Milenial

10 Tips Memulai Gaya Hidup Frugal living Dari Gaji

gaya hidup frugal living jadi solusi bagi kamu yang ingin mengelola kesehatan keuangan

Ajaib.co.idFrugal living atau hidup sederhana sudah menjadi gaya hidup masa kini. Bahkan gaya hidup ini memberikan kebebasan finansial. Bagaimana cara memulainya? Cukup mudah, kok, karena semua berawal dari gaji.

Gaya hidup frugal living bukan muncul tiba-tiba. Ia telah eksis sejak 2011. Diawali dari Money Moustache yang menulis tentang frugal living menghadapi pensiun dini di blog pribadinya. Lalu gerakan frugal living menjadi populer dan dikembangkan oleh para penasehat keuangan.

Bagi sebagian orang, frugal living dianggap seperti gaya hidup orang pelit atau kikir. Padahal tidak demikian. Menurut Bola Sokunbi, penasehat keuangan bersertifikat dan penulis di CleverGirlFinance.com, frugal living merupakan tindakan yang disengaja ketika harus mengeluarkan uang.

Jika menerapkan frugal living dengan disiplin, seseorang dapat memprioritaskan untuk membeli hal-hal yang penting dan mengurangi pengeluaran pada hal lain. Dampak jangka panjangnya, ia memiliki kebebasan finansial. Ia tak memiliki utang dan tetap bisa menikmati hidup walau telah pensiun. Bahkan ia bisa pensiun dini dan melanjutkan hidup dengan bersenang-senang.

Menarik, kan? Bagaimana cara memulai gaya hidup frugal living?

Membagi Gaji

Semua berawal dari gaji. Ketika kamu menerima gaji, jangan tunda untuk membaginya ke alokasi untuk belanja kebutuhan bulanan. Misal alokasi kebutuhan pribadi dan rumah, uang makan, uang transportasi atau bensin, dana hiburan (nongkrong, nonton, atau menjalani hobi), dan menabung atau investasi.

Dana hiburan sebaiknya 20 atau 30% dari besaran gaji dan menabung atau investasi sebesar 20%. Sisanya untuk keperluan sehari-hari.

Rencanakan Makanmu

Gaya hidup frugal living sangat terkait dengan makan. Karena setiap hari manusia butuh makan dan banyak variasi menu makannya, jadi rencanakan makanmu. Contoh kamu makan sehari tiga kali dan selalu membeli makan dari luar, karena kamu tak sempat sarapan di rumah atau masak makan malam.

Padahal pengeluaran untuk makan di luar, baik menggunakan layanan antar atau takeaway, tergolong mahal. Menu makan dari restoran atau rumah makan minimal Rp35.000 x 3 = Rp105.000 lalu dikalikan 30 hari = Rp3.150.000. Pengeluaran ini belum termasuk jika kamu diajak makan bersama teman-teman.

Sebenarnya, sah-sah saja makan di luar dengan teman atau pacar. Apalagi makan all you can eat di hotel bintang lima atau restoran fine dining. Namun batasi makan di luar, misal satu atau dua kali dalam sebulan.

Sebaiknya rencanakan makanmu dengan memasak. Caranya beli bahan pokok selama seminggu. Untuk makanan seperti ayam dan ikan, bagi ke dalam wadah, lalu simpan di freezer. Untuk sayuran, potong, dikukus setengah makan, dan simpan di freezer. Jika ingin makan, kamu cukup menghangatkannya.

Kamu bisa cek di YouTube. Di sana banyak rekomendasi meal plan untuk seminggu atau sebulan. Termasuk tips menyimpan makanan dan memilih wadah penyimpanannya. Lakukan hal ini selama tiga bulan, kemudian cek, berapa uang yang berhasil kamu hemat?

Manfaatkan Promo

Manfaatkan promo ketika belanja kebutuhan mingguan. Hal ini bisa menghemat pengeluaranmu. Asal tidak terlena dengan promo-promo lain yang justru bikin gaji cepat menipis. Tapi jangan sampai tergoda promosi untuk membeli barang yang sia-sia.

Jual Barang yang Tak Digunakan

Barang yang tidak digunakan tetapi kondisinya masih bagus hanya membuat ruangan sesak. Ada baiknya kamu menjual barang (preloved) tersebut. Misalnya baju yang tidak dipakai lagi tetapi bahannya masih bagus, buku yang sudah tidak dibaca, peralatan makan yang jarang digunakan, sepatu yang kekecilan, dan masih banyak lagi.

Hal tersebut memberikan manfaat: mendapatkan uang tambahan, memiliki ruangan yang cukup lega, dan efek psikologisnya adalah lebih bahagia.

Padu Padan Busana

Buat kamu yang gemar mengikuti tren busana. Inilah saatnya kamu menciptakan tren. Padu padankan busana yang kamu miliki. Selama kamu mencucinya setelah dipakai, tak masalah memakai pakaian yang sama berulang-ulang.

Kamu juga bisa memanfaatkan baju orang tua agar terlihat vintage. Atau karena vintage, kamu akan menjual barang-barang milik orang tua? Kalau iya, jangan lupa minta izin ke mereka dulu, ya.

Menyortir Biaya Langganan

Apakah kamu berlangganan layanan hiburan atau aplikasi? Kalau banyak berlangganan, ada baiknya menyortir layanan yang benar-benar kamu butuhkan. Terutama layanan hiburan. Kamu bisa berhenti berlangganan atau bergabung dengan teman untuk paket keluarga layanan hiburan.

Bayar Tagihan

Saat tagihan kartu kredit datang, segera bayar dan lunasi. Karena bunga dan denda keterlambatan cukup tinggi. Kamu juga harus membayar tagihan listrik, air, internet, dan telepon tepat waktu.

Kalau kamu merasa tagihannya besar, lakukan penghematan. Seperti mematikan lampu kalau malam, mesin cuci digunakan dua hari sekali, hingga mengganti atau memberhentikan provider internet jika jaringannya sering bermasalah.

Memilih Transportasi

Pilih naik motor, mobil, sepeda, atau transportasi umum? Coba deh, hitung pengeluaran transportasi jika kamu naik kendaraan pribadi dan transportasi umum? Pertimbangkan pula perawatan kendaraan dan waktu tempuh dari rumah ke kantor (pergi dan pulang). Pilih jenis transportasi yang hemat biaya, aman, nyaman, dan tidak membuat badanmu sakit.

Menabung dan Investasi

Manfaat gaya hidup frugal living adalah memiliki kebebasan finansial. Karena ia tak meminimalisir utang, hemat, dan gemar menabung. Menabung tak hanya diartikan menabung di rekening bank saja, tetapi juga berinvestasi.

Setidaknya sediakan 20% dari gaji pokok. Kamu bisa membaginya masing-masing 10% untuk menabung dan investasi. Cara lain alokasikan 20% untuk berinvestasi.

Pilih produk investasi yang bersifat jangka menengah (reksa dana pendapatan tetap, logam mulia, atau obligasi) atau jangka panjang (investasi emas, saham, reksa dana saham, atau obligasi 10 tahun). Pengembalian investasi tersebut lumayan tinggi. Kamu bisa memanfaatkannya untuk kebutuhan lain atau simpanan masa tua.

Namun memilih investasi tak hanya berdasarkan jangka waktu. Melainkan mempertimbangkan juga profil risiko. Cek profil risiko dan tujuan investasi di Ajaib.

Bersenang-senang

Tak masalah jika kamu ingin sedikit bersenang-senang, menikmati hasil kerja kerasmu. Misal ingin berlibur atau menekuni hobi. Rencanakan waktu senang-senangmu dengan mengurangi alokasi dana hiburan. Misalnya gaji ke-13 digunakan untuk membeli tiket untuk liburan panjang.

Pada dasarnya, frugal living tidak harus mengorbankan segalanya. Namun hidup hemat dengan tetap menikmati kualitas untuk diri sendiri dan orang terdekat. Mengubah gaya hidup menjadi frugal living cocok untuk dicoba sebagai salah satu cara untuk mengelola keuangan.

Artikel Terkait