Emiten sektor komoditas non migas dapat dijadikan sektor pilihan ditengah berlanjutnya surplus neraca dagang nasional. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan surplus neraca dagang pada Juni 2024 sebesar USD2,39 miliar.
Perolehan tersebut lebih rendah dari posisi surplus bulan sebelumnya sebesar USD3,45 miliar. Nilai ekspor tumbuh 1,17% yoy dan impor tumbuh lebih tinggi sebesar 7,58% yoy. Surplus pada Juni 2024, utamanya ditopang oleh ekspor non migas. Secara keseluruhan surplus neraca dagang terjadi selama 50 bulan beruntun.
Berikut saham-saham sektor Material dasar yang menarik dicermati pada perdagangan bursa tanggal 15-19 Juli 2024:
Sentimen positif apa saja yang mempengaruhi saham-saham sektor material dasar dan bagaimana prospek bisnis emiten tiap-tiap saham? Simak penjelasan lengkapnya di sini.
1. PT Merdeka Copper Gold Tbk – MDKA
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham MDKA terkoreksi -14,06% secara year to date (ytd) hingga penutupan pada 15 Juli 2024 sebesar Rp2.320 per lembar saham;
- Saham MDKA tergolong likuid di pasar dengan rata-rata total transaksi selama bulan Juli 2024 sebesar Rp63,44 miliar per hari;
- Volume perdagangan pada saham MDKA di sepanjang bulan Juli 2024 mencapai 2.872.375 lot;
- Harga komoditas emas lanjutkan reli sejalan dengan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS (Yield US Treasury) tenor 10 tahun. Harga emas mencapai USD 2.421 per oz (15/7/24) atau catatkan all time high.
Teknikal Analisis
Secara teknikal, MDKA berpotensi reversal dari area support dalam jangka pendek. Indikator stochastic crossing dalam fase oversold indikasi rebound. Support pada level 2.270, resistance di level 2.470, cut loss if break level 2.220.
2. PT Vale Indonesia Tbk – INCO
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham INCO terkoreksi -15,86% secara year to date (ytd) hingga penutupan pada 15 Juli 2024 sebesar Rp3.690 per lembar saham;
- Saham INCO tergolong likuid di pasar dengan rata-rata total transaksi selama bulan Juli 2024 sebesar Rp 86,73 miliar per hari;
- Volume perdagangan pada saham INCO di sepanjang bulan Juli 2024 mencapai 2.416.716 lot;
- Menyusul sikap dovish dari The Fed yang akan melakukan pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps harga komoditas metal mining berpotensi kembali terapresiasi. Harga nikel LME berada di level USD 16.529 per ton untuk kontrak Agustus 2024 (15/7/24).
Teknikal Analisis
Secara teknikal, INCO berpotensi reversal dalam jangka pendek membentuk bullish engulfing dengan kondisi yang telah jenuh jual. Posisi harga di area support indikasi rebound. Support pada level 3.650 , resistance 3.920, cut loss if break level 3.580.
3. PT Harum Energy Tbk – HRUM
Kinerja Saham & Prospek Kedepan
- Harga saham HRUM terkoreksi -11,69% secara year to date (ytd) hingga penutupan pada 15 Juli 2024 sebesar Rp1.220 per lembar saham;
- Saham HRUM tergolong likuid di pasar dengan rata-rata total transaksi selama bulan Juli 2024 sebesar Rp18,85 miliar per hari;
- Volume perdagangan pada saham HRUM di sepanjang bulan Juli 2024 mencapai 1.700.566 lot;
- Harga komoditas batu bara tetap stabil di pasar spot ICE Newcastle sebesar USD 134,9 per ton (15/7/24). Kenaikan harga energi mengikuti potensi ekspektasi penurunan suku bunga AS yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi global termasuk permintaan energi.
Teknikal Analisis
Secara teknikal, HRUM bullish continuation di atas MA (5, 20). Berpotensi membentuk rounding bottom ke area resistance nya. Indikator stochastic crossing dan MACD bar histogram dalam momentum positif. Support pada level 1.190, resistance 1.300, cut loss if break level 1.170.
Riset oleh Tim Financial Expert Ajaib Sekuritas: Ratih Mustikoningsih
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib Sekuritas membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.