Ajaib.co.id – Proses melamar pekerjaan memang bukan hal yang mudah untuk dilewati. Ada banyak tahapan dengan rintangannya sendiri-sendiri. Namun banyak yang memberikan contoh wawancara kerja sebagai tahapan yang paling sulit sebelum akhirnya direkrut bekerja di perusahaan tersebut.
Umumnya tahapan seleksi pekerjaan mencapai proses administrasi, wawancara kerja dan terakhir psikotes. Tahapan pertama memang tidak mudah namun cenderung bisa dilewati. Cukup dengan mempersiapkan berkas yang sesuai. Apalagi kalau kamu punya nilai cemerlang atau lulusan universitas bergengsi maka biasanya besar kemungkinan lolos tahapan berikutnya.
Namun tidak demikian dengan interview alias wawancara kerja langsung bersama HRD perusahaan. Proses ini biasanya penting untuk menjadi pertimbangan utama dalam perekrutan. Jawaban pertanyaan wawancara kerja yang diberikan akan jadi gambaran apakah calon karyawan cocok untuk posisi yang ditawarkan.
Biasanya termasuk pula kesesuaiannya bekerja dalam tim, kemampuan adaptasi di lingkungan kerja sampai pertimbangan masalah pribadi. Tak jarang bahkan hasil wawancara begitu efektif untuk mengubah keputusan dari pewawancara soal soal pelamar.
Sebaliknya, banyak job seeker yang merasa tahapan ini sebagai momok. Bayangan berhadapan dengan profesional langsung untuk dikulik lebih jauh memang menakutkan. Memang sih sudah ada pakem pertanyaan yang sering ditanyakan oleh HRD namun tetap saja sulit menemukan jawaban tepat untuk menangkisnya.
Namun bukan berarti mustahil untuk menjawabnya. Kamu bisa kok lolos seleksi ini dan memukau HRD perusahaan idaman. Kuncinya adalah melakukan persiapan dan menerapkan sejumlah trik dari Ajaib berikut ini. Kamu memang tidak bisa menebak pertanyaan apa saja yang akan dilontarkan.
Namun setidaknya ada sejumlah contoh pertanyaan yang jadi pakem. Sekarang kamu tinggal menyiapkan respon paling baik untuk menambah daya tarikmu sebagai pekerja. Apa saja tipsnya? Cek ulasan dari Ajaib berikut ini.
Butuh Persiapan Matang
Jika kamu saat ini sedang mencari pekerjaan dan kamu dijadwalkan untuk melakukan wawancara, maka salah satu hal terpenting adalah melakukan persiapan. Kamu harus sudah mulai meriset contoh wawancara kerja agar memiliki jawaban yang meyakinkan ketika melamar pekerjaan atau interview kerja.
Pasalnya, beberapa pertanyaan jebakan tidak menutup kemungkinan akan ditanyakan oleh pewawancara, oleh sebab itu persiapan yang matang sangat dibutuhkan. Bila memang kamu mau melamar kerja, jangan lupa juga untuk meriset posisi yang dilamar dan juga latar belakang perusahaan yang kamu lamar.
Dalam menghadapi sebuah wawancara sudah pasti sikap kamu saat menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pewawancara sangat menentukan lolos atau tidaknya kamu. Oleh sebab itu, hindari pengucapan yang terbata-bata atau ragu-ragu. Karena ini akan mengurangi nilai kamu sebagai kandidat untuk lolos dalam wawancara.
Gambarkan Diri Kamu
Gambarkan diri kamu adalah pertanyaan yang paling awal yang muncul dalam sebuah interview wawancara. Ini merupakan awal dari pewawancara mengetahui karakter kamu. Hindari memberikan penjelasan-penjelasan yang sudah kamu tulis dalam CV, dan cobaalah untuk mendeskripsikan diri kamu diluar dari apa yang kamu tulis di CV kamu.
Pastikan bahwa karakter yang kamu ungkapkan adalah yang dibutuhkan perusahaan. Bisa pula menambahkan sedikit soal latar belakang pribadi misalnya karakter pekerja keras yang kamu dapatkan dari orang tua atau kelebihan lainnya.
Berikan uraian singkat pula soal pengalaman kerjamu. Calon karyawan dengan pengalaman 5 tahun jelas lebih menarik dibandingkan 3 tahun. Namun bukan berarti kamu tidak perlu menambahkan informasi bermanfaat lainnya soal dirimu dalam wawancara.
Apa yang Kamu Ketahui Mengenai Perusahaan
Pertanyaan kedua yang sering sekali muncul adalah, apa yang kamu ketahui tentang perusahaan yang kamu lamar. Pertanyaan ini menjadi penting, di mana kamu tidak hanya bekerja sesuai dengan posisi yang kamu lamar, melainkan kamu juga perlu tahu perusahaan yang kamu lamar.
Misalnya saja soal bergerak di bidang apa dan produk-produk perusahaan yang perlu kamu ketahui. Termasuk pula cari tahu lebih lanjut soal tanggung jawab posisi yang kamu lamar. Berikan gambaran bagaimana perusahaan itu menarik bagimu bukan hanya sebagai sumber penghasilan semata.
Dalam menjawab pertanyaan ini, pastikan kamu untuk fokus pada sisi positif prusahaan dan jangan membandingkan perusahaan tersebut dengan perusahaan tempat kamu bekerja sebelumnya. Tunjukkan keunggulan-keunggulan perusahaan sehingga perusahaan semakin tertarik dengan kamu.
Alasan tertarik bergabung
Pertanyaan jebakan selanjutnya yang akan muncul adalah alasan kamu tertarik untuk melamar di perusahaan. Namun kamu jangan terkecoh dengan pertanyaan ini. Pasalnya, umumnya pertanyaan ini akan mengetahui apakah kamu merupakan pekerja yang loyal atau bukan.
Oleh sebab itu maka kamu perlu menjawab mengenai kontribusi kamu dalam perusahaan. Seperti membangun motivasi kerja kamu, sesuai dengan latar pendidikan kamu atau hal positif lainnya. Jangan memberikan jawaban remeh seperti gaji atau menjelekkan perusahaan lama. Cara ini hanya akan membuat HRD ilfeel dan membuatmu tidak mendapatkan hasil terbaik nantinya.
Alasan Berhenti dari Perusahaan Sebelumya
Pertanyaan selanjutnya adalah perntanyaan paling penting di mana kamu akan ditanya oleh pewawancara alasan dan motif kamu berhenti dari perusahaan lama. Pertanyaan ini tentu saja bisa dikatakan sebagai pertanyaan penentu karena pertanyaan ini erat kaitannya dengan karakter dan orientasi kamu.
Berusahalah untuk tidak mengungkapkan alasan pribadi saat kamu memutuskan berhenti bekerja. Pastikan alasan kamu adalah alasan yang professional dan bukan kerena konflik. Fokuslah pada jawaban yang menunjukkan kamu ingin berkembang mencari posisi kerja yang lebih baik sesuai dengan minat dan bakat kamu.
Rencana ke Depan
Jika pewawancara bertanya mengenai rencana kamu ke depan, maka ini bermaksud bahwa perusahaan ingin mengetahui berapa lama kamu ingin bergabung dalam perusahaan. Ini karena perusahaan tidak mau mempekerjakan karyawan yang seorang ‘kutu loncat’ atau pegawai yang gemar berpindah-pindah perusahaan.
Karena itu, kamu wajib memberikan gambaran bahwa kamu adalah pekerja yang loyal. Caranya dengan memberikan gambaran akan rencanamu untuk berkontribusi lebih jauh kepada perusahaan tersebut. Bisa dengan visi yang sesuai dengan bidang perusahaan tersebut atau lainnya.
Gaji yang Diinginkan
Bicara soal gaji adalah hal yang sangat sensitif. Mungkin ini adalah hal yang paling utama baik bagi perusahaan yang akan membayar tenaga dan kontribusi kamu maupun kamu yang akan menerima pekerjaan. Mungkin tidak semua contoh wawancara kerja akan memberikan saran tertentu.
Ada yang mengatakan sebaiknya mengatakan yang sejujurnya akan ekspektasimu, ada pula yang menyarankan untuk tidak terlalu blak-blakan. Hanya saja, ada baiknya jika kamu mengetahui kisaran gaji yang umumnya diberikan perusahaan.
Sesuaikanlah dengan pengalaman dan referensi ganji kamu sebelumnya, jangan terlalu membuat jarak yang cukup signifikan dari gaji sebelumnya. Kamu bisa mencari tahu dulu jumlah yang mungkin ditawarkan dan besaran yang normal diberikan untuk pekerja dengan skill sepertimu. Mungkin angka yang ditawarkan dan keinginanmu tidak akan sama namun paling tidak bisa memberika gambaran yang nyata.
Paling banyak, HRD hanya akan memberikan 10 pertanyaan wawancara untuk setiap pelamar. Namun pastikan kamu memberikan jawaban yang berkesan. Dengan demikian, kamu bisa optimis bahwa HRD terseburt bersedia memberimu kesempatan bekerja.
Teknik yang Sering Dipakai dalam Contoh Wawancara Kerja
Jajaran HRD perusahaan biasanya menjadi garda terdepan dalam merekrut SDM yang dibutuhkan. Karena itu, kunci utamanya adalah kamu harus bisa menaklukan orang-orang tersebut. Pada dasarnya, ada sejumlah teknik interview yang kerap dipakai dalam contoh wawancara kerja yang kamu hadapi.
Memang jarang yang berpaku pada satu teknik saja. Banyak yang mengkombinasikannya untuk mendapatkan hasil terbaik. Hanya saja ada baiknya kamu memahami berbagai teknik yang sering dipakai dalam contoh wawancara kerja ini. Tujuannya supaya kamu tahu cara paling jitu menjawabnya.
Berikut 5 teknik yang biasa dipakai HRD perusahaan:
- Structured Interview
Tipe interview ini biasanya sudah memiliki format yang baku dan pakem. Tujuannya agar bisa digunakan oleh banyak pewawancara dengan nilai-nilai utama yang dijadikan acuan. Materinya misalnya saja perkenalan perusahaan, posisi, terus pertanyaannya mengenai pendidikan, pengalaman. Semua kandidat akan ditanyain hal yang sama.
Mungkin terkesan hanya akan mengulangi isi resume yang kamu kirimkan. Namun ini adalah saatnya kamu memberikan highlight pada isi CV-mu. Berikan penjelasan yang lebih baik dibandingkan di atas kertas.
- Unstructured Interview
Jenis interview ini biasanya dipakai di perusahaan sektor non formal seperti media, kreatif dan lainnya. Kecenderungannya disampai dengan lebih informal. Kamu bisa saja ditanya soal hobi yang dimiliki, aktivitas yang dilakukan di waktu luang dan sesuatu yang lebih personal.
Pertanyaan mengenai skill atau pengalaman kerja yang berkaitan malah jarang ditemui. Contoh wawancara kerja ini terkesan gampang. Namun jangan salah karena malah tricky untuk dijawab. Bisa saja kamu dalam kenyamanan sehingga bisa menunjukan perilaku yang mungkin tidak disukai.
Misalnya saja bahasa tubuh yang kurang sopan atau malah menunjukkan kecenderungan untuk mengabaikan pekerjaan. Kuncinya ingatlah kamu tetap bicara dengan calon rekan kerja dan bukan sahabat atau pacarmu sehingga sulit mengontrol diri.
- Stress Interview
Teknik interview ini juga banyak dipakai di berbagai perusahaan. Namun seringkali ditujukan untuk pelamar dengan posisi sales, front office, layanan customer yang kerap mengalami banyak tekanan dari konsumen.
Ciri khas contoh wawancara kerja ini adalah pertanyaannya disampaikan dengan ketus, judes atau bahkam terkesan aneh. Mungkin saja HRD akan bertanya soal berapa jumlah burung di sawah atau hal absurd lainnya.
Cara menghadapinya? Tetap kalem dan berikan jawaban terbaik serta logis. Pertanyaan aneh tersebut diberikan untuk menguji seberapa lama kamu bisa bertahan menghadapi konsumen yang sikapnya bisa saja aneh dan ajaib.
- Behavioral Interview
Model teknik interview ini biasanya digunakan oleh perusahaan skala besar. Misalnya saja perusahaan multinasional atau perusahaan luar negeri dengan nama besar seperti Google atau Tesla. Contoh wawancara kerja ini adalah ketika kamu diminta untuk menceritakan situasi di masa lalu yang kamu hadapi.
Misalnya saja menceritakan ketika kamu gagal mengerjakan suatu tugas. Cara menjawabnya adalah dengan menggambarkan situasinya, permasalahan yang harus dipecahkan, hal yang kamu lakukan, dan hasil dari apa yang kamu lakukan. Metoda ini sering disebut sebagai STAR alias situation, task, action,result.
- Problem Solving/ Case Interview
Teknik ini cukup sering dipakai di perusahaan berbagai industri dalam level apapun. Contoh wawancara kerja ini adalah kamu akan diberikan kasus dan diminta memberikan solusi dalam batas waktu tertentu. Biasanya model teknik ini ada di interview user kalo di perusahaan. Kalau di konsultan case interview ada beberapa tahapan bahkan.
Cara menghadapi HRD dengan teknik wawancara ini adalah tetep bersikap kalem. Keluarkan skill terbaikmu dan jangan ragu untuk bertanya misalnya perlu data tambahan atau daya dukung lainnya. Poin utama yang jadi perhatian adalah cara berpikirmu.
Selain itu, langkah yang kamu ambil untuk menyelesai masalah itu juga jadi dasar penilaian. HRD menggunakan teknik ini dengan tujuan untuk menilai kemampuan analisa dan logika yang kamu miliki.
Salah satu kelemahan lain dari pelamar kerja adalah sikap yang terlalu percaya diri atau malah terlalu grogi. Sepantasnya para calon karyawan sudah mulai “menjual diri” saat proses wawancara. Ceritakan bagaimana pengalaman dan keterampilan yang mampu membuat pewawancara yakin bahwa kalian adalah orang yang tepat untuk mengisi posisi tersebut.
Akan tetapi, jangan terlalu pede! Tidak semua perusahaan memerlukan karyawan dengan skill setinggi langit. Calon karyawan dengan jam terbang yang tinggi memang biasanya tidak diragukan kualitasnya. Namun jangan salah, perusahaan juga mencari karyawan yang mudah diatur.
Hal ini yang biasanya justru kurang dimiliki oleh mereka yang berpengalaman. Yang umumnya terjadi adalah karyawan yang berpengalaman cenderung merasa dirinya lebih pintar sehingga memiliki ego yang tinggi dan susah diatur. Belum lagi urusan gaji yang pastinya memiliki standar lebih tinggi.
Sebaliknya, pastikan kamu bersikap tenang. Persiapan untuk wawancara kerja tidak hanya meliputi penampilan dan kelengkapan berkas, namun juga ketenangan diri dalam menghadapi wawancara. Hal-hal yang biasanya bikin nggak tenang hati harus dienyahkan.
Begitu pula hal kecil yang bisa jadi pemicu masalah seperti terlambat datang ke tempat wawancara.Tidak semua orang bisa menyembunyikan kegundahan hatinya. Ketidaktenangan umumnya akan terlihat dari raut wajah yang tegang dan cenderung galak.
Ketegangan dan ketidaktenangan hati ini yang biasanya melahirkan satu sikap yakni grogi. Karena itu, sisihkan semua masalah pribadimu dan bersikap tenang menghadapi pewawancara. Jadi, menghadapai wawancara kerja itu jangan dianggap remeh.
Walaupun mungkin hasilnya tidak seperti yang diharapkan, namun paling tidak ada kepuasan tersendiri bila dapat menyelesaikan proses wawancara dengan kesiapan diri dan mental yang baik. Satu tips terakhir, tinggalkan kesan yang baik untuk sang pewawancara. Siapa tahu di kemudian hari kamu malah mendapatkan kesempata lain dari mereka.