SKS adalah istilah yang pasti sering kamu dengar saat kamu duduk di bangku kuliah. Setiap mata kuliah yang kamu ambil di setiap semester memiliki bobot SKS yang berbeda-beda mulai dari 2 SKS, 4 SKS, hingga 6 SKS.
Besar atau kecilnya bobot SKS pada suatu mata kuliah, hal ini bisa menggambarkan betapa pentingnya mata kuliah tersebut karena dapat mempengaruhi IP semester dan juga IPK.
Biasanya, setiap mahasiswa di perguruan tinggi diberikan maksimal SKS yang bisa diambil setiap semester berdasarkan nilai IP semester terakhir. Semakin tinggi IP semester terakhir yang didapatkan oleh mahasiswa, mahasiswa diperbolehkan untuk mengambil jumlah SKS yang lebih banyak. Namun, biasanya jumlah SKS maksimal yang bisa diambil oleh mahasiswa yakni 24 SKS dan normalnya adalah 22 SKS.
24 SKS IP Berapa?
Mahasiswa yang mendapatkan IP semester minimal 3,01 dapat mengambil 24 SKS untuk semester berikutnya. Sedangkan, mahasiswa yang mendapatkan IP semester di bawah 3,01 hanya diperbolehkan maksimal mengambil 22 SKS.
SKS Itu Apa Sih dan Apakah SKS Itu Penting?
Seperti yang sudah dijelaskan di awal artikel, SKS adalah singkatan dari Satuan Kredit Semester. Dalam dunia perkuliahan, SKS juga dikenal sebagai bobot kegiatan setiap mata kuliah.
SKS menjadi penting bagi mahasiswa karena menjadi syarat kelulusan bagi para mahasiswa di perguruan tinggi.
Berapa minimal SKS untuk lulus S1? Untuk jenjang S1, mahasiswa dinyatakan lulus setelah menyelesaikan 144 SKS termasuk skripsi selama 8 semester (4 tahun). Sedangkan untuk jenjang D3, mahasiswa dinyatakan lulus setelah menyelesaikan 110 SKS selama 6 semester (3 tahun).
Bagi mahasiswa yang menempuh jenjang D3, mahasiswa tidak perlu melewati proses skripsi dan sidang. Sehingga, mahasiswa hanya perlu mengikuti seluruh mata kuliah yang ada dan dinyatakan lulus untuk semua mata kuliah tersebut, dan mengerjakan laporan praktik yang tidak sesulit skripsi.
Bobot SKS terbesar selama menempuh pendidikan jenjang S1 adalah skripsi. Bobot SKS skripsi adalah 6 SKS. Sementara itu, untuk mata kuliah utama biasanya memiliki bobot paling besar 4 SKS.
1 SKS Itu Berapa?
Bagi kamu calon mahasiswa baru, 1 SKS = 170 menit/minggu/semester. Ketika kamu kuliah, 1 semester akademik bisa memakan waktu 16 minggu. Namun, perkuliahan hanya efektif diselenggarakan selama 14 minggu karena terpotong 2 minggu untuk pelaksanaan UTS dan UAS.
Sehingga, untuk menghitung 1 SKS itu berapa selama 1 semester. Kamu bisa mengkalikan 170 menit x 14 minggu = 2.380 menit atau 39,66 jam.
Jadi, jika kamu mengambil 24 SKS selama 1 semester kuliah. 24 SKS itu setara dengan (170 menit x 14 minggu) x 24 = 57.120 menit atau 952 jam.
Bagaimana dengan minimal 144 SKS sebagai syarat kelulusan jenjang pendidikan S1? Kamu bisa mengkalikan 1 SKS = 2.380 menit dengan 144 = 342.720 menit atau 5.712 jam.
Apakah SKS Dibayar Setiap Semester?
Umumnya, SKS dibayar berbarengan dengan SPP semester. Namun perguruan tinggi biasanya memberikan keleluasaan bagi mahasiswa untuk membayar SPP semester tersebut dengan cara cicilan atau sekali bayar.
Skema pembayaran ini tergantung dari kebijakan masing-masing perguruan tinggi. Jika skema pembayaran berbarengan dengan SPP semester, biasanya jumlah SKS per semester sudah ditetapkan oleh perguruan tinggi dan kamu hanya bisa mengikuti aturan, dan baru bisa menambah jumlah SKS maksimal menjadi total 24 SKS pada semester 2 dan seterusnya dengan syarat IP semester minimal 3,01.
Dengan demikian, walaupun kamu lulus S1 selama 3,5 tahun atau 7 semester. Kamu tetap harus membayar SPP semester 8. Misalnya SPP semester kamu adalah Rp7 juta, biaya SPP semester ini akan mengikat dan tetap sama hingga 8 semester tanpa melihat berapa jumlah SKS yang kamu ambil per semester.
Berbeda halnya dengan perguruan tinggi yang menerapkan skema pembayaran per SKS. Kamu hanya membayar biaya SKS sesuai dengan jumlah SKS yang diambil. Misalnya biaya 1 SKS = Rp200 ribu dan kamu mengambil 20 SKS pada semester 3 sehingga mahasiswa harus membayar 20 SKS x Rp200 ribu = Rp4 juta.
Besaran biaya SKS ini bisa berbeda-beda tergantung jumlah SKS yang mahasiswa ambil per semester.
Cara Menghitung IP Semester
Untuk menghitung IP semester sebenarnya bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan. Yang perlu kamu ketahui adalah jumlah SKS setiap mata kuliah dan nilai dari A-E.
Sistem Nilai di Perguruan Tinggi
- IPK 4 = A atau nilai 80-100.
- IPK 3,7 = A- atau nilai 80-84.
- IPK 3,3 = B+ atau nilai 75-79.
- IPK 3 = B atau nilai 70-74.
- IPK 2,7 = B- atau nilai 65-69.
- IPK 2,3 = C+ atau nilai 60-64.
- IPK 2 = C atau nilai 55-59.
- IPK 1,7 = C atau nilai 50-54.
- IPK 1 = D atau nilai 40-50.
- IPK 0 = E atau nilai di bawah 40.
Rumus IP Semester
IP semester = (Jumlah SKS x poin) / jumlah SKS
Contoh:
Andi berkuliah di program studi teknik industri di Universitas SBY dan saat ini sedang menempuh semester 1.
Jumlah SKS yang diambil pada semester 1 adalah 20 SKS dan total poin yang diperoleh oleh Andi adalah 60.
Dengan demikian, maka IP semester 1 Andi adalah 60/20 = 3.
Cara Menghitung IPK
Kamu bisa mengikuti cara menghitung IP semester di atas dari semester 1 hingga semester terakhir. Kemudian, kamu bisa menghitung berapa IPK akhir dengan cara berikut:
IPK = Total nilai IP seluruh semester / jumlah semester
Misalnya IP semester 1 = 3, semester 2 = 4, semester 3 = 3,7, semester 4 = 2, semester 6 = 3,7, semester 6 = 3, semester 7 = 3, semester 8 = 3.
Maka, nilai IPK = (3 + 4 + 3,7 + 2 + 3,7 + 3 + 3 + 3) / 8 = 3,17.
Perhitungan IPK dan IP semester memiliki perbedaan, karena IPK menghitung rata-rata seluruh IP semester dari awal hingga akhir. Sedangkan IP semester hanya menghitung nilai dari satu semester saja.
Demikianlah apa itu SKS dan bagaimana cara menghitung IP semester dan IPK secara mudah. Selain kamu bisa menghitung IP dan IPK secara manual, kamu juga bisa melihat nilai IP semester dan IPK melalui portal mahasiswa yang biasanya selalu diupdate secara berkala oleh layanan akademik dari masing-masing perguruan tinggi.
Total SKS yang sudah kamu ambil dan dinyatakan lulus adalah hal yang penting bagi mahasiswa untuk bisa mengikuti mata kuliah skripsi dan sidang sebagai ujian akhir sebelum resmi menjadi sarjana.