Investasi

Risiko Membeli Saham dengan Kartu Kredit

Ajaib.co.id – Membeli saham dengan kartu kredit adalah salah satu rencana kebijakan yang dikeluarkan Bursa Efek Indonesia awal tahun lalu. Hingga kini, rencana kebijakan ini masih menjadi pro dan kontra di tengah masyarakat karena memiliki sejumlah risiko yang benar-benar harus dipertimbangkan. Pertanyaannya, mengapa hal ini bisa menjadi polemik?

Prinsip Investasi Saham

Saham adalah investasi yang biasanya dilakukan dalam jangka panjang jika investor punya tujuan investasi untuk mendapatkan keuntungan atau mendapat dividen dari perusahaan yang sahamnya dibeli. Selain dividen, ada pula capital gain, yaitu selisih harga jual dan harga beli dari saham perusahaan.

Dua keuntungan ini bisa didapatkan tergantung dari berbagai faktor, mulai dari analisis fundamental perusahaan, yaitu kemampuan investor membaca kinerja emiten mulai dari pemahaman karakter bisnis perusahaan, memperhatikan situasi dan kondisi sektor, hingga perhitungan potensi keuntungan yang akan didapatkan dalam jangka waktu tertentu. Berikutnya adalah analisis teknikal, yaitu kemampuan investor dalam membaca pergerakan harga saham dalam chart-chart serta tren pasar yang mempengaruhi pergerakan harga dari tahun ke tahun.

Seperti namanya, apapun tujuan investasi saham, tentunya ada dana yang harus disetorkan setelah memilih saham perusahaan tertentu. Dana ini akan dipercayakan pada perusahaan agar bisa terus bekerja dengan baik agar investor bisa mendapatkan keuntungan. Biasanya, uang yang digunakan dalam investasi adalah uang dingin, alias uang yang tidak digunakan untuk operasional sehingga bisa dibiarkan dalam waktu yang lama tanpa mengganggu cash flow keuangan pribadi.

Hal ini agak bertolak belakang dengan prinsip membeli saham menggunakan kartu kredit yang membuat kamu sebagai investor harus menyetorkan cicilan yang dibebankan dari bank penerbit kartu kredit setiap bulannya. Sehingga kadang uang operasional untuk kebutuhan sehari-hari pun akan terpakai. Itu dia salah satu risiko yang bisa muncul jika kamu membeli saham menggunakan kartu kredit.

Lalu, apa lagi risiko membeli saham menggunakan kartu kredit lainnya yang harus dijadikan bahan pertimbangan calon investor?

Risiko Membeli Saham Menggunakan Kartu Kredit

1. Ketidakcocokan Data dalam Portofolio Investor

Portofolio investor adalah kumpulan aset saham yang dimiliki investor perorangan maupun perusahaan. Portofolio saham penting dibangun investor saham karena bisa menjadi penentu keuntungan dari berbagai investasi yang dilakukan. Selain itu, portofolio juga bisa menjadi bahan pengelolaan risiko portofolio yang lebih baik. Semakin besar jumlah saham dalam portofolio, makin besar manfaat pengurangan risiko yang akan terjadi.

Salah satu risiko yang bisa dialami investor selama melakukan investasi saham adalah perubahan suku bunga yang bisa mempengaruhi keuntungan investasi. Prinsipnya, jika suku bunga meningkat, maka bunga saham akan turun. Bayangkan jika kamu melakukan investasi saham menggunakan kartu kredit, tentunya ada risiko kesulitan perhitungan keuntungan karena setiap bulan kamu masih harus mengangsur cicilan dana yang dijadikan sebagai investasi. Hal inilah yang disebut mismatch portofolio saham sebagai salah satu risiko investasi saham menggunakan kartu kredit.

2. Kartu Kredit Memiliki Bunga Jangka Pendek

Investasi saham menggunakan kartu kredit baik jangka pendek maupun jangka panjang memiliki risiko bunga jangka pendek yang mengintai. Jika kamu melakukan investasi saham jangka pendek atau trading, kamu harus sangat memahami prinsip analisis teknikal sehingga kamu bisa melakukan pembelian atau penjualan di saat yang tepat sehingga bisa tetap mendapatkan keuntungan dari capital gain dari transaksi tersebut. 

Hal ini tidak akan mempengaruhi cash flow keuangan jika masih harus terus membayar cicilan kartu kredit per bulannya. Apalagi jika kamu sudah sangat cerdas membaca analisis teknikal sehingga tidak akan ketinggalan momentum yang bisa membuatmu untung.

Risiko makin tinggi jika kamu melakukan investasi saham jangka panjang menggunakan kartu kredit. Suku bunga kartu kredit punya sifat jangka pendek sehingga kamu belum tentu bisa mendapatkan keuntungan yang diharapkan untuk membayar cicilan maupun biaya-biaya lainnya dari kartu kredit yang digunakan untuk transaksi.

3. Dana yang Disiapkan Harus Lebih Besar

Setelah memahami dua risiko di atas, akhirnya bisa ditarik simpulan bahwa investor harus menyiapkan dana lebih jika sewaktu-waktu muncul risiko yang tak bisa dihindari. Kamu harus menyiapkan dana darurat untuk melunasi kartu kredit jika sewaktu-waktu diperlukan. 

Selain itu dana darurat juga harus disiapkan sesuai dengan profil portofolio kamu. Jika kamu menginvestasikan dana dalam jumlah besar, makin besar potensi keuntungan yang didapatkan, namun risiko mengalami kerugian juga membayangi. Jadi, kamu tidak bisa mengandalkan keuntungan dari investasi saham sementara masih ada cicilan yang harus dibayarkan setiap bulannya. Bagaimana jika kamu tiba-tiba membutuhkan semua uang yang diinvestasikan padahal cicilan belum selesai dibayar?

Jadi, investasi saham menggunakan kartu kredit sebetulnya masih bisa saja dilakukan oleh para investor perorangan, selama kamu memahami risikonya dan mampu membayar cicilan maupun pelunasannya di masa depan.

Salah satu cara yang bisa dilakukan agar tetap bisa investasi saham menggunakan kartu kredit namun tidak mengganggu perencanaan keuangan adalah dengan memisahkan kartu kredit yang digunakan untuk konsumsi dan investasi. Kamu jadi tahu pengeluaran per bulan yang dibutuhkan untuk membayar dana  yang diinvestasikan dalam saham tanpa harus melakukan perhitungan manual karena tercampur dengan pembelanjaan di toko online atau pengeluaran makan dan jalan-jalan dari kartu kredit yang kamu gunakan sehari-hari.

Bagaimana? Sudah tertarik melakukan investasi saham? Artikel ini mungkin bisa jadi salah satu penentu keputusanmu apakah akan berinvestasi dengan dana dingin yang lebih minim risiko atau menggunakan kartu kredit dengan risiko suku bunga yang bisa saja berubah?

Jika kamu ingin investasi saham, salah satu aplikasi yang bisa dijadikan sebagai pilihan adalah Ajaib. Ya, Ajaib adalah platform investasi saham dan reksa dana yang sudah dipercaya lebih dari 1 juta pengguna di Indonesia. Tentunya aplikasi ini punya beragam fitur yang akan sangat memudahkan kamu untuk melakukan investasi saham pertama mu, mulai dari pembukaan rekening saham dan rekening dana nasabah hingga rekomendasi saham dan profil emiten yang sahamnya ingin kamu beli.

Tunggu apa lagi? Ayo unduh Ajaib di Google Play atau App Store sekarang juga!

Artikel Terkait