Bisnis & Kerja Sampingan

Yuk Simak! Cara Mudah Menjadi Dropship Adalah Seperti Ini

dropship adalah

Ajaib.co.id – Menjalankan beragam bentuk bisnis saat ini bukanlah suatu hal sulit. Beragam usaha online kian menjamur di negeri ini dengan penghasilan yang menggiurkan dan modal yang minim. Salah satunya dalah usaha online dropship. Dropship adalah usaha menjual barang dengan modal yang sangat minim.

Biasanya, dropship dilakukan seseorang yang mempromosikan barang-barang untuk dijual secara online melalui marketplace atau sosial media tanpa perlu melakukan stock barang. Cara kerjanya cukup mudah yakni dropship hanya perlu memposting gambar, menuliksan deskripsi produk dan harga.

Ketika ada yang melakukan order, seorang dropship hanya perlu melakukan check ketersediaan barang kepada supplier. Selanjutnya usai proses transfer berhasil, dropship hanya tinggal meneruskan kepada supplier untuk kemudian toko pusat melakukan packing dan pengiriman barang.kepada pembeli.

Pengertian Dropship

Jadi secara tidak langsung bisa diartikan bahwa dropship adalah perantara antara pembeli dan supplier. Layaknya perantara bisnis, keuntungan bisnis ini adalah selisih harga jual kepada konsumen dikurangi dengan harga pokok supplier dan ongkos kirim. Menarik bukan?

Dropship adalah cara atau teknik yang digunakan untuk melakukan pemasaran melalui online, di mana kamu sebagai pemilik bisnis market online ataupun penjual diharuskan menyimpan stok barang yang ada. Hal ini dikarenakan pada saat penjual mendapatkan orderan, maka untuk bisa meneruskan orderan harus melakukan pengecekan barang dan detail pengiriman kepada pihak produsen.

Tips Menjalankan Bisnis Dropship

Jika kamu ingin menjadi dropship, simak tiga tips ini untuk memulai usaha dropship agar menguntungkan :

1. Pilih Produk yang Ingin Dijual

Dropship adalah bisnis yang sangat menguntungkan, oleh sebab itu pemilihan produk yang akan dijual oleh seorang dropshiper merupakan penentu dalam memperoleh keuntungan dan pelanggan. Tips dalam memilih produk adalah dengan memilih produk yang merupakan kebutuhan primer atau dibutuhkan oleh pembeli.

2. Pilih Supplier yang Tepercaya

Seorang dropship harus menentukan supplier yang bisa dipercaya dalam melakukan kegiatan jual beli, Misalkan saja, dari segi ketersedian barang, dari segi keuntungan supplier dan dropshiper dan juga respon cepat supplier dalam menanggapi pertanyaan dropshiper atau complain.

3. Harga Bersaing

Pemilihan harga sangat penting, dimana pembeli cenderung mencari ahrga terendah pada suatu barang. Semakin rendah harga supplier, maka produk kamu akan dilirik banyak konsumen dan otomatis profit besar akan kamu nikmati dari usaha dropship.

Cara untuk Memulai Bisnis dengan Sistem Dropship

Lalu, bagaimana cara menjual atau memperdagangkan produk dropship? Simak tiga hal berikut ini :

1. Menggunakan Marketplace

Saat ini beberapa market place menyediakan fasilitas jual beli secara gratis. kamu hanya perlu mendaftarkan diri kamu dan juga barang yang kamu jual. Selanjutnya kamu hanya perlu mgnunggah foto-foto barang yang kamu jual beserta dengan deskripsi dan harganya. Dalam melakukan transaksi, market place dinilai lebih aman karena terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Beberapa market place yang bisa kamu gunakan antara lain : Tokopedia, Bukalapak, Shoppe. Lazada dan banyak lagi.

2. Menggunakan Media Sosial

Media sosial saat ini tak hanya berfungsi untuk menuliskan status dan membagikan foto saja. Kini seorang dropship bisa memanfaatkan sosial media untuk mempromosikan barang dagangannya. Namun berjualan melalui sosial media jelas berbeda dari segi keamanannya dibandingkan dengan market place yang memang di desain untuk bertransaksi jual beli. Namun satu hal yang bisa kamu lakukan adalah dengan menuliskan link market place kamu untuk mengarahkan pembeli kamu melakukan transaksi yang lebih aman.

3. Menggunakan Teknik SEO

Menggunakan teknik SEO (Ssearch Engine Optimization) adalah satu hal yang penting dimana SEO akan terbaca dan terdeteksi oleh Google dalam menampatkan produk kamu di deretan posisi pencarian. Ini akan menambah peluang kamu dalam menjual produk-produk kamu.

Perbedaan Antara Dropship dan Reseller

Banyak orang yang sering menyamakan bisnis dropship sama dengan bisnis reseller. Padahak, keduanya berbeda. Hal yang paling terlihat ada pada bagian stok barangnya. Di mana, reseller memerlukan stok barang untuk menjual, sedangkan dropship tidak perlu. Selain itu, ada beberapa perbedaan lainnya, seperti:

1. Modal yang dikeluarkan

Untuk menjadi dropshipper, kamu tidak perlu memiliki stok, sehingga modal yang dikeluarkan lebih kecil dan bisa dijalankan hanya dengan modal kuota internet dan handphone. Sedangkan, dnegan menjadi reseller, kamu harus memiliki stok dengan jumlah yang cukup banyak, sehingga secara tidak langsung, reseller harus memiliki modal yang besar.

2. Keuntungan yang didapatkan

Pihak reseller biasanya akan mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar jika dibandingkan dropshipper. Hal ini karena reseller tentunya mendapatkan harga yang jauh lebih kompetitif. Caranya tentu dengan melakukan pembelian produk yang hendak dijual pada jumlah yang banyak pada pihak supplier, distributor, maupun produsen.

Dari sinilah pihak reseller bisa lebih leluasa menjual berbagai produk atau barang-barangnya meskipun memberikan harga dengan selisih yang cukup tinggi. Hal ini jelas berbeda dengan pihak dropshipper yang hanya bisa mendapat keuntungan kecil.

3. Dari segi strategi pemasaran

Menjadi reseller berarti kamu harus menawarkan produk dan barang yang dijual secara langsung kepada konsumen. Hal ini karena reseller harus menghabiskan stok yang dimiliki. Sedangkan, dropshiper tidak memiliki strategi pemasaran yang sama, karena tidak memliki stok barang.

Pihak dropshiper biasanya akan menjual produknya melalui sosial media. Sedangkan supplier akan melakukan stategi lebih luas demi menarik pasar, mulai dari WOM, social media, email, dan sebagainya.

4. Risiko yang didapatkan

Reseller memiliki tingkat kerugian yang jauh lebih tinggi dibandingkan dropshipper. Salah satunya karena reseller memiliki stok barang, sehinga jika tidak laku akan mengalami kerugian yang cukup besar. Serangkan, dropshiper tidak memiliki risiko kerugian apabila produk yang dijual tidak laku, karena dropshiper tidak melakukan stok barang.

5. Fokus pekerjaannya

Reseller memiliki tugas mencari calon pembeli yang hendak melakukan pembelian barang-barang atau produk yang ditawarkan, kemudian dilanjutkan pengemasan maupun packing barang dan melakukan pengiriman sesuai alamat pembeli. Sedangkan, fokus pekerjaan dropshiper ini Andatidak perlu ribet pada saat ada pembeli, karena tidak perlu packing ataupun pengiriman, karena semuanya akan dilakukan pihak supplier.

Itulah beberapa hal terkait dropship dan reseller yang perlu kamu ketahui. Setelah mendapatkan keuntungan dari bisnis tersebut jangan lupa untuk berinvestasi dengan Ajaib. Di sini kamu bisa memulai investasi reksa dana maupun saham, secara online, kapan dan di mana saja. Jadi tunggu apalagi? Yuk berinvestasi sekarang!

Artikel Terkait