Milenial

Tokoh Indonesia yang Diabadikan Sebagai Nama Jalan

Sumber: Google Maps

Ajaib.co.id – Sejumlah tokoh Indonesia mendapat kehormatan dijadikan nama jalan di beberapa negara di luar negeri. Ada cerita tertentu di balik penamaan tersebut.

Siapa saja dan alasan apa tokoh Indonesia dijadikan nama jalan di luar negeri?

Soekarno

Presiden pertama dan proklamator Indonesia ini namanya diabadikan tak hanya di satu, melainkan dua negara sekaligus, yaitu Maroko dan Mesir. Di Maroko, nama Soekarno diabadikan di Rabat. Di ibu kota Maroko tersebut, nama jalan Soekarno ditulis dalam bahasa setempat sebagai Rue Soekarno. 

Apa alasan Soekarno terpampang sebagai salah satu nama jalan di sana? Hal ini tak terlepas dari Indonesia merupakan negara pertama yang mengakui kedaulatan negara Maroko. Soekarno juga dikenal sebagai sosok penting dan memiliki andil dalam pengakuan kedaulatan Maroko di kancah internasional.

Negara asal Afrika Utara itu merupakan negara jajahan Prancis dan baru merdeka pada 1956. Setahun sebelum Maroko merdeka, negara tersebut diundang dalam Konferensi Asia-Afrika yang digelar di Bandung, Jawa Barat.

Sementara itu, ada sebuah jalan bertuliskan Ahmed Soekarno St. yang berarti Jalan Ahmad Soekarno di Mesir. Nama jalan tersebut merujuk kepada Soekarno, sang proklamator RI. Tepatnya, jalan ini terletak di ibu kota Mesir, yakni Kairo. Penambahan nama Ahmed sebelum nama Soekarno dilakukan para mahasiswa Indonesia di Mesir agar terlihat lebih islami sehingga menarik perhatian warga Mesir.

Waktu menjabat sebagai presiden, Soekarno bersahabat dengan Gamal Abdul Nasser, Presiden Mesir kala itu. Keduanya termasuk pemrakarsa Konferensi Asia-Afrika. Soekarno juga terhitung sering berkunjung ke Mesir dalam menjalankan agenda pemerintahan. Hubungan diplomatis yang harmonis ini membuat nama Soekarno begitu harum di telinga pemerintah dan juga rakyat Mesir.

Soekarno memang dikenal sebagai salah satu tokoh yang turut aktif memperjuangkan kemerdekaan sejumlah negara Asia dan Afrika yang pernah terbelenggu oleh imperialisme Barat. Oleh sebab itu, hubungan Indonesia saat itu terbilang baik dengan negara-negara di kawasan tersebut.

Moh. Hatta

Kalau kamu bepergian ke Haarlem di Belanda, boleh mampir ke Mohammed Hattastraat. Yup, ini adalah sebuah jalan yang diambil dari nama Wakil Presiden pertama Indonesia Mohammad Hatta. Letak jalan ini tepatnya berada di kawasan perumahan Zuiderpolder, Belanda yang dibangun pada tahun 1987.

Mohammad Hatta dijadikan nama jalan di sana karena berbagai faktor. Salah satunya adalah kontribusinya dalam berjuang memerdekakan bangsanya. Selain itu, pria kelahiran Bukit Tinggi ini tercatat pernah bersekolah di Handels Hogeschool, yang sekarang menjadi Universitas Erasmus Rotterdam.

Mohammad Hatta mengenyam pendidikan di Belanda selama 11 tahun, yakni mulai dari tahun 1921 hingga 1932. Pemberian nama jalan yang bersumber dari Muhammad Hatta di Belanda dilatarbelakangi oleh jasanya sebagai tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia dan juga pernah menimba ilmu di Negeri Kincir Angin tersebut. 

R.A. Kartini

Pahlawan wanita Indonesia Raden Ajeng Kartini atau dikenal juga dengan R.A. Kartini juga diabadikan sebagai nama jalan di sejumlah wilayah di Belanda. Tercatat, ada empat wilayah yang memiliki nama jalan bersumber dari nama Kartini. Keempat wilayah itu ialah Amsterdam, Haarlem, Utrecht, dan Venlo.

Di Amsterdam, nama jalan yang merujuk pada R.A. Kartini bernama Raden Adjeng Kartinistraat. Salah satu latar belakang R.A. Kartini diabadikan sebagai nama jalan di sana karena upayanya memperjuangkan hak perempuan.  

Sutan Sjahrir

Di sekitar Jalan Muhammad Hatta di Haarlem, Belanda, ada juga nama jalan yang diambil dari tokoh bangsa Indonesia Sutan Sjahrir. Sutan Sjahrir dikenal sebagai perdana menteri Indonesia pertama. Ia juga sempat menuntut ilmu di Universitas Amsterdam dan Universitas Leiden, Belanda.

Pada masanya, Sjahrir sering mewakili Indonesia dalam hubungan diplomatik dengan negara-negara lain. Namanya tak hanya harum di Indonesia, melainkan juga di negeri kincir angin ini. Maka, namanya pun kemudian diabadikan sebagai nama jalan di tiga kota di Belanda, yaitu Leiden, Gouda, dan Haarlem.

Pattimura

Thomas Matulessy adalah pahlawan asal Nusa Ina (Pulau Seram), Maluku. Nama lainnya yang populer adalah Kapten atau Kapitan Pattimura. Ia merupakan keturunan dari golongan bangsawan dari tempatnya berasal.

Di Indonesia, setidaknya ada dua bangunan terkenal yang menggunakan namanya, yakni Universitas Pattimura dan Bandar Udara Internasional Pattimura, Ambon. Di Wierden, Belanda, namanya juga diabadikan sebagai sebuah nama jalan.

Munir Said Thalib

Munir Said Thalib atau lebih dikenal luas dengan nama Munir adalah pejuang hak asasi manusia (HAM). Untuk mengenang jasanya, Amnesty Internasional mengupayakan namanya sebagai nama jalan di Belanda.

Tak sia-sia, sebuah jalan setapak di lingkungan Marthin Luther King-Laan, dekat Salvador Allende Straat, dalam kompleks perumahan Den Haag, namanya terukir. “Munirpad. Munir Said Thalib 1965-2004, Indonesische voorvechter van de bescherming de rechten van de mens”, begitulah tulisan yang tertera di plang nama jalan setapak tersebut.

Tulisan tersebut artinya “Munir Said Thalib 1965-2004, Pejuang Hak Asasi Manusia Indonesia”. Jalan setapak tersebut diresmikan pada 14 April 2015.

Syekh Yusuf Al Makassari

Bagi warga Cape Town, Afrika Selatan, nama Syekh Yusuf Al Makassari tak lekang ditelan zaman. Ia adalah sosok pahlawan lain dan dikenal sebagai sosok yang membangun komunitas Muslim di negara tersebut.

Di Afrika Selatan, Syekh Yusuf tak hanya dikenal sebagai ulama, melainkan juga seorang pejuang bagi rakyat Afrika Selatan karena menentang penindasan dan perbedaan warna kulit.

Atas jasa-jasanya, Syekh Yusuf kemudian mendapat gelar sebagai pahlawan nasional Afrika Selatan pada tahun 2005. Namanya pun terukir sebagai nama jalan, yaitu Sheikh Yusuf Road di Macassar, Cape Town, Afrika Selatan.

Sumber: Beberapa Tokoh Indonesia yang Dijadikan Nama Jalan di Luar Negeri dan Deretan Tokoh Indonesia yang Namanya Diabadikan Sebagai Nama Jalan di Luar Negeri, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait