Batu bara menjadi salah satu sumber energi yang menjanjikan. Terlebih batu bara dianggap lebih murah daripada energi alternatif lainnya. Maka dari itu, banyak perusahaan yang terlibat dalam pengelolaan batu bara, salah satunya ialah PT Indika Energy Tbk (INDY).
Indika Energy merupakan perusahaan energi yang bergerak dalam penyediaan layanan pendukung energi. INDY sendiri memiliki tiga segmen, yaitu sumber daya energi, layanan energi, dan infrastruktur energi. Dengan tiga segmen tersebut, INDY juga memiliki beberapa anak perusahaan seperti PT Kideco Jaya Agung dan PT Santan Batubara.
Dengan banyaknya anak perusahaan itu, INDY bisa dikatakan menjadi salah satu perusahaan yang memiliki pendapatan tertinggi di bidang pengelolaan batu bara. Untuk lebih jelasnya, akan dijelaskan di bawah sekaligus dengan beberapa perusahaan lainnya. Berikut penjelasannya.
Saham INDY
Sudah dijelaskan di atas, bahwa saham INDY menjadi salah satu perusahaan yang memiliki pendapatan tertinggi. Saat ini, pendapatan yang tercatat ialah sebesar Rp38,5 miliar. Adapun harga per lembarnya pada sesi penutupan, Rabu (25/9/2019) sore berada pada Rp1.345.
Saham ADRO
PT Adaro Energy Tbk (ADRO) merupakan perusahaan yang bergerak dalam pertambangan batu bara terpadu melalui anak perusahaannya. Kegiatan bisnisnya di antaranya pertambangan, pengangkutan, bongkar muat, pengerukan, layanan pelabuhan, pemasaran, dan pembangkit listrik.
Perusahaan ini memproduksi batu bara panas dari pertambangan yang ada di Kalimantan Selatan. Lalu, batu baranya dipasarkan dengan nama merk Envirocoal. Adapun anak perusahaan dari ADRO ialah PT Alam Tri Abadi dan PT Saptaindra Sejati.
Saat ini, ADRO mencatatkan pendapatan sebesar Rp50.3 miliar dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp41,1 triliun. Sementara, untuk harga saham per lembarnya pada penutupan hari Rabu sore berada pada level Rp1.310.
Saham UNTR
Selanjutnya ada perusahaan pengelola batu bara yang memiliki pendapatan terbesar yaitu PT United Tractors Tbk (UNTR). United Tractors sendiri merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang kontraktor penambangan. Kegiatan utamanya terbagi dalam empat segmen, yakni mesin konstruksi, kontraktorr penambangan, pertambangan batu bara, dan industri konstruksi.
Adapun anak perusahaan dari UNTR ialah PT Pamapersada Nusantara, PT Karya Supra Perkasa, PT United Tractors Pandu Engineering, PT Bina Pertiwi, dan UT Heavy Industry (S) Pte Ltd. Untuk pendapatannya, saat ini UNTR mencatatkan sebesar Rp88,9 miliar dan kapitalisasi pasarnya mencapai Rp77,77 triliun. Sementara, harga per lembarnya hingga penutupan Rabu sore mencapai Rp21.125.
Itulah 3 saham perusahaan pengelola batu bara atau mineral tambang yang memiliki pendapatan terbesar. Setidaknya, dengan mengetahui hal itu, kamu sebagai investor pemula bisa lebih yakin saat memutuskan untuk membeli salah satu dari tiga saham di atas. Sebab, dengan pendapatan yang besar setidaknya perusahaan masih dalam kondisi stabil.
Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.
