Bisnis & Kerja Sampingan

7 Ragam Usaha Kuliner yang Naik Daun di Tengah Pandemi

usaha kuliner

Ajaib.co.id – Di tengah pandemi Covid-19, ada usaha kuliner yang justru naik daun. Bahkan penjualnya sempat kewalahan karena kebanjiran pesanan.

Pandemi virus corona (Covid-19) memaksa kita untuk tidak pergi ke mana-mana. Setidaknya mengurangi bepergian kecuali kondisi mendesak. Namun situasi ini justru memunculkan beragam usaha kuliner yang naik daun akibat pandemi.

Untuk memutus mata rantai penularan covid-19, pemerintah telah mengeluarkan sejumlah kebijakan. Salah satunya pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kebijakan tersebut membatasi masyarakat untuk beraktivitas di luar rumah. Sehingga seluruh pekerjaan dan aktivitas dilakukan dari rumah.

Bosan? Tentu. Kangen nongkrong bertemu sahabat? Pasti. Ingin menikmati jajan sore di kantin kantor? Tak diragukan lagi. Namun apa daya, keinginan itu semua harus dipendam.

Alternatif untuk memenuhi keinginan tersebut, kamu menciptakan suasana atau makanan favoritmu di rumah. Jika malas, kamu bisa membelinya secara daring.

Karena diluar sana, ada pengemudi ojek daring yang bekerja. Ada pengusaha dadakan yang lihai melihat peluang. Mereka membuka usaha kuliner di tengah pandemi. Sehingga kamu #dirumahaja dan tetap bisa menikmati kuliner yang diinginkan.

Usaha Kuliner di Tengah Pandemi

Bagi sebagian orang, pandemi covid-19 membuat mereka kesulitan mencari nafkah. Sehingga pemasukan berkurang. Namun tak sedikit orang yang memandang di tengah pandemi ini adalah momen untuk membuka atau melancarkan usaha kuliner.

Tak dipungkiri di luar sana, ada beberapa profesi yang masih harus bekerja. Sementara banyak orang yang harus tinggal di rumah saja. Untuk menjembatani kebutuhan keduanya, pelaku usaha kuliner memiliki peran penting.

Ada beberapa usaha kuliner yang naik daun di tengah pandemi. Apalagi memasuki Ramadhan dan menjelang Idul Fitri. Tak sedikit ragam kuliner diburu oleh pembeli. Mulai dari kudapan, makanan berat bergaya Indonesia hingga western, lauk-pauk, berbagai minuman, hingga sayur dan buah segar. Bahkan makanan tersebut banyak dijumpai di marketplace dan media sosial untuk memudahkan pembeli.

Ragam Usaha Kuliner yang Naik Daun

Jika kamu ingin memulai usaha kuliner, belum terlambat. Mulailah sekarang untuk merebut hati konsumen. Berikut ini ragam kuliner yang naik daun di tengah pandemi.

Kudapan

Tak hanya kudapan atau makanan ringan dari jenama besar, seperti Indofood, Mayora, atau Garudafood saja. Banyak usaha kuliner rumahan yang membuat kudapan jajanan pasar, keripik, kue kering, cake, roti isi, dan masih banyak lagi.

Jika tetangga atau temanmu memiliki usaha seperti itu, tak ada salahnya untuk membeli. Makanan tersebut bisa menemanimu saat bekerja di rumah sekaligus membantu roda perekonomian di sekitarmu, karena pengiriman melibatkan ojek daring.

Lauk-pauk

Ragam kuliner ramai dengan hadirnya bisnis lauk pauk. Lihat saja Djoeragan Food yang menjual lauk pauk masakan Nusantara, Burp Katering menawarkan Chinese food sehat, dan Dapurna Bunita dengan makanan rumahan.

Dengan lauk-pauk, pembeli tak perlu repot memasak. Cukup memesan dari ponsel dan ketika pesanan sampai rumah, kamu hanya perlu memanasinya sebentar saja.

Makanan Beku

Makanan beku tak kalah naik daun dari bisnis lauk-pauk. Biasanya, makanan beku berupa nugget, bakso, sosis, kentang, dumpling, ayam dan daging potong, dan lainnya.

Namun kini, penjual melakukan inovasi. Makanan beku yang mereka jual berupa ayam ungkep, tahu dan tempe bacem, cumi hitam, rendang, lidah sapi sambal hijau, hingga mi ayam. Penjual makanan beku tersebut banyak ditemui di marketplace dan media sosial.

Makanan Restoran

Awal penerapan work from home (WFH), banyak restoran yang tutup. Dua minggu setelah itu, tak sedikit yang membuka layanan antar ke rumah dan pemesanan via ojek daring. Bahkan mereka menawarkan menu rumahan, yaitu ukurannya besar dan kemasan kedap udara yang bisa dimakan keesokan harinya.

Makanan restoran di tengah pandemi yang naik daun di antaranya Sushi Tei, Hokben, Holycow! Steakhouse by Chef Afit, dan Abura Soba Yamatoten.

Minuman Kesehatan

Awal pandemi covid-19, pemerintah menggalakkan untuk menerapkan pola hidup sehat. Seperti rajin cuci tangan dan mengonsumsi makanan bergizi untuk menjaga imunitas tubuh. Lalu ada orang-orang yang menyatakan bahwa rempah atau empon-empon mampu menguatkan imunitas manusia.

Alhasil kondisi itu dimanfaatkan oleh para pengusaha untuk menjual minuman kesehatan berupa jamu empon-empon. Komposisi jamu ini terdiri dari jahe, kunyit, temulawak, serai, dan rempah-rempah lain. Campur semua bahan tersebut dengan air dan gula, lalu rebus hingga matang. Kemas jamu ke dalam botol dan siap untuk dikirim ke pelanggan.

Di marketplace dan media sosial, tak sedikit yang menjual jamu empon-empon. Mereka menjual jamu dalam kemasan 100-1000 mililiter. Ada pula yang menjual paket jeruk nipis dan madu, botol terpisah. Minuman ini diyakini bagus untuk sistem pencernaan tubuh.

Minuman Seliter

Selain jamu, kopi seliter juga banyak diburu oleh pembeli. Fenomena kopi seliter dimulai dari Kedai Kopi Tuku yang merilis Tukucur, kopi kemasan botol satu liter. Kemudian diikuti oleh kedai kopi lainnya, seperti Kopitiam, What’s Good Coffee, dan Kopi Soe. Bahkan Family Mart dan Chatime pun mengeluarkan minuman seliter. Minuman tak sebatas kopi.

Sayur dan Buah

Selain makanan dan minuman yang telah diracik, ada usaha lain yang tak kalah hits. Usaha sayur dan buah segar. Para pelaku usaha tahu bahwa pandemi memaksa orang malas pergi ke tempat ramai. Seperti pasar atau supermarket.

Karena khawatir di luar sana terdapat orang tanpa gejala (OTG) covid-19. Jika bersinggungan dengan OTG dan tak sengaja terkena droplets, kemungkinan orang sehat pun bisa terkena covid-19 meski kondisi tubuh sehat.

Peluang itu digunakan dengan baik oleh pengusaha sayur dan buah. Nama-nama besar seperti Sayurbox dan Fresh Box sempat kewalahan, karena pesanan membludak.

Kini beragam penjual sayur dan buah bisa dijumpai di media sosial serta marketplace. Mereka ada yang menawarkan sayur dan buah organik, ditanam secara hidroponik, dan ada juga yang menanamkan fair trade dari petani.

Intinya, kamu #dirumahaja, tetap produktif bekerja atau sambil menciptakan peluang, sekaligus membantu sesama di tengah pandemi.

Artikel Terkait