Investasi

Tips & Jenis Investasi Jangka Pendek yang Jadi Rekomendasi

Investasi jangka pendek merupakan investasi yang dilakukan untuk tujuan waktu yang tidak lama. Apa saja instrumen investasi yang masuk dalam kategori ini?

Ajaib.co.id – Dewasa ini, banyak orang mulai sadar akan pentingnya investasi untuk masa depan. Maka dari itu ada banyak orang yang mulai melakukan berbagai instrumen investasi dengan harapan memperoleh imbal hasil kedepannya. Perlu kamu tahu, ada dua jenis investasi jika diperhatikan dari jangka waktunya, yakni investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek.

Investasi jangka pendek merupakan investasi yang dilakukan untuk tujuan waktu yang tidak lama. Sementara investasi jangka panjang, merupakan investasi yang dilakukan dalam waktu yang lama, lantaran nilai investasinya tidak dibutuhkan untuk waktu dekat.

Walaupun masih banyak orang yang belum yakin untuk melakukan investasi dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil, namun memilih investasi yang sesuai dengan portofolio kamu adalah hal yang sangat penting. Ini perlu dilakukan agar kamu tidak panik kala terjadi sesuatu kepada investasi kamu, misalkan nilai yang berkurang.

Kepanikan ketika mengalami masalah dalam investasi tentunya dapat membuat kamu menjadi tidak rasional. Kondisi ini tentunya membuat kamu sulit menentukan apakah akan bertahan, membeli atau menjual investasi yang kamu miliki.

Untuk mengurangi risiko yang lebih besar kedepannya, kamu juga bisa memilih investasi jangka pendek. Tapi apa itu investasi jangka pendek?

Apa itu Investasi Jangka Pendek?

Investasi jangka pendek adalah jenis investasi yang memiliki jangka waktu pendek atau sekitar 1 tahun dan maksimal 3 tahun. Di mana, investasi ini memiliki risiko yang terbilang rendah. Bahkan, mayoritas investasi yang masuk kategori ini cenderung memiliki nilai yang secara konsisten terus mengalami kenaikan meski dalam jumlah kecil.

Rekomendasi Produk Investasi Jangka Pendek

Nah, untuk lebih jelasnya, simak beberapa jenis instrumen investasi jangka pendek yang bisa kamu sesuaikan untuk berbagai tujuan keuangan, antara lain:

1. Reksa Dana

Reksa dana merupakan salah satu daripada jenis investasi jangka pendek yang bisa kamu lakukan. Jika kamu merupakan investor pemula, melakukan investasi pada instrumen reksa dana bisa memudahkan kamu mengoptimalkan keuntungan. Hal ini lantaran kamu dalam investasi reksa dana kamu sudah memiliki bantuan pengelolaan dari manajer investasi. 

Manajer investasi nantinya akan membantu kamu mengelola dana investasi kamu, agar kamu bisa memperoleh keuntungan atau imbal hasil. Dengan adanya manajer investasi maka kamu juga tidak akan dipusingkan oleh fluktuasi harga saham dunia. Sehingga kamu masih bisa melakukan ragam pekerjaan lainnya.

Pada instrumen reksa dana, kamu juga akan dihadapkan pada empat jenis reksa dana, yaitu reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, dan reksa dana campuran.

Pembagian tersebut juga menentukan periode kamu berinvestasi baik jangka panjang maupun jangka pendek. Apabila kamu melakukan investasi jangka pendek, kamu bisa memilih reksa dana pasar uang. Sementara untuk investasi jangka panjang kamu bisa memilih reksa dana saham.

Investasi reksa dana kini sangat menarik untuk dicoba karena relatif mudah dilakukan. Kamu bisa mulai menginvestasikan dana yang kamu miliki melalui berbagai aplikasi yang terpercaya, salah satunya adalah aplikasi Ajaib. Ajaib adalah platform investasi saham yang 100% aman dan terpercaya. Uang kamu akan disimpan dengan aman oleh mitra bank kustodian yang diawasi secara ketat oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

2. P2P Lending

P2P Lending atau yang dikenal dengan nama Peer-to-peer Lending juga bisa dijadikan sebagai pilihan dalam melakukan investasi jangka pendek. Dengan melakukan investasi di P2P Lending, kamu selain bisa memperoleh imbal hasil, juga bisa membantu UMKM (Usaha Menengah Mikro dan Kecil) untuk berkembang di Indonesia.

P2P Lending dikelola dalam sebuah platform digital yang memungkinkan debitur dan investor bisa investasi dan meminjam dana melalui sistem online. Tentunya dengan kelengkapan data yang akurat dan juga keamanan yang terjamin.

Melakukan investasi P2P Lending juga pastinya akan memudahkan kamu memperoleh keuntungan dalam waktu dekat. Hal ini mengingat para debitur akan membayar kreditnya secara mencicil. Dari cicilan tersebut kamu akan memperoleh margin keuntungan. Dengan begitu juga kamu akan berperan dalam membantu meningkatkan perekonomian UMKM di Indonesia.

3. Deposito Berjangka

Ada juga deposito berjangka yang umumnya bisa memberikan keuntungan dalam waktu singkat atau jangka pendek. Dengan melakukan deposito, kamu akan memperoleh imbal hasil dengan nominal yang tidak terlalu besar, namun dana kamu bisa dicairkan dalam kurun waktu 3 bulan, 6 bulan, sampai 12 bulan.

Deposito juga merupakan salah satu instrumen investasi yang aman karena dilindungi oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) yang akan menjamin deposito kamu aman sampai dengan masa penarikan deposito kamu atau tanggal jatuh tempo.

4. Savings Bond Ritel (SBR)

Saving Bond Ritel (SBR) saat ini sudah cukup sering terdengar di telinga para investor jangka pendek. SBR merupakan instrumen investasi dalam bentuk surat utang yang diterbitkan oleh negara atau dalam hal ini Bank Indonesia (BI). Tak berbeda dari investasi pada P2P Lending, di dalam SBR kamu akan memberikan pinjaman tidak kepada UMKM, namun kepada pemerintah.

Instrumen yang satu ini juga memiliki risiko yang kecil, sehingga wajar saja jika imbal hasil yang kamu peroleh juga tidak melejit ketika kamu melakukan investasi dalam saham.

Selain itu, investasi SBR juga dijamin oleh negara dan kamu bisa dengan mudah melakukan pencairan dari mulai satu tahun sampai dengan 2 tahun dengan suku bunga yang diberikan pada kisaran 6 persen sampai dengan 7 persen. Adapun beberapa produk SBR yang dikeluarkan dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN) melalui e-SBN dengan seri SBR009 secara online.

5. Forex Trading 

Ini merupakan bentuk investasi dengan konsep perdagangan mata uang asing yang dikenal memiliki risiko paling besar dari jenis investasi lainnya. Namun, meski berisiko besar, beberapa orang tetap saja tertarik menjalankannya. Hal ini dikarenakan mereka memegang prinsip bahwa semakin berisiko tinggi, maka nilai return-nya pun juga cukup tinggi.

Dengan melakukan investasi ini, maka kamu melakukan mata uang yang sedang mengalami depresiasi dan kemudian menjual kembali saat mata uang tersebut mengalami kenaikan harga.

Melihat cara kerjanya, investasi seperti permainan/game yang cukup menantang dan penuh risiko bagi beberapa orang yang menyukai risiko. Namun, dengan keuntungan besar dalam waktu relatif singkat, beberapa orang yang awalnya tidak menyukai risiko bisa saja tertarik menjalankannya.

Nah, bagi kamu yang tertarik, saat ini ada banyak situs Forex Broker Indonesia yang menyediakan akun demo dan bisa dijadikan latihan dan simulasi agar tahu bagaimana melakukan perdagangan mata uang asing. Sehingga, kamu bisa melakukan semacam ‘pemanasan’ sebelum benar-benar terjun ke investasi ini.

6. Saham

adalah bukti penyertaan atau kepemilikan seseorang di dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Ketika kamu membeli saham, maka kamu sudah bisa disebut sebagai owner atau pemilik perusahaan, tergantung seberapa besar porsi kepemilikannya.

Wujud saham sendiri berupa selembar kertas yang dikeluarkan oleh perusahaan dan menyatakan bahwa pemilik kertas yang namanya tercantum dalam surat tersebut adalah pemilik perusahaan sesuai porsi berapa persen atau berapa banyak penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut. 

Tips Mendapatkan Return Besar dalam Investasi Jangka Pendek

Umumnya, investasi jangka pendek tidak membutuhkan banyak analisis. Hanya beberapa instrumen saja yang membutuhkan riset lebih mendalam. Meski begitu, kamu tetap harus memaksimalkan investasi ini agar bisa mendapatkan return lebih besar. Bagaimana caranya? Simak tipsnya di bawah ini.

1.  Mulai dari Instrumen yang Kamu Ketahui

Jangan pernah berinvestasi pada instrumen yang belum kamu pahami. Jika ini adalah investasi pertamamu, mulailah dari instrumen yang paling kamu pahami. Jika belum, kamu bisa coba pelajari terlebih dahulu instrumen investasi yang akan dibeli.

Umumnya, seorang investor baru akan memilih investasi dengan risiko yang rendah misalnya saja emas atau deposito. Namun, ada juga investasi reksa dana yang cocok untuk pemula.

2.  Mulai dengan Modal Kecil

Meski risiko investasi jangka pendek rendah, sebaiknya jangan langsung memulai dengan dana besar. Mulai saja dengan dana kecil atau minimal. Saat ini, untuk berinvestasi kamu tidak memerlukan modal tinggi. Misalnya saja ketika kamu memilih instrumen reksa dana, kamu bisa memulainya dengan modal mulai Rp10.000. Selain itu, pastikan untuk hanya menggunakan uang “menganggur” dan jangan gunakan uang yang kamu butuhkan untuk pengeluaran.

3.  Pilih Instrumen dengan Return Tinggi

Tujuan investasi adalah untuk mendapatkan keuntungan. Nah, jika memungkinkan cobalah cari instrumen yang menawarkan return tinggi. Perlu dicatat, ada beberapa investasi jangka pendek yang risikonya tinggi. Pastikan juga kamu benar-benar memahaminya sebelum menanamkan dana didalamnya.

4.  Kombinasikan dengan Investasi Jangka Panjang

Return investasi jangka pendek umumnya memang kecil. Namun, kamu tetap bisa melakukan diversifikasi dengan investasi jangka panjang untuk mendapat keuntungan yang maksimal. Diversifikasi portofolio sebaik mungkin dan pastikan nilainya tetap positif dan di atas inflasi.

Itulah beberapa hal mengenai investasi jangka pendek yang bisa kamu pilih. Dengan melakukan investasi, kamu bisa mempersiapkan masa depan dengan baik. Nah, biasanya investasi jangka pendek ini bisa membantu kamu mencapai tujuan investasi jangka pendek seperti biaya pernikahan, biaya liburan, beli gadget baru, dan sebagainya.

Artikel Terkait