Ajaib.co.id – Menjadi seorang pemimpin memang bukan hal yang mudah bagi siapa saja, Problema inilah yang mendasari lahirnya berbagai teori kepemimpinan. Nyatanya, memberikan komando bagi sekelompok orang memang sulit sehingga perlu banyak belajar.
Kepemimpinan adalah hal yang muncul seiring dengan sifat manusia untuk berkumpul dan melakukan aktivitas sosial. Perkembangan zaman menghasilkan terjadinya kerjasama antar manusia di dunia dan munculnya unsur kepemimpinan.
Kepemimpinan merupakan suatu proses mempengaruhi perilaku yang menjadi panutan interaksi antar pemimpin dan pengikut serta pencapaian tujuan yang lebih riil dan komitmen bersama dalam pencapaian tujuan dan perubahan terhadap budaya organisasi yang lebih maju.
Teori kepemimpinan bukan hanya berlaku di sektor bisnis atau perkantoran saja. Bahkan di ranah lebih rendah, seperti organisasi, hal ini juga penting adanya. Khususnya dalam hal pengambilan keputusan dan menentukan arah di masa mendatang.
Teori Kepemimpinan, Banyak Jadi Panduan Untuk Organisasi yang Lebih Baik
Ada satu sifat yang wajib dimiliki oleh para orang sukses, yakni kepemimpinan yang berkualitas. Lewat kemampuannya inilah mereka kemudian bisa mengatur kerja timnya dan mencapai kesuksesan seperti yang dirasakan saat ini. Namun sulit sekali untuk mendefinisikan pemimpin yang ideal.
Tentunya kepemimpinan tidak bisa dijabarkan hanya dalam satu dua baris kalimat yang pasti. Bahkan teori kepemimpinan di dunia sendiri bukan cuma ada 3 teori atau 6 teori saja melainkan ratusan. Namun bisa dikatakan jika seorang pemimpin memiliki dan bisa memadukan unsur-unsur kekuatan diri, wewenang yang dimiliki, ciri-ciri kepribadian dan kemampuan sosial untuk bisa mempengaruhi perilaku orang lain.
Di sisi lain, butuh waktu yang tidak singkat untuk mengukur kemampuan kepemimpinan seseorang. Perlu pembuktian lewat proses yang dijalani dan hasil dari kinerjanya. Satu atau dua kegiatan saja tidak bisa jadi patokan utama. Bahkan kerap kali ada pemimpin yang bisa menunjukkan kinerja terbaiknya jika didukung oleh tim yang sesuai.
Tentunya ada banyak definisi kepemimpinan menurut para ahli. Namun berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kepemimpinan adalah perihal pemimpin atau cara memimpin. Pada praktiknya, ada beberapa teori kepemimpinan yang dapat diaplikasikan sesuai gaya kepemimpinan yang berbeda.
Oleh karena itu kepemimpinan merupakan sebuah seni, teknik serta metode dalam memimpin suatu kelompok dalam rangka pencapaian tujuan organisasinya. Untuk mendapatkannya tentu saja bukan hal gampang. Butuh proses pembelanjaran yang panjang salah satunya dengan menyimak sejumlah teori kepemimpinan yang ada.
Jenis Teori Kepemimpinan
Ada beberapa teori kepemimpinan yang telah mendunia. Dengan pendekatan yang berbeda, menurut Kartini Kartono dalam buku Pemimpin dan Kepemimpinan (2002), teori tersebut terbagi pada tiga jenis teori.
- Teori genetis, merupakan teori sifat yang menyatakan bahwa sifat kepemimpinan merupakan bawaan atau bakat sejak lahi.
- Jenis teori yang kedua adalah teori sosial, mengungkapkan bahwa kepemimpinan merupakan hasil latihan dan pembentukan karakter. Artinya siapa saja bisa memiliki sifat kepemimpinan dengan persiapan, latihan, usaha dan pendidikan.
- Jenis teori ketiga adalah teori ekologis, merupakan gabungan dari 2 teori sebelumnya. Bahwa kepemimpinan seseorang merupakan gabungan dari bakat, serta berbagai pembentukan karakter yang dilaluinya.
Ada banyak teori kepemimpinan yang dikemukakan. Namun demikian, terdapat 5 teori yang bertahan lama dan telah mendunia. Teori-teori tersebut juga sudah dipraktikkan oleh banyak pemimpin perusahaan ulung.
Great Man Theory
Great Man Theory adalah sebuah teori yang mengungkapkan bahwa sifat-sifat kepemimpinan merupakan bawaan seseorang. Teori ini berkembang sejak abad ke-19. Meskipun tidak dapat diidentifikasikan dengan kepastian ilmiah tentang karakteristik dan kombinasi manusia seperti apa yang dapat dikatakan sebagai pemimpin hebat, namun semua orang mengakui bahwa hanya satu orang diantara mereka yang memiliki ciri khas sebagai pemimpin hebat.
Dengan demikian, kemampuan mempengaruhi yang dimiliki seseorang dan menjadi pemimpin besar, memang sudah ditakdirkan sejak lahir. Teori tersebut dipopulerkan oleh Thomas Carlyle dalam bukunya yang berjudul “On Heroes, Hero-Worship, and the Heroic in History”
Trait Theory
Trait Theory ini mempercayai bahwa orang yang dilahirkan atau dilatih dengan kepribadian tertentu akan menjadikan mereka unggul dalam peran kepemimpinan. Artinya, kualitas kepribadian tertentu seperti keberanian, kecerdasan, pengetahuan, kecakapan, daya tanggap, imajinasi, fisik, kreativitas, rasa tanggung jawab, disiplin dan nila-nilainya lainnya dapat membuat seseorang menjadi pemimpin yang baik.
Teori ini berfokus pada analisis karakteristik mental, fisik dan sosial untuk mendapatkan lebih banyak pemahaman tentang karakteristik dan kombinasi karakteristik yang umum diantara para pemimpin. Keberhasilan seseorang dalam kepemimpinan sangat tergantung pada sifat kepribadiannya dan bukan saja bersumber dari bakat namun juga berasal dari pengalaman dan hasil belajarnya.
Teori ini beranggapan bahwa seorang pemimpin telah dilahirkan dengan karakteristik tertentu. Sehingga mereka bisa menjadi pemimpin hebat atau ulung. Karakteristik yang dimaksud adalah :
– Intelejensi
– Bertanggung jawab
– Kreatif
– Serta berbagai kualitas karakter lain untuk menjadi pemimpin yang baik.
Contingency Theory (Situational)
Teori kepemimpinan situasional ini berpendapat, pada dasarnya tidak ada satu cara yang pasti untuk memimpin. Setiap gaya kepemimpinan harus disesuaikan saat menghadapi situasi tertentu. Sehingga, seseorang bisa menunjukkan kualitas kepemimpinan dengan maksimal pada tempat tertentu, tapi kualitas kepemimpinan minimal pada tempat berbeda. Teori Kontingensi atau Contingency Theory ini juga sering disebut dengan Teori Situasional.
Style and Behavior Theory
Sebagai respon terhadap 1 teori sebelumnya yakni Trait Theory, teori ini berfokus pada kebiasaan seorang pemimpin. Teori ini terbagi menjadi dua, yakni berfokus pada tugas pemimpin dan berfokus pada unsur sumber daya manusia.
Style and Behaviour Theory menawarkan perspektif baru yang berfokus pada kebiasaan seorang pemimpin dibandingkan dengan karakteristik mental, fisik atau sosial seseorang. Behaviour Theory dibagi menjadi 2, yakni yang berfokus pada tugas seorang pemimpin dan yang berfokus pada unsur manusia
Transactional Theory
Teori transaksional mengungkapkan bahwa terjadi pertukaran antara pemimpin dan yang dipimpin. Pemimpin akan memberikan sesuatu imbalan setelah anak buah memberikan apa yang pemimpin inginkan atau harapkan.
Teori ini berpendapat bahwa anggota kelompok (anak buah) tidak memiliki motivasi diri. Serta membutuhkan struktur, instruksi dan pengawasan untuk memenuhi tugas secara benar dan tepat waktu.
Transformational Theory
Pada teori kepemimpinan transformasional, dalam membuat kelompok mencapai tujuan bersama, seorang pemimpin akan memberikan motivasi lebih untuk mempengaruhi dan menggugah anak buahnya, mengenai pentingnya tugas dan fungsi mereka.
Pemimpin harus mampu menggugah dan mempengaruhi setiap pribadi dalam kelompoknya, agar mau berusaha untuk tujuan kelompok. Hal ini termasuk dalam tugas-tugasnya sehingga akan membentuk sebuah ikatan dan kepercayaan tinggi di antara keduanya.
Itulah teori-teori Kepemimpinan yang mendunia. Kamu bisa memanfaatkan teori-teori tersebut dalam berorganisasi. Sehingga dapat tercipta organisasi yang mampu bekerja sama untuk menghasilkan kesuksesan bersama.
Pemimpin di Dunia Bisnis yang Bukan Cuma Jago Teori Namun Juga Praktik
Dalam dunia bisnis, rasanya menguasai teori kepemimpinan saja tidak akan cukup. Harus dibarengi dengan praktik yang nyata untuk mewujudkan aplikasi yang ideal. Di dunia di mana persaingan sangat ketat dengan perubahan yang terus terjadi, seorang pemimpin memang benar-benar diuji.
Menjadi pemimpin memang tidak mudah sehingga banyak yang menyediakan kelas untuk mendapatkan kompetensi ini. Namun sebenarnya kamu harus terjun langsung melakukan praktik untuk mendapatkan hasil terbaik. Ada sejumlah nama yang telah terbukti menjadi pimpinan yang baik bukan hanya sekedar hapal teori kepemimpinan.
Berikut adalah pemimpin dalam dunia bisnis yang bukan hanya hapal teori kepemimpinan namun sudha terbukti aksinya.
Warren Buffett
Legenda dalam dunia investasi bukan hanya terkenal karena kehandalannya dalam mengelola uang namun juga SDM yang dimilikinya. Ia dikenal dengan pendekatan yang unik kepada anggota timnya. Ada 3 pon utama yang kerap jadi acuannya dalam menjadi pemimpin.
Pertama ialah integritas, kedua adalah energi dan terakhir adalah kecerdasan. Faktor pertama adalah hal yang sangat ditekankan sedangkan dua faktor lainnya dianggap merupakan kunci sukses pelengkap. Tak akan ada kesuksesan jika seseorang atau sebuah tim tidak memiliki integritas, demikian motto yang dipegangnya.
Jeff Bezos
Amazon jelas tak akan jadi e-commerce terbesar di dunia tanpa penerapan teori kepemimpinan terbaik oleh CEO-nya yakni Jeff Bezos. Ia menekankan kepercayaan pada tim yang dipilihnya dengan berbagai karakter yang dinilai unggul.
Salah satu faktor yang utama adalah mencari anggota tim yang memiliki efek baik bagi sekitarnya. Hal ini amat penting untuk membangun kultur perusahaan yang sehat. Kemudian, adanya visi yang dibagi bersama dengan berbagai rekan kerjanya.
Elon Musk
CEO dari perusahaan teknologi Tesla ini dikenal dengan leadership yang unggul meskipun masih berusia relatif muda. Salah satu keunggulannya sehingga menjadi salah satu pemimpin terbaik adalah dengan jeli berinovasi. Ia berhasil memimpin timnya memunculkan inovasi terbaru dengan terus menjadi pribadi yang haus pengetahuan.
Dengan demikian, ia berhasil mewujudkan situasi di mana ia bekerja bersama timnya. Hal inilah yang kemudian juga melambungkan namanya dalam dunia bisnis. Terakhir ialah proyeknya Space X, yang menjadi viral karena dirancang akan menjad moda transportasi ulang alik ke luar angkasa.
Tiga nama di atas sudah berhasil masuk dalam jajaran pemimpin kelas dunia khususnya dalam dunia bisnis. Di sektor lain, masih banyak nama lainnya yang juga telah berhasil membuktikan kepemimpinannya. Kamu juga bisa jadi nama berikutnya jika bisa mengaplikasikan teori kepemimpinan yang kamu pahami dengan baik.
Kadangkala teori saja tidak cukup untuk hasil praktik yang lebih baik. Namun membekali diri dengan ilmu soal memimpin jelas adalah keputusan yang tepat. Berikutnya, tinggal praktik dan membuktikan kemampuanmu dalam memimpin orang lain.