Analisis Saham

Saham Potensial Berbagai Sektor Sepekan (8 – 12 Nov 2021)

Aktivitas masyarakat berpotensi kembali normal seiring dengan diturunkannya status Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga level 1 oleh Pemerintah. Karenanya, investor perlu mencermati saham-saham yang terkait dengan peningkatan mobilitas masyarakat tersebut.

Berikut beberapa saham potensial dari berbagai sektor yang perlu diperhatikan investor pada perdagangan minggu ke-2 bulan November 2021 ini: 

Berikut analisa teknikal yang dibuat pada harga penutupan Jumat, 5 Novemberr 2021, serta sentimen positif apa saja yang mempengaruhi saham-saham tersebut dan prospek bisnis emiten tiap-tiap saham.

1. PT Matahari Putra Prima Tbk – MPPA

Kinerja Saham & Prospek Kedepan

  • Harga saham MPPA melesat 476% sejak awal tahun hingga tanggal 5 November 2021 pada harga Rp605 per lembar sahamnya;
  • Saham MPPA tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan dalam 30 hari terakhir sebesar Rp53 miliar per harinya;
  • Volume perdagangan pada saham MPPA dalam 30 hari terakhir mencapai 16.691.011 lot;
  • Dalam 30 hari terakhir kemarin total volume perdagangan saham MPPA mencapai 16.691.011, dan terdapat peningkatan aktivitas volume transaksi pada saham MPPA dari periode sebelumnya yang tercatat 12.690.011 atau ada peningkatan sebesar 131%;
  • Kinerja MPPA pada Kuartal II-2021 masih mencatat kerugian sebesar Rp91,5 miliar namun rugi bersih tersebut membaik jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp219,3 miliar. MPPA terus memperkuat omni-channel O2O dengan berkolaborasi bersama Happy Fresh. Sepanjang tahun 2021 ini, Happy Fresh telah memperluas jangkauan nya hingga ke Bali, Makassar, Medan, Semarang, dan menambah lebih banyak toko virtual lagi bersama MPPA.

Analisis Teknikal

MPPA secara teknikal berada pada level support nya yaitu pada level 605. MPPA berada dalam fase konsolidasi jangka pendeknya dan akan menguji resistance di level 660. Stochastic Jika berhasil breakout level tersebut ada potensi MPPA akan bergerak naik menutup gap pada level 720. Cut loss jika break level 590.

2. PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk – RALS

Kinerja Saham & Prospek Kedepan

  • Harga saham RALS masih terkoreksi 5% sejak awal tahun hingga tanggal 5 November 2021 pada harga Rp735 per lembar sahamnya;
  • Saham RALS tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan dalam 30 hari terakhir sebesar Rp6 miliar per harinya;
  • Volume perdagangan pada saham RALS dalam 30 hari terakhir mencapai 1.712.281 lot;
  • Kinerja RALS selama semester I-2021 mampu mencatatkan laba bersih yang naik 2.470% YoY yaitu sebesar Rp137,83 miliar naik jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang tercatat hanya sebesar Rp5,36 miliar. RALS juga telah bekerjasama dengan beberapa platform e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Blibli, JDID dan lain lain nya.

Analisis Teknikal

RALS berada dalam fase uptrend jangka menengah nya. Ditutup di atas MA 5, stochastic goldencross berada di area oversold dan MACD positif. RALS menguji resistance terdekat di level 755. Cut loss jika break di level 720.

3. PT Media Nusantara Citra Tbk – MNCN

Kinerja Saham & Prospek Kedepan

  • Harga saham MNCN masih terkoreksi 18% sejak awal tahun hingga tanggal 5 November 2021 pada harga Rp945 per lembar sahamnya;
  • Saham MNCN tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan dalam 30 hari terakhir sebesar Rp47 miliar per harinya;
  • Volume perdagangan pada saham MNCN dalam 30 hari terakhir mencapai 10.535.306 lot;
  • Secara kinerja pada semester I-2021 ini MNCN berhasil mencatat pendapatan sebesar Rp4,86 triliun atau melesat 23% YoY, dan laba bersih juga melesat 26% menjadi sebesar Rp1,26 triliun. MNCN akan fokus mempertahankan dominasi di semua lini bisnisnya yaitu di TC free to air (FTA), konten, dan digital.

Analisis Teknikal

MNCN secara teknikal berhasil breakout resistance pada level 930, MNCN berada dalam fase downtrend jangka pendek dan mulai terlihat konfirmasi rebound menuju resistance di level 960. Volume naik signifikan dibanding hari sebelumnya, stochastic goldencross di area netral dan MACD goldencross di level positif. Cut loss jika break di level 900.

4. PT Pakuwon Jati Tbk – PWON

Kinerja Saham & Prospek Kedepan

  • Harga saham PWON masih terkoreksi 1% sejak awal tahun hingga tanggal 5 November 2021 pada harga Rp515 per lembar sahamnya;
  • Saham PWON tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan dalam 30 hari terakhir sebesar Rp27 miliar per harinya;
  • Volume perdagangan pada saham PWON dalam 30 hari terakhir mencapai 10.712.050 lot;
  • Dalam 30 hari terakhir kemarin total volume perdagangan saham PWON  mencapai 10.712.050, dan terdapat peningkatan aktivitas volume transaksi pada saham PWON dari periode sebelumnya yang tercatat 9.023.160 atau ada peningkatan sebesar 118%;
  • Kinerja PWON hingga periode September 2021 ini berhasil mencatat pra penjualan yang naik signifikan 44,8% senilai Rp1,05 triliun. Beberapa faktor yang mendorong kenaikan marketing sales PWON diantaranya adalah subsidi insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Analisis Teknikal

PWON secara teknikal berada dalam fase uptrend jangka pendeknya. Ditutup di atas MA 5, stochastic bergerak naik di area netral dan MACD positif. PWON menguji resistance terdekat di level 525 kemudian menuju 535. Cut loss jika break 510.

5. PT Mitra Adiperkasa Tbk – MAPI

Kinerja Saham & Prospek Kedepan

  • Harga saham MAPI naik 2% sejak awal tahun hingga tanggal 5 November 2021 pada harga Rp850 per lembar sahamnya;
  • Saham MAPI tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan dalam 30 hari terakhir sebesar Rp16 miliar per harinya;
  • Volume perdagangan pada saham MAPI dalam 30 hari terakhir mencapai 3.866.168 lot;
  • Secara kinerja pada periode 6 bulan pertama tahun 2021, MAPI berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp271,7 miliar dimana pada periode yang sama di tahun sebelumnya masih mencatat kerugian bersih sebesar Rp407,93 miliar. Bisnis MAPI ditopang oleh sejumlah 2.674 toko ritel termasuk online dan pihak ketiga. Jejaring ritel MAPI tersebar berada di 210 kota dan 4 negara yakni Indonesia, Vietnam, Thailand dan Filipina.

Analisis Teknikal

MAPI secara teknikal masih berada dalam fase bullish jangka panjangnya. Ditutup dibawah MA 5 dan MA 20 nya, stochastic bergerak turun dan MACD deadcross di area positif. MAPI berpotensi tertekan menuju level support 825, menarik untuk dilakukan Buy on Weakness area support. Resistance di level 880. Cut loss jika break 820.

6. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk – AMRT

Kinerja Saham & Prospek Kedepan

  • Harga saham AMRT melesat 49% sejak awal tahun hingga tanggal 5 November 2021 pada harga Rp1.195 per lembar sahamnya;
  • Saham AMRT tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan dalam 30 hari terakhir sebesar Rp18,9 miliar per harinya;
  • Volume perdagangan pada saham AMRT dalam 30 hari terakhir mencapai 3.072.700 lot;
  • Dalam 30 hari terakhir kemarin total volume perdagangan saham AMRT  mencapai 3.072.700, dan terdapat peningkatan aktivitas volume transaksi pada saham AMRT dari periode sebelumnya yang tercatat 2.715.853 atau ada peningkatan sebesar 113%;
  • Secara kinerja AMRT mencatat laba bersih sebesar Rp853,29 miliar pada periode Semester I-2021 ini, jumlah tersebut tumbuh jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya tercatat sebesar Rp493,26 miliar.

Analisis Teknikal

AMRT Secara teknikal mencoba untuk rebound dari fase bearish jangka pendeknya. Ditutup di atas MA 5, indikator stochastic goldencross di area oversold. AMRT akan uji resistance di level 1230. Cut loss jika break 1155.

7. PT Erajaya Swasembada Tbk – ERAA

Kinerja Saham & Prospek Kedepan

  • Harga saham ERAA melesat 29% sejak awal tahun hingga tanggal 5 November 2021 pada harga Rp625 per lembar sahamnya;
  • Saham ERAA tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan dalam 30 hari terakhir sebesar Rp74 miliar per harinya;
  • Volume perdagangan pada saham ERAA dalam 30 hari terakhir mencapai 23.667.255 lot;
  • Secara kinerja pada periode Semester I-2021 ini ERAA berhasil mencatatkan laba bersih yang naik hingga 392,44% YoY atau sebesar Rp558,54 miliar. Hingga periode akhir Juni 2021 ini, ERAA telah membuka 82 gerai baru dan menjalankan program Erafone cloud retail partner untuk menggandeng investor individu membangun kemitraan dalam membuka toko Erafone. ERAA juga mengimplementasikan strategi inovasi terbarunya yaitu layanan Mobile Shopping, promosi omni-channel baik online dan offline dan juga layanan 3 Hours Home Delivery Service atau EraXpress.

Analisis Teknikal

ERAA secara teknikal berada dalam fase konsolidasinya. Ditutup tepat di MA 20 nya yaitu level 625. Stochastic di area netral berpotensi goldencross dan MACD di area positif. ERAA akan menguji resistance terdekat di level 640 kemudian menuju 660. Cut loss jika ERAA breakdown level 620.

8. PT Ace Hardware Indonesia Tbk – ACES

Kinerja Saham & Prospek Kedepan

  • Harga saham ACES masih terkoreksi 12% sejak awal tahun hingga tanggal 5 November 2021 pada harga Rp1.490 per lembar sahamnya;
  • Saham ACES tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan dalam 30 hari terakhir sebesar Rp21,9 miliar per harinya;
  • Volume perdagangan pada saham ACES dalam 30 hari terakhir mencapai 3.090.273 lot;
  • ACES pada periode Kuartal III-2021 mencatat penjualan bersih sebesar Rp4,60 triliun. ACES telah menambah beberapa gerai diantaranya nya di Grand Cakung, Jakarta Timur dengan luas 2.700 meter persegi, dan menambah gerainya di Kudus Jawa Tengah, lalu Tangerang, Bandung, Margo Depok, Yogyakarta, Sukabumi, Grand Cimanggis Depok sehingga total gerai ACES tersebut mencapai sebanyak 215 unit gerai.

Analisis Teknikal

ACES secara teknikal berhasil breakout resistance di level 1.475. Volume naik, stochastic bergerak ke atas dan MACD di level positif. ACES berpotensi menguat untuk uji resistance nya di level 1.505, kemudian menuju 1.540. Cut loss jika ACES break level 1.425.

9. PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk – DGIK

Kinerja Saham & Prospek Kedepan

  • Harga saham DGIK melesat 198% sejak awal tahun hingga tanggal 5 November 2021 pada harga Rp149 per lembar sahamnya;
  • Saham DGIK tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan dalam 30 hari terakhir sebesar Rp25 miliar per harinya;
  • Volume perdagangan pada saham DGIK dalam 30 hari terakhir mencapai 41.208.320 lot;
  • Dalam 30 hari terakhir kemarin total volume perdagangan saham DGIK mencapai 41.208.320, dan terdapat peningkatan aktivitas volume transaksi pada saham DGIK dari periode sebelumnya yang tercatat 26.772.439 atau ada peningkatan sebesar 153%;
  • Secara kinerja Kuartal III-2021 ini DGIK berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp1,5 miliar naik membaik dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang tercatat mengalami kerugian bersih mencapai Rp27,2 miliar.

Analisis Teknikal

DGIK saat ini berada dalam fase Uptrend jangka pendeknya, muncul long white candle dengan volume yang naik signifikan dibanding hari sebelumnya. Stochastic di overbought area dan MACD positif. DGIK berpotensi menguat menuju resistance di level 160.Cut loss jika break 130.

10. PT Saranacentral Bajatama Tbk – BAJA

Kinerja Saham & Prospek Kedepan

  • Harga saham BAJA melesat 192% sejak awal tahun hingga tanggal 5 November 2021 pada harga Rp348 per lembar sahamnya;
  • Saham BAJA tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan dalam 30 hari terakhir sebesar Rp983 juta per harinya;
  • Volume perdagangan pada saham BAJA dalam 30 hari terakhir mencapai 564.089 lot;
  • Dalam 30 hari terakhir kemarin total volume perdagangan saham BAJA  mencapai 564.089, dan terdapat peningkatan aktivitas volume transaksi pada saham BAJA dari periode sebelumnya yang tercatat 336.076 atau ada peningkatan sebesar 167%;
  • Secara kinerja BAJA pada periode Kuartal III-2021 ini berhasil mencatat laba bersih yang naik membaik sebesar Rp122,1 miliar dibanding periode yang sama ditahun sebelumnya yang tercatat mengalami kerugian bersih mencapai Rp738,5 juta. Peningkatan volume penjualan produk Saranalum membawa dampak positif dalam pencapaian laba bersih tersebut dimana persentase penjualan produk Saranalum tercatat mencapai 88% dari total penjualan sebesar 42.000 ton. Sedangkan pada periode yang sama di tahun sebelumnya hanya 67% atau sebesar 32.000 ton.

Analisis Teknikal

Secara teknikal BAJA bergerak sideways dalam jangka pendeknya yaitu pada range harga 310-382. BAJA mampu bertahan diatas MA 20 nya yaitu di level 342. Stochastic goldencross di area netral dan MACD goldencross bergerak ke atas. BAJA berpotensi menguji resistance di level 364. Cut loss jika break 340.

Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait