Bisnis & Kerja Sampingan, Perencanaan Keuangan

7 Cara Mengatur Keuangan UKM dengan Kedisiplinan

7 Cara Mengatur Keuangan UKM dengan Kedisiplinan

Masih menggunakan rekening bersama? Tidak punya catatan pengeluaran? Masih menganut harga teman? Habis jualan laris langsung foya-foya? Hasil usaha tidak diinvestasikan? Kebiasaan-kebiasaan ini dan kurangnya pemahaman manajemen bisnis mengakibatkan perkembangan jumlah entrepreneur di Indonesia masih lambat dan tidak bertahan lama. Saat ini jumlahnya baru 3,01% dari jumlah penduduk Indonesia, dan Presiden Joko Widodo sendiri menyatakan bahwa standar ideal jumlah entrepreneur adalah sekitar 14% dari total jumlah populasi.

7 Cara Mengatur Keuangan UKM Yang Baik

  1. Pemisahan rekening usaha dari rekening pribadi dan keluarga. Memisahkan ke-3-nya akan mempermudah monitoring dan pengukuran pertumbuhan bisnis.
  2. Tentukan budgeting gaji pribadi termasuk pengeluaran bulanan. Tentukan angka sesuai rumus penghitungan gaji dan tanggung jawab.
  3. Susun catatan proyeksi arus kas. Catatan ini berfungsi membantu mengingatkan jadwal penerimaan dan pengeluaran uang, sehingga bisa terdeteksi apakah uang kas terus tersedia atau tidak, dan bagaimana mengantisipasinya.
  4. Susun laporan keuangan. Laporan keuangan yang ideal mencakup rugi, laba dan neraca. Namun untuk skala UKM, catatan keluar-masuk uang kas pun cukup.
  5. Pemisahan akunting dari kasir. Pemisahan antara keduanya akan menjaga keotentikan masing-masing data, dan mencegah kemungkinan pemanipulasian.
  6. Hindari karyawan selain kasir memegang uang perusahaan. Uang perusahaan di tangan karyawan sering terpakai untuk keperluan mendadak keluarga, dan biasanya sulit dikembalikan.
  7. Cek rutin terhadap stok barang. Monitoring ini bisa mencegah “kebocoran” stok yang disengaja maupun tidak, juga menjaga standar kualitas produk/jasa. 

Cara Mengatur Keuangan Yang Sadar Inflasi

Dalam bisnis, waktu lebih berharga dari uang karena waktu bisa mendatangkan uang lebih, namun belum tentu sebaliknya. Untuk mampu berkembang pesat, sebuah UKM wajib cerdas menyiasati waktu dan partner in crime-nya yaitu inflasi. Saat perekonomian global melambat seperti sekarang, UKM tidak bisa hanya mengandalkan keuntungan bisnis demi bisa mengembangkan skalanya, karena inflasi terus terjadi.

Jangan habiskan semua keuntungan untuk menambah modal usaha secara membabi-buta, tetaplah berpedoman pada survei pasar. Ubah pola finansial tradisional dengan strategi penanaman keuntungan usaha ke dalam berbagai pilihan instrumen investasi yang resikonya terukur. Pilihannya tersedia mulai dari reksa dana, tabungan emas, suku tabungan, deposito berjangka, valuta asing, hingga bursa saham. Sinergikan tenornya (jangka waktu) dengan rencana jangka panjang pengembangan UKM, agar pada momen-momen tersebut tersedia dana pokok yang siap mendukung proses pengembangan tanpa harus terkena “gerusan” daya beli karena ditambah sejumlah keuntungan investasi yang malah bisa melipatgandakan nilanya.

Kekayaan UKM

Kekayaan UKM ada pada pengalamannya, bukan modal kapitalnya. Setiap entrepreneur yang penasaran terhadap lika-liku perjalanan bisnis akan memilih memulai bisnis dari skala UKM, sebelum membentangkan sayap enterprise-nya. Dengan skala risiko yang juga masih minim, UKM menyediakan ruang “simulasi” bisnis yang valid dan realistis. Meskipun bisnis sering berpedoman pada teori-teori bisnis, pada akhirnya pengalaman masih jadi “guru besarnya”.

Namun, mengelola keuangan bukan hanya untuk UKM, bagi kamu yang tidak memiliki bisnis, kamu juga harus mengetahui cara untuk mengelola keuangan yang baik. Cobalah mulai dengan menyisihkan gaji bulanan, dan menggunakan uang tersebut untuk membuat rekening tabungan berjangka, misalnya. Kamu juga bisa mulai dengan membuat anggaran untuk mengarur keuangan, misalnya, menyisihkan gaji bulanan untuk biaya hidup sehari-hari, mempersiapkan dana pensiun, investasi, untuk membayar cicilan, dan sebagainya.

Jadi, siap berinvestasi dan mengatur keuangan dengan baik? Yuk mulai gaya hidup hemat dan hindari membeli barang yang tidak kamu butuhkan, karena itu hanya menghabiskan uang, akan lebih baik uang tersebut kamu gunakan untuk tabungan atau investasi saja. Ajaib merupakan salah satu platform terbaik untuk kemu mulai berinvestasi kapan dan di mana saja, di mana dengan Ajaib kamu bisa memilih jenis investasi sesuai dengan tujuan investasimu.

Bacaan menarik lainnya:

Sirri, E. R., & Tufano, P. (1998). Costly search and mutual fund flows. Journal of finance, 1589-1622.


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait