa.
Cara Pelaku Melakukan Pump
Cara melakukan pump yang dilakukan antara influencer dan bandar sedikit berbeda. Influencer lebih sering melakukan pump dengan cara misleading information yaitu merekomendasikan suatu saham yang akan di-pump berdasarkan pandangan subjektif yang berisi mengenai hal-hal positif.
Alhasil, harga saham akan mulai bergerak naik, dan influencer pun semakin terang-terangan mempromosikan dan merekomendasikan untuk membeli saham tersebut.
Melihat hal itu, para pengikut yang belum memahami cara kerja pasar saham dan rencana trading yang matang, tergiur untuk mengikuti tanpa mengetahui risiko yang akan muncul karena takut ketinggalan (FOMO).
Dengan masuknya para investor ritel pemula ke dalam saham tersebut, maka influencer dapat melakukan aksi jual sehingga mendapatkan untung yang sangat besar. Tak jarang setelah aksi jual, saham yang direkomendasikan influencer ini anjlok dan ARB berkali-kali.
Sementara, bandar cenderung melakukan pump dengan berbagai cara untuk menarik para investor pemula, seperti:
- Creating Fake Demand And Supply
Beberapa pihak tertentu memasang posisi buy/sell pada harga terbaik dengan jumlah demand and supply yang banyak. Ketika harga saham mendekati posisi harga yang mereka pasang, tiba-tiba mereka melakukan amend sehingga orderan hilang.
- Cornering
Cara ini melakukan supply semu untuk menurunkan harga saham di pagi hari. Nah, hal ini menyebabkan investor publik melakukan short selling. Lalu, di akhir perdagangan, mereka melakukan pembelian dalam jumlah besar dan mengakibatkan pelaku short selling mendapatkan kerugian.
- Wash Sale
Bandar melakukan perdagangan semu tanpa mengubah kepemilikan dengan menggunakan beberapa sekuritas untuk membentuk harga.
- Marking at The Close
Bandar melakukan penempatan transaksi order buy/sell pada waktu penutupan bursa sehingga membentuk harga seperti yang diinginkan.
Ketika saham yang mengalami perubahan harga secara mendadak, maka Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai pengawas pasar akan mengingatkan investor dengan pemberian label unusual market activity (UMA) pada saham.
Pump memang terlihat menggiurkan, bagi mereka yang menikmatinya. Tapi bagi yang terjebak, tentu hanya mendapatkan kerugian. Buat kamu yang ingin untung dalam berinvestasi, unduh aja Aplikasi Investasi Ajaib.
Aplikasi Investasi Ajaib berisi manajer investasi terbaik yang akan membantu kamu dalam mengelola investasi.Segera miliki akun Ajaib ya.