Bisnis & Kerja Sampingan, Milenial

Cerita Orang Sukses: Wanita Ini Sukses Bisnis Sulam Alis

Cerita Orang Sukses

Ajaib.co.id – Setiap orang pasti memiliki impian bisa sukses di usia muda, namun untuk mencapai itu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Kisah cerita orang sukses bernama Fanny Chan ini mungkin bisa memberi kamu inspirasi yang ingin sukses di usia 25 tahun.

‘Semua pengusaha sukses pernah ditipu orang dan bangkrut’. Kalimat itulah yang jadi prinsip seorang Fanny Chan dalam membangun bisnisnya Van Sulam Alis & Academy. Meskipun usianya sangat mudah, kemampuannya dalam hal berbisnis tidak bisa dipandang sebelah mata. Jatuh bangun dalam berbisnis pernah ia alami, tapi dengan semangat dan kegigihannya Fanny kini jadi entrepreneur dengan penghasilan ratusan juta rupiah.

Fanny pernah mencoba beberapa jenis usaha mulai dari kuliner sampai berdagang retail. Di tahun 2013, Fanny akhirnya memberanikan diri menekuni bisnis di bidang kecantikan yaitu sulam alis. Dari sini dia memulai semua kesuksesannya, dari yang satu hari 1 pasien bertambah 3 pasien, dan hingga satu hari 8 pasien. Kala itu jadi rekor tersendiri buat Fanny yang baru merintis bisnis sulam alisnya.

Awalnya ia menggunakan kontrakan sebagai tempat operasionalnya. Pada tahun 2015, akhirnya bisa membeli ruko pertamanya di Pakuwon City, Surabaya. Bisnisnya berkembang pesat dan dua tahun berselang, Fanny membeli lagi ruko keduanya yang terletak di daerah Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara tepatnya di 2017.

Berbagai teknik sulam alis dan cara berbisnis dipelajari demi mengembangkan bisnisnya. Selain sulam alis, Fanny juga membuka tempat usaha sulam eyeliner, dan sulam bibir. Setelah ilmunya ia dapatkan, Fanny menularkan apa yang sudah dipelajarinya dengan mendirikan tempat kursus sulam alis. Siapapun bisa mengikuti kursus sulam alis ini, tak terbatas usia.

Sampai sekarang, total sudah ada ribuan murid yang lulus kursus menyulam alis di tempatnya. Sementara untuk harga kursusnya sendiri beragam, mulai dari standar Rp2,5 juta hingga paket komplit Rp30 juta rupiah.

Tak berhenti sampai di situ, Fanny juga menawarkan peluang bagi siapapun yang ingin bergabung membuka studio Van Sulam Alis & Academy dengan menjadi mitra atau kerja sama. Biaya kemitraannya bisa dibilang cukup terjangkau sebesar Rp75 juta. Namun, keuntungan yang akan didapat pun banyak, apa saja itu?

a. Penggunaan merek dagang atau lisensi dari Van selama 2 tahun.

b. Alat dan bahan.

c. Disediakan 1 orang yang dilatih untuk menjadi guru sekaligus ahli sulam.

d. Van juga menyediakan program komputer buat mitranya.

Syaratnya mudah sekali, mitra cukup menyediakan lahan atau tempat usahanya dan SDM sebanyak 2 orang. Untuk proses bisnisnya, pusat akan membantu dalam mencarikan pasien dan murid untuk kursus. Van juga menjanjikan para mitra mendapat BEP dalam kurun waktu 6-12 bulan.

Keunggulan yang dimiliki Van sulam alis & academy ini adalah satu-satunya lembaga kursus bersertifikat dispendik yang pertama di Indonesia. Murid yang sudah lulus akan diberikan 2 sertifikat atau ijasah, yaitu sertifikat dispendik dan sertifikat internasional resmi dari academy Korea.

Fanny juga membuat buku-buku tentang langkah-langkah dan teknik sulam alis untuk pemula serta profesional yang diberi judul “rahasia sulam alis”. Kini Van sulam alis & academy sudah memiliki 13 cabang yang tersebar di empat kota.

Selain cerita Fanny, ada juga beberapa cerita orang sukses yang bisa jadi inspirasi buat kamu. Yuk simak selengkapnya siapa orang-orang tersebut.

#1 Bob Sadino

Bom Sadino merupakan pengusaha yang lahir di Lampung pada 9 Maret 1939. Ia termasuk salah satu pengusaha sukses yang sempat mengalami jatuh-bangun sebelum akhirnya mendapatkan kesuksesan besar. Sebelum menjadi pengusaha, Bob pernah bekerja menjadi karyawan selama 9 tahun.

Usaha pertamanya, ia rintis lewat bisnis jasa penyewaan mobil. Hanya bermodalkan satu mobil Mercedes dan ia supiri sendiri. Namun, bisnis ini berheti ketika terjadi kecelakaan yang menimpa Bob dan juga mobilnya. Meski begitu, ia pun tidak putus asa dan terus bersemangat. Akhirnya Bob beralih profesi sebagai buruh bangunan yang dibayar dengan upah harian.

Saat menjadi kuli, Bob melihat peluang bisnis yang lain, yaitu bisnis ternak ayam dan telur ayam negeri. Dengan modal pinjaman tetangganya, akhirnya Bob mulai menjalankan bisnisnya. Awalnya, Bob menawarkan dagangannya dari rumah ke rumah di sekitar rumahnya kepada ekspatriat, di Kemang, Jakarta Selatan.

Bisnis ini kemudia berkembang dan akhirnya ia melebarkan sayapnya dengan menjual daging dan sayuran hidoponik. Berkat keuletannya, bisnis tersebut sukses, hingga akhirnya ia mendirikan Kem-Chicks, supermarket ternama yang menjual berbagai macam produk peternakan dan pertanian. Meski sudah sukses, Bob tetap tampil sederhana dan sering melayani sendiri para pelanggannya.

#2 Susi Pudjiastuti

Siapa yang tidak kenal dengan perempuan kelahiran 1965 yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan RI di bawah Presiden Joko Widodo. Ia merupakan pengusaha yang terkenal tegas dan merintis bisnisnya di bidang perikanan dan kemudian maskapai penerbangan dari nol.

Setelah memilih berhenti sekolah sebelum lulus SMA, Susi memulai usahanya sebagai pedagang pakaian dan bed cover. Setelah melihat potensi wilayah tempat tinggalnya, Pangandaran sebagai penghasil ikan, Susi memanfaatkannya sebagai peluang bisnis dan beralih ke usaha perikanan.

Hanya dengan modal Rp750 ribu hasil dari menjual perhiasannya, ia mulai membeli ikan dari tempat pelelangan dan memasarkannya ke beberapa restoran. Setelah sempat tersendat, bisnis Susi akhirnya berhasil menguasai bursa pelelangan ikan dan bahkan merambah ke ekspor ikan dan lobster.

Selain itu, bisnis maskapai penerbangannya juga berawal dari bisnis perikanan tersebut. Untuk mengatasi masalah pengiriman ikan yang lambat, apabila lewat darat atau laut, Susi membeli pesawat dari pinjaman bank untuk pengangkutan produk lautnya, kemudian berkembang menjadi armada maskapai penerbangan Susi Air yang melayani rute pedalaman dan carter pesawat terbang.

#3 Reza Nurhilman

Mungkin nama pengusaha muda satu ini masih asing terdengar di telinga kamu. Namun, kamu sidah tidak asing lagi bukan dengan “kripik setan” Maicih. Reza Nurhilman adalah pemuda yang berada di belakang produk keripik singkong ekstra pedas populer tersebut. Ia memulai bisnis ini di pertengahan 2010 seorang diri saat usianya 23 tahun dengan modal awal 15 juta rupiah. Untuk bisnis ini, ia menggandeng satu produsen keripik lokal di Bandung.

Bisnis ini diawali dengan melakukan pemasaran sederhana, yaitu melalui platform media sosial, Twitter, sebelum mengembangkan sayap dengan menerapkan sistem keagenan yang menggunakan istilah Jenderal, agar produknya bisa menggapai konsumen yang lebih luas. Para Jenderal inilah yang membantu Reza memasarkan produknya dengan cara berkeliling atau nomaden.

Kisah sukses dari pria kelahiran Bandung 32 tahun lalu ini mengaku kunci kesuksesannya terletak pada cara berpikirnya yang out of the box, dengan tidak membuka toko seperti kebanyakan penjual sehingga membuat produknya eksklusif. Para Jendral dari Reza ini memasarkan produknya melalui Twitter dan memberitahu informasi lokasi penjualan setiap harinya. Cara pemasaran yang cukup unik ini terbukti berhasil mengangkat nama Maicih di dunia maya.

Artikel Terkait