Perekonomian syariah saat ini berkembang dengan teknologi yang semakin canggih. Meskipun praktiknya terus berkembang, industri ini masih dikelilingi oleh kesalahpahaman tentang perekonomian syariah.
Apa saja miskonsepsi yang masih menempel di pikiran itu? Ini dia lima miskonsepsi ekonomi syariah yang masih banyak dipercayai orang.
1. Khusus untuk Muslim
Industri perekonomian syariah tidak hanya untuk umat Islam tetapi terbuka untuk semua orang. Meskipun produk dan layanan terutama ditujukan untuk memenuhi kebutuhan keuangan umat Islam, tidak ada batasan jika seorang non-muslim ingin memanfaatkannya.
Umat Islam percaya bahwa nilai-nilai dan prinsip-prinsip etika yang menopang ekonomi syariah baik untuk semua umat manusia.
2. Perekonomian Syariah atau Konvensional Adalah Satu
Sangat mudah bagi seseorang untuk menyimpulkan, ekonomi syariah dan konvensional tidak menunjukkan perbedaan yang nyata jika dibandingkan pada tingkat yang sangat kecil. Ada beberapa kesamaan dalam hal tujuan ekonomi serta jenis produk yang ditawarkan oleh bank syariah dan konvensional. Selain itu, keduanya memiliki harga yang sama agar bank syariah tetap kompetitif.
Namun, ketika seseorang melihat lebih dalam mekanisme dan kontrak yang digunakan dalam produk pembiayaan syariah, maka perbedaannya menjadi jauh lebih jelas. Ketika perjanjian berbunga dilarang, perekonomian ini menggunakan berbagai kontrak seperti kontrak berbasis penjualan, sewa-guna-usaha, dan kemitraan.
Ini memungkinkan konsumen untuk melakukan pembiayaan dengan cara pembagian risiko dan bunga atau riba yang dapat dihindari.
Poin lain dari perbedaan yang jelas adalah dalam filosofi dasarnya yang ‘dimanifestasikan’ dalam jenis industri atau sektor di mana perekonomian syariah bisa tetap beroperasi.
Perekonomian syariah tidak dapat terlibat dalam pembiayaan industri yang dianggap tidak etis seperti persenjataan, hiburan orang dewasa dan tembakau. Ini tidak seperti keuangan konvensional yang tidak menempatkan batasan seperti itu.
3. Menyebarkan Islam ke Dunia
Beberapa orang mungkin berpikir ekonomi syariah adalah wahana untuk menyebarkan kekuatan Islam di seluruh dunia. Ini adalah kesalahpahaman karena perekonomian ini muncul untuk mengisi kesenjangan dalam solusi pembiayaan yang tersedia untuk orang muslim.
Ekonomi syariah berusaha untuk menjadi alternatif dan berdampingan dengan keuangan konvensional, karena yang pada akhirnya, cenderung tetap menjadi sistem dominan di seluruh industri. Seseorang bebas menggunakan keuangan konvensional atau Islam.
4. Mendanai Terorisme
Tindakan teroris dilakukan oleh kelompok orang yang tidak mewakili nilai ajaran Islam. Selain itu, perekonomian syariah secara ketat melarang penggunaan dana untuk transaksi yang terkait dengan kejahatan dan kekerasan.
Pedanaan aksi kekerasan bertentangan dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar yang melarang untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang tidak etis.
5. Hanya Berfokus Kegiatan Amal
Perekonomian syariah menekankan pada dampak etis dan sosial, dan itu bukan melulu soal organisasi amal. Lembaga ekonomi syariah adalah entitas yang digerakkan oleh laba yang bertujuan untuk memfasilitasi kegiatan nyata dan produktif demi keuntungan.
Ini juga memastikan bahwa mereka tetap berkelanjutan secara komersial untuk melayani permintaan dan kebutuhan pasar.
Itu dia lima miskonsepsi salah tentang perekonomian syariah. Artikel ini bertujuan untuk mengatasi kesalahpahaman umum sehingga orang dapat benar-benar menghargai apa itu perekonomian syariah.
Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.