Banking

4 Rekomendasi Pinjaman Dana Pendidikan untuk Masuk Kuliah

Ajaib.co.id – Setiap tahun, uang masuk kuliah selalu naik. Bagi sebagian orang, hal itu sangat membebani. Bahkan sampai ada yang rela bekerja mengumpulkan uang kuliah setelah SMA. Untuk meringankan beban, terdapat pinjaman dana pendidikan buat kuliah.

Pendidikan merupakan salah satu hal penting yang harus diupayakan. Dengan pendidikan tinggi, seseorang akan mendapatkan gaji tinggi, karier bagus, kesempatan menjajal hal baru, dan pada akhirnya memiliki kehidupan layak.

Namun pendidikan tinggi memerlukan biaya yang tinggi juga. Apalagi jika kamu ingin kuliah di universitas tersohor. Untuk menyelesaikan strata satu (S1), kamu harus menggelontorkan ratusan juta hingga miliaran rupiah. Kalau kamu dan orang tua mampu, tak masalah jika harus mengeluarkan dana tersebut.

Jika tidak mampu, kamu bisa mengajukan keringanan untuk biaya pendidikan atau beasiswa berprestasi. Kalau pengajuan tidak diterima, kamu harus memiliki cara lain. Pertama, menunda kuliah untuk bekerja. Setelah berhasil mengumpulkan gaji, kamu akan kuliah. Kedua, kuliah sambil bekerja.

Saat ini, kesulitan keuangan bukan masalah lagi. Karena kamu bisa mengajukan pinjaman dana pendidikan untuk masuk kuliah. Pada dasarnya, pinjaman dana pendidikan sama seperti Kredit Tanpa Agunan (KTA). Namun pinjaman menawarkan beragam kemudahan.

Kredit Pendidikan Bank Mandiri

Dua tahun lalu, Bank Mandiri meluncurkan Kredit Pendidikan bagi dosen serta mahasiswa berprestasi dengan tenor maksimal 10 tahun. Terdapat tiga skema penyaluran kredit, yaitu Mahasiswa Bidikmisi, Mahasiswa entrepreneur atau UKM Berprestasi, dan skema Dosen, CNBCIndonesia.com (19/04/2018).

Pinjaman dana untuk mahasiswa Bidikmisi maksimal senilai Rp75 juta, mahasiswa entrepreneur maksimal sebesar Rp100 juta, sedangkan dosen maksimal Rp200 juta dengan bunga 0,5 persen per bulan atau enam persen per tahun.

Di samping itu, bank BUMN ini juga telah memiliki Kredit Bebas Agunan (KBA) Pendidikan Mandiri yang diluncurkan pada 2006, Kontan.co.id (12/04/2018). Program ini memberikan pinjaman dana untuk tingkat pendidikan pra-sekolah hingga jenjang strata dua (S2) dan kursus pendek.

Dengan plafon mulai Rp5 juta sampai Rp200 juta, KBA Pendidikan Mandiri diperuntukkan karyawan, profesional, entrepreneur, beserta anggota keluarganya. Bunga floating rate dan fixed rate mulai dari 1,3 persen flat per bulan atau sama dengan 28 persen per tahun. Pengembalian 12-36 bulan.

Syarat dokumen yang harus dilengkapi adalah fotokopi KTP dan Kartu Keluarga, fotokopi rekening tabungan dan surat Bidikmisi (khusus mahasiswa Bidikmisi), fotokopi rekening bank (mahasiswa entrepreneur), surat keterangan kemahasiswaan, pernyataan orang tua, persetujuan skema angsuran.

BNI Fleksi-Pendidikan

Bank Negara Indonesia (BNI) memiliki program pinjaman dana pendidikan buat dosen dan mahasiswa, BNI Fleksi-Pendidikan. Plafon pinjaman maksimal Rp500 juta dengan tenor maksimal tiga tahun. Bunga 8,4 persen per tahun. Persyaratan pinjaman ini seperti Kredit Tanpa Agunan (KTA).

Menurut Adi Sulistyowati, Direktur Hubungan Kelembagaan BNI, terdapat dua skema pinjaman dana. Pertama, BNI Fleksi Mahasiswa untuk dosen dan mahasiswa aktif berprestasi S1, S2, dan S3 penerima beasiswa.

Kedua, BNI Fleksi Mahasiswa untuk dosen dan mahasiswa aktif S2 dan S3 yang telah bekerja. Penerima pendanaan ini bisa mendapatkan skim grace period (pembayaran dalam kurun waktu tertentu) atau skema reguler.

Persyaratan dokumen kedua pinjaman hampir sama seperti Kredit Pendidikan Bank Mandiri. Hanya saja bagi mahasiswa yang telah bekerja harus menyertakan fotokopi KTP dan NPWP, slip gaji terakhir, surat keterangan kerja dari atasan, pernyataan tak akan memindahkan payroll, dan pas foto 4×6.

Briguna Flexi Pendidikan

Bank Rakyat Indonesia (BRI) mempunyai Briguna Flexi Pendidikan untuk mahasiswa jenjang S2 dan S3 yang telah memiliki penghasilan tetap. Program pinjaman dana tersebut memiliki tenor maksimal enam tahun untuk S2 dan maksimal 10 tahun untuk S3. Untuk bunga, bank mematok 0,7 persen per bulan atau 8,4 persen per tahun dengan plafon maksimal Rp250 juta.

Menurut Suprajarto, Direktur Utama BRI, keunggulan pinjaman ini adalah kelonggaran waktu pembayaran. Jadi mahasiswa bisa membayar bunga berjalan selama menempuh kuliah. Setelah lulus, mereka membayar pokok pinjaman.

Untuk mengajukan pinjaman dana ini, calon nasabah harus melengkapi dokumen berupa fotokopi KTP dan Kartu Keluarga, slip gaji, surat keputusan pengangkatan karyawan, surat pernyataan dari kantor, dan rekomendasi dari universitas yang dituju.

Dekade KoinPintar

KoinPintar dari KoinWorks memiliki platform pinjaman yang dikhususkan untuk dana kuliah maupun kursus. Dalam prosesnya, KoinPintar akan menyalurkan dana pinjaman langsung ke universitas atau lembaga pendidikan pilihan nasabah. Hal ini untuk menghindari hal-hal tak diinginkan.

Melalui program Dekade, KoinPintar akan memberikan pinjaman sebesar Rp20 juta dan maksimal Rp200 juta dengan bunga rata-rata 0,75 persen. Yang menarik, tenor angsuran maksimal hingga 10 tahun.

Persyaratan Dekade adalah mengajukan pinjaman dana pendidikan di laman KoinWorks, lampiran KTP, KTP pasangan, Kartu Keluarga, mutasi rekening selama tiga bulan terakhir, dan slip gaji, Bisnis.com (04/05/2020).

Maraknya pinjaman pendidikan untuk masuk kuliah ini tak lepas dari ide Presiden Joko Widodo pada April 2018. Ia mengusulkan kepada industri perbankan untuk mengucurkan kredit pendidikan, seperti yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat.

Meskipun tak sedikit pengamat yang menilai langkah tersebut terlalu berisiko, jika tidak disertai mitigasi risiko kredit macet, CNNIndonesia.com (24/04/2018). Bahkan Indonesia sempat mengalami kredit macet dalam penyaluran kredit pendidikan Indonesia di medio 1980-an.

Buat kamu yang berencana mengajukan kredit pendidikan ke bank, hitung secara rinci semua biaya kuliah. Pastikan pinjam dana berdasarkan kebutuhan dan sesuai kemampuan mengembalikannya tepat waktu. 

Suprajarto mengatakan pinjaman dana pendidikan bisa mengubah perilaku kredit masyarakat. Dari kredit konsumtif menjadi kredit produktif.

Artikel Terkait