Reksa Dana

4 Mitos Seputar Reksa Dana Dollar yang Perlu Kamu Ketahui

4 Mitos Seputar Reksa Dana Dollar yang Perlu Kamu Ketahui

Ajaib.co.id – Investasi dengan mata uang dollar masih sering jadi alternatif investasi yang menghasilkan return cukup besar. Tidak hanya sekedar membeli Valas atau valuta asing, namun kamu juga bisa berinvestasi reksa dana dollar dengan denominasi dollar Amerika Serikat atau euro, sehingga nilai aset bersih (NAB) reksa dana ini dalam mata uang dolar Amerika Serikat atau euro. Tujuan investasi Reksa dana ini diatur dengan maksimal hanya 15% dari portofolio yang dapat diinvestasikan pada instrumen investasi di luar Indonesia.

Sama halnya dengan nilai mata uang, perubahan kurs dollar juga dapat mempengaruhi kinerja pengembangan aset reksa dana. Jadi anggapan bahwa perubahan kurs USD/IDR akan berpengaruh pada Reksa Dana Dollar adalah nyata dan bukan mitos.

Mitos Reksa Dana Dollar yang Perlu Dihindari

Lalu apa saja mitos reksa dana dollar yang dipercayai publik yang nyatanya tidak benar? Berikut pembahasannya.

Mitos #1: Portofolio Berisikan Aset Asing

Dalam POJK 23 /POJK.04/2016 tentang Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, pasal 4 B dikatakan bahwa:

” Manajer Investasi wajib menentukan komposisi Portofolio Efek dari Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dengan ketentuan sebagai berikut paling banyak 15% (lima belas persen) dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana diinvestasikan pada Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri yang informasinya dapat diakses dari Indonesia melalui media massa atau situs web”

Artinya hanya 15% dari total dana kelolaan reksa dana yang diperbolehkan untuk dibelanjakan efek yang diperdagangkan di luar negeri. Sisa total dana, yakni sebesar 85% tetap harus dibelanjakan efek yang diperdagangkan di dalam negeri.

Jika kamu belum tahu, efek adalah segala aset atau instrumen keuangan yang dapat diperdagangkan. Yang termasuk efek adalah surat utang alias obligasi, saham dan surat-surat berharga lainnya.

Makanya ada surat utang negara dalam bentuk mata uang asing. Dan sebagian besar reksa dana USD memang terdiri dari surat utang negara dalam bentuk mata uang dolar AS misalnya saja RI0035, RI0037, RI0038.

Untuk jenis reksa dana USD jenis campuran dan saham, 85% aset dalam portofolionya berisikan saham dalam negeri namun dalam perhitungan Nilai Aset Bersih per Unit kemudian diubah nilai tukarnya ke mata uang USD. 

Mitos #2: Tidak Terpengaruh Perubahan Kurs

Logika umum adalah reksa dana dollar sudah dalam bentuk mata yang dollar makanya gejolak pada kurs USD ke IDR tidak akan mempengaruhi reksa dana.

Nyatanya menurut POJK 23 /POJK.04/2016, 85% dari total dana kelolaan harus dibelanjakan aset dalam negeri dengan mengonversi dollar ke rupiah. Oleh karena itu penguatan rupiah akan berpengaruh positif.

Sebagai gambaran, misalnya sebuah reksa dana USD memiliki aset saham lokal senilai Rp 850 juta dalam portofolionya dengan kurs saat pembelian yakni sebesar Rp 14.000 per 1 USD. Artinya ada sebesar $60,714 (Rp 850 juta / Rp 14 ribu per USD) yang dibelanjakan saham lokal.

Kemudian dalam beberapa bulan terjadi penguatan pada rupiah, menjadi misalnya Rp 13.000 per 1 USD. Kita asumsikan harga sahamnya tidak berubah. Ketika penguatan terjadi, saham yang senilai Rp 850 juta tersebut jadinya setara dengan $65,384 (Rp 850 juta / Rp 13 ribu per USD), atau cuan $4,670. Padahal harga sahamnya sendiri tidak mengalami peningkatan.

Jadi karena sebagian besar dana dibelanjakan aset lokal maka reksa dana dollar juga terpengaruh oleh perubahan kurs USD/IDR. Nah, jika kamu yakin bahwa kurs akan menguat maka reksa dana dolar justru menguntungkan untuk dibeli.

Mitos #3: Semua Reksa Dana Dollar Pasti Jenis Pendapatan Tetap

Sebagian besar Reksa Dana Dollar memang berisikan obligasi atau efek bersifat utang yang dihargai dengan mata uang USD yang diterbitkan oleh negara Indonesia ataupun perusahaan yang berdomisili di Indonesia. Reksa dana yang berisikan obligasi disebut juga dengan reksa dana pendapatan tetap.

Namun saat ini, ada juga reksa dana pasar uang. Reksa dana saham bermata uang dollar pun ada, namun hanya saja dibatasi sebanyak 15% saja. Sisanya dibelikan saham dalam negeri, itupun perhitungan NAB/UP nya diubah ke USD.

Mitos #4: Reksa Dana Dollar Mulai dari $1000 per Unit

Reksa dana biasa dengan mata uang rupiah memang diterbitkan pertama kali senilai Rp 1000 per unit. Namun untuk reksa dana dollar, per unit dibuka mulai dari $1 dengan desimal hingga 6 angka di belakang titik.

Di atas adalah sebagian kecil dari daftar seluruh reksa dana dollar di Indonesia. Kamu bisa lihat bahwa NAB/UP memiliki nilai dalam dollar AS dan memiliki hingga desimal 6 angka di belakangnya. Beberapa di antaranya mengalami penurunan NAB hingga turun di bawah $1 per unit. Namun ketika pertama kali diterbitkan semuanya dimulai dari $1.

Perbedaan Reksa Dana Rupiah & Dollar

Reksa dana dolar tentunya menggunakan mata uang dolar yang transaksinya menggunakan dolar Amerika Serikat. Reksa dana ini juga telah dijamin oleh OJK dalam keabsahan hukumnya. Selain dolar Amerika, reksa dana dollar juga diperkenankan dalam bentuk mata uang euro namun produknya sendiri masih relatif belum populer di pasar.

Agar lebih jelasnya, berikut beberapa perbedaan reksa dana dollar dan rupiah yang perlu kamu pahami.

Jenis Reksa DanaReksa Dana RupiahReksa Dana Dollar
Harga Reksadana atau Nilai Aktiva Bersih per Unit (NAB/Unit)Mulai dari Rp1.000, menggunakan 2 atau 4 angka dibelakang koma.Mulai dari US$1, dipastikan menggunakan minimal 4 angka di belakang koma.
Biaya Transfer DanaHanya dikenakan biaya transfer jika berbeda bank.Setiap kali transfer akan dikenakan beberapa biaya. Mulai dari biasa komisi bank pengirim, biaya bank koresponden, biaya same day (agar uang dapat diterima di hari yang sama), biaya full amount (agar nominal uang yang diterima sesuai dengan yang dituliskan).
Risiko Nilai TukarTidak memiliki risiko nilai tukarJika kurs dolar AS menguat, maka membuat kinerja reksadana menjadi berkurang. Sedangkan jika kurs dolar AS melemah, reksadana bisa mendapatkan keuntungan ganda dari kenaikan harga saham dan kurs.
Asumsi Imbal Hasil (Return)Sesuai kenaikan atau penurunan yang terjadi pada instrumen aset, tidak terkait kurs.Pada obligasi dolar AS maka akan memberikan kupon yang lebih kecil jika dibandingkan obligasi rupiah. Sedangkan untuk saham tergantung kondisi. Jika pada tahun yang bersangkutan mata uang dolar AS melemah maka return pada reksadana saham dolar AS dapat lebih tinggi dari pada reksadana saham rupiah, begitu juga sebaliknya.

Untuk investor yang senang menggunakan dolar AS dalam transaksi dan sering bepergian atau memiliki urusan di luar negeri, maka berinvestasi dengan menggunakan reksa dana dolar akan menjadi alternatif yang sangat menarik. Keunggulan reksa dana dollar AS yang relatif stabil patut dilirik juga karena hal ini ditopang oleh perekonomian Amerika Serikat.

Ketentuan untuk instrumen investasi bagi Reksa Dana Dolar adalah saham, pasar uang, dan obligasi dengan penempatan dana 15% untuk dana yang diperbolehkan investasi ke luar negeri. Sebanyak minimum 85% dari keseluruhan dana yang akan diinvestasikan dalam Reksa Dana wajib untuk disalurkan pada instrumen investasi dalam negeri.

Nah, itulah beberapa keunggulan dan mitos investasi reksa dana dengan mata uang dollar. Jadi, pastikan sebelum kamu memulainya, temukan dulu faktanya dan jangan asal percaya dengan mitos yang bertebaran.

Bagi kamu yang ingin membeli produk reksa dana, kamu bisa membelinya sekarang juga lewat aplikasi Ajaib. Hanya dengan modal mulai dari Rp10 ribu, kamu sudah bisa berinvestasi reksa dana di Ajaib.

Artikel Terkait