Reksa Dana

Investasi Reksa Dana untuk Dana Darurat, Apakah Bisa?

investasi reksadana

Ajaib.co.id – Setiap individu wajib memiliki dana darurat. Untuk mempersiapkan dana ini, kamu bisa melakukannya dengan memulai investasi reksa dana.

Pada dasarnya, dana darurat wajib disediakan ketika kamu telah memiliki penghasilan bulanan. Dana darurat merupakan uang yang akan digunakan ketika kamu dalam situasi sulit. Misalnya kehilangan pekerjaan atau krisis ekonomi yang menyebabkan penghasilan berkurang.

Besaran Dana Darurat yang Ideal

Mempersiapkan dana darurat tak bisa dalam sekejap. Karena kamu harus menghitungnya dengan tepat. Jumlah dana darurat tergantung pengeluaran rutin setiap bulan.

Karena bersifat darurat, sebaiknya sediakan enam bulan dana darurat. Jika telah menikah dan/atau memiliki tanggungan anak, dana darurat yang tersedia bisa sampai 12 bulan.

Misal kamu adalah lajang yang mengeluarkan biaya kebutuhan setiap bulan Rp5 juta, sedangkan gaji Rp7 juta. Jadi dana darurat ideal yang harus disiapkan adalah Rp5 juta x 6 bulan = Rp30 juta. Jika kamu bisa menyediakan lebih dari itu, lebih baik lagi.

Sedangkan, jika sudah menikah tetapi belum punya anak, minimal kamu punya Rp5 juta x 9 bulan = Rp45 juta. Bila sudah menikah dan segera punya anak atau telah memiliki satu anak, tambah dana darurat untuk 12 bulan. Untuk hal ini, kebutuhan per bulan akan menyesuaikan.

Alokasi Dana Darurat

Dengan perhitungan di atas, tentu kamu memerlukan waktu untuk mengumpulkan dana darurat. Caranya, alokasikan 10-20 persen dari gaji untuk dana darurat atau 10 persen untuk dana darurat dan 10 persen untuk investasi jangka panjang.

Kamu bisa menyimpan dana darurat di rekening tabungan atau instrumen investasi. Bedakan dengan investasi jangka panjang. Untuk menyimpan dana darurat, sebaiknya pilih investasi yang memiliki karakteristik likuid, risiko minim, imbal hasil stabil, dan aman. Sehingga dana tersebut mudah dicairkan bila ada kebutuhan mendesak.

Salah satu tempat aman untuk membuat dana darurat adalah investasi reksa dana. Berdasarkan likuiditas dan risikonya, pilih yang berjenis pasar uang. Investasi reksa dana pasar uang merupakan kegiatan menanamkan modal yang mengalokasikan dana pada deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU).

Investasi Dana Darurat di Reksa dana

Untuk mempersiapkan dana darurat lewat investasi reksa dana kamu perlu melakukan beberapa langkah. Berikut beberapa langkah yang perlu kamu lakukan.

1. Memilih MI terpercaya

Manajer Investasi (MI) merupakan perusahaan yang menyediakan sekaligus mengelola produk reksa dana. Karena perannya sangat penting dalam mengelola aset investor, pilih MI terpercaya. Pastikan ia terdaftar dan berizin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

2. Pilih tempat membeli reksa dana

Untuk membeli reksa dana, kamu bisa melalui MI, bank yang menyediakan produk reksa dana, marketplace, serta aplikasi reksa dana. Namun sebelumnya, daftar dan isi formulir sesuai data diri untuk membuat rekening reksa dana.

Bila kamu tak memiliki waktu mendatangi kantor MI atau bank, buka rekening melalui marketplace atau aplikasi. Dengan cara tersebut, tak hanya membuat rekening tetapi kamu bisa bertransaksi (beli dan jual) daring. Tempat membeli reksa dana, apapun platform-nya, seperti MI, yaitu harus memiliki izin OJK.

3. Pilih produk reksa dana pasar uang

Saat rekening dinyatakan aktif, saatnya kamu memilih produk reksa dana pasar uang. Kenapa? Karena jenis reksa dana ini dinilai cukup aman, serta tidak fluktuatif dalam nilai dan secara likuiditas. Selain itu, jenis reksa dana ini mudah untuk dijual kembali. Sehingga nantinya, ketika kondisi darurat, kamu bisa langsung menjualnya dengan mudah dan cepat.

Selain itu, jenis reksa dana ini bisa memberikan imbal hasil (return) lebih besar daripada deposito serta aman karena risikonya rendah. Tiga produk unggulannya adalah Capital Dana Kas, Syailendra Dana Kas, dan Kresna Dana Kas. Semua produk tersebut dapat ditemukan di Ajaib.

Ilustrasi dana darurat dengan investasi reksa dana pasar uang:

  • Heru, lajang, baru saja bekerja. Ia menerima gaji Rp7 juta per bulan. Biaya semua kebutuhan per bulan Rp5 juta.
  • Ia membutuhkan dana darurat sebesar Rp30 juta untuk enam bulan.
  • Untuk itu, ia mengalokasikan dana sebesar 20 persen dari gaji (Rp1,4 juta) yang akan dialokasikan ke reksa dana pasar uang.
  • Ia membutuhkan waktu, setidaknya 22 bulan untuk mencapai target. Rp1,4 juta x 22 bulan = Rp30,8 juta.
  • Berdasarkan kalkulator return di Ajaib, jika Heru menginvestasikan Rp1,4 juta ke reksa dana pasar uang selama 24 bulan, maka imbal hasil yang akan diperoleh sekitar Rp36 juta. Imbal hasil reksa dana ini sekitar enam-delapan persen per tahun, tergantung kinerjanya.
  • Setelah target dana darurat terpenuhi, ia dapat mengalokasikan Rp1,4 juta ke investasi lain yang bersifat jangka panjang. Misal saham, reksa dana saham, dan logam mulia.

4. Disiplin & konsisten

Apabila kamu telah berkomitmen menyediakan dana darurat, lakukan secara disiplin. Alokasikan dana setiap bulan ke reksa dana. Jangan sekali-kali mencairkannya dengan alasan “hanya menjual beberapa ratus ribu”. Jika hal itu terjadi, kamu membutuhkan waktu lebih lama untuk mengumpulkan dana sesuai target.

Usahakan tidak mencampuradukan dana darurat dan investasi. Karena tujuannya berbeda-beda. Dengan memisahkan dana darurat dan investasi, kamu akan memiliki dua aset yang artinya kamu telah mendiversifikasikan investasi. Tujuannya menghindari kerugian sekaligus membidik keuntungan potensial.

Alternatif Instrumen Investasi untuk Simpan Dana Darurat dengan Aman

Selain reksa dana pasar uang, ada beberapa instrumen investasi yang juga bisa menjadi alternatif bagi kamu yang ingin menyimpan dana darurat dengan aman. Apa saja instrumennya?

1. Tabungan di Bank 

Menabung di bank sering dijadikan tempat paling umum untuk menyimpan dana darurat. Sebab tabungan di bank memiliki likuiditas yang tinggi atau mudah dicairkan kapanpun, bahkan saat tengah malam, kamu tetap bisa mengambil dana darurat melalui mesin ATM atau transfer uang.

Namun, agar dana daruratmu tidak tercampur dengan dana kebutuhan sehari-hari, kamu bisa membuat rekening atau kantong terpisah. Sehingga dana daruratmu tidak akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan lainnya.

2. Deposito

Deposito juga sering menjadi instrumen pilihan untuk menyimpan sebagian dana darurat. Kenapa sebagian? Meski menjadi instrumen rendah risiko dan bunga yang lebih besar dibanding menabung di bank, dana dalam deposito tidak bisa kamu cairkan dengan mudah. Hal ini karena deposito memiliki jangka waktu yang ditentukan di awal.

Sehingga, jika kamu mencairkannya sebelum jatuh tempo, maka kamu akan dikenakan denda atau pinalti dari bank yang kamu gunakan tersebut. Sehingga, pastikan saat memilih deposito, kamu harus memperhatikan syarat dan ketentuan dari bank tersebut. Pastikan kamu memilih deposito yang memperbolehkan pencairan sebelum masa jatuh tempo. Perhatikan juga ketentuan lain seperti ada atau tidaknya syarat biaya penalti yang dikenakan ketika kamu mencairkan dana sebelum jatuh tempo. 

3. Emas

Emas juga menjadi tempat yang cukup ideal untuk menempatkan dana darurat. Emas yang disarankan sebagai instrumen investasi untuk dana darurat ini berbentuk logam mulia atau emas batangan. Kelebihan dari investasi emas adalah kemampuannya untuk bertahan terhadap inflasi dan tergolong cukup likuid. Selain dijual, emas juga bisa digadai untuk mendapatkan uang.

Itulah beberapa hal meneganai investasi reksa dana yang dapat membantu kamu menyimpan dana darurat dengan aman. Jadi kira-kira di mana kamu akan menyimpan dana daruratmu? Untuk menyimpan lewat instrumen reksa dana, pastikan kamu menyimpannya lewat aplikasi Ajaib ya!

Dengan Ajaib, kamu bisa memilih berbagai jenis investasi reksa dana, khususnya investasi reksa dana pasar uang yang cocok dan ideal untuk menyimpan dana daruratmu. Selain itu, Ajaib juga menyediakan layanan Ajaib Prime yang membantu kamu melakukan konsultasi portofolio untuk melakukan perencanaan keuangan dana daruratmu lewat investasi reksa dana.

Artikel Terkait