Ajaib.co.id – PT Bank Neo Commerce Tbk (dulu PT Bank Yudha Bhakti Tbk), saham BBYB ini bergerak di bidang bidang perbankan dan mulai beralih menjadi bank digital. Perusahaan dengan kode saham BBYB tersebut awalnya hanya dimiliki oleh Koperasi induk/Pusat Militer dan Polisi.
Bank yang mulai beroperasi sejak 9 Januari 1990 ini ternyata dimiliki oleh 8 koperasi lingkungan TNI/Polri, meliputi Induk Koperasi TNI Angkatan Darat, Induk Koperasi TNI Angkatan Udara, Induk Koperasi TNI Angkatan Laut, Induk Koperasi Kepolisian, Induk Koperasi Veteran RI, Induk Koperasi Purnawirawan ABRI, Pusat Koperasi MABES TNI, dan Pusat Koperasi Kemhan.
Namun, seiring dengan perkembangan ekonomi dan tuntutan regulasi, serta upaya menumbuhkan kinerja bank, dilakukan aliansi strategis dengan pihak swasta pada tahun 1996. Langkah tersebut kini membuat kepemilikan saham BBYB per Maret 2024 terbagi menjadi 4 yaitu sebagai berikut:
Nama Pemegang Saham | Jumlah Saham | Modal Disetor | Persentase |
---|---|---|---|
Public (each below 5%) | 6.994.774.091 (Saham) | 699.477.409.100 (IDR) | 58,10% |
PT. Akulaku Silvrr Indonesia | 3.289.097.507 (Saham) | 328.909.750.700 (IDR) | 27,32% |
PT. Gozco Capital | 1.017.975.705 (Saham) | 101.797.570.500 (IDR) | 8,46% |
Rockcore Financial Technology Co. Ltd | 736.968.376 (Saham) | 73.696.837.600 (IDR) | 6,12% |
Saham BBYB resmi melantai di BEI pada 13 Januari 2015 dengan harga jual Rp115/lembar saham dan sukses mengumpulkan dana sebesar Rp34,50 miliar. Per Jumat, 15 Desember 2023 saham BBYB berada di angka Rp476/lembar saham, naik lebih dari 400% dibandingkan harga IPO-nya.
Kenaikan harga saham BBYB diduga karena sentimen positif tentang bank digital yang diberitakan di berbagai media dan forum saham. Namun, apakah sentimen transformasi bank digital didukung oleh fundamental BBYB yang baik? Mari kita bedah sahamnya di bawah ini.
Kinerja Saham BBYB Dilihat dari Laporan Keuangannnya
Dilansir dari Investor.id, PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) pada kuartal I-2024 mencatatkan kinerja positif, di mana dalam tiga bulan pertama tahun ini BNC berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 14,23 miliar.
Realisasi tersebut mencatatkan hasil yang jauh lebih baik dibandingkan periode yang sama di tahun lalu yang membukukan kerugian Rp 68,40 miliar. Perolehan tersebut didukung dari pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) BNC untuk tiga bulan pertama 2024 tercatat sebesar Rp773,27 miliar.
Di bawah ini adalah laporan kinerja laba BBYB 5 tahun terakhir.
Komponen | Q1 2024 | 2023 | 2022 | 2021 | 2020 | 2019 |
Pendapatan Bunga Bersih | 773,27 miliar | 2,90 triliun | 1,44 triliun | 315,09 miliar | 158,23 miliar | 216,09 miliar |
Laba Bersih | 14,23 miliar | -573,18 miliar | -789,05 miliar | -986,28 miliar | 15,87 miliar | 16,00 miliar |
Total Aset | 18,91 triliun | 18,16 triliun | 19,69 triliun | 11,33 triliun | 5,42 triliun | 5,12 triliun |
Total Liabilitas | 15,29 triliun | 14,84 triliun | 15,94 triliun | 8,44 triliun | 4,30 triliun | 4,17 triliun |
Total Ekuitas | 3,62 triliun | 3,32 triliun | 3,74 triliun | 2,88 triliun | 1,12 triliun | 945,78 miliar |
Pendapatan bunga bersih bank dengan kode saham BBYB untuk periode hingga April 2024 akan mencerminkan tren penyaluran kredit di periode tersebut. Dalam upaya meningkatkan perbaikan kinerja, BNC melakukan berbagai efisiensi dalam operasional perbankannya. Upaya ini diinisiasi sejak awal tahun 2023 dan berlanjut hingga kini. Hal ini salah satu yang membuat BBYB bisa mencetak laba.
Berbagai upaya tersebut meliputi menerapkan kegiatan promosi yang lebih tepat sasaran, berfokus pada peningkatan layanan dengan produk dan fitur yang lengkap, meningkatkan kualitas kredit, meningkatkan risk awareness dan manajemen risiko yang lebih baik.
Berbagai langkah efisiensi yang BNC lakukan membuahkan hasil terlihat dari sisi rasio Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) yang mengalami penurunan sebesar 7,91% menjadi 98,83% di kuartal I-2024, dari sebelumnya 106,74%.
Kredit yang disalurkan BNC pada 31 Maret 2024 tercatat sebesar Rp 9,4 triliun, menurun 13,87% dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar Rp 10,91 triliun. Apabila dilihat secara bulanan, kredit yang disalurkan BNC pada akhir Februari 2024 dan akhir Januari 2024 masing-masing sebesar Rp 9,76 triliun dan Rp 10,14 triliun.
Tren ini akan berlanjut untuk kredit yang disalurkan di April 2024. BNC senantiasa menjaga kualitas kredit di mana NPL neto per 31 Maret 2024 sebesar 1,30%, membaik dari sebelumnya 2,67% pada kuartal I-2023. Hal ini terjadi karena BNC berfokus pada penyaluran kredit yang berkualitas, dengan lebih selektif dalam penyalurannya
Beralih ke rasio keuangan umum, BBYB sudah menunjukkan kinerjanya, di mana emiten ini berhasil menghasilkan keuntungan dan membalik keadaan menjadi untung dari yang sebelumnya merugi sejak pandemi. ROE dan ROA saham BBYB tercatat berada di level 0,39% dan -0,07%. Sementara, NPM BBYB juga mulai mengalami peningkatan di level 1,24%
Rasio | Q1 2024 | Q1 2023 | Q1 2022 | Q1 2021 |
Return on Equity (RoE) | 0,39% | -1,85% | -16,91% | -4,73% |
Return on Assets (RoA) | 0,07% | -0,36% | -3,33% | -0,88% |
Gross Profit Margin (GPM) | 1,23% | -7,24% | -96,90% | -34,14% |
Operating Profit Margin (OPM) | 1,23% | -7,24% | -96,90% | -34,14% |
Net Profit Margin (NPM) | 1,24% | -7,28% | -97,62% | -34,23% |
Current Ratio (CR) | 0% | 0% | 0% | 0% |
Debt to Equity Ratio (DER) | 422% | 416% | 408% | 440,00% |
Riwayat Pembagian Dividen Saham BBYB
Saham BBYB menjadi salah satu emiten saham bank yang memberikan dividen di tengah pandemi COVID-19. Di tahun 2020, BBYB membagikan dividend sebesar Rp0,24/lembar saham dan di tahun 20231, saham BBYB juga membagikan dividen sebesar Rp0,23/lembar. Meski begitu, itu adalah tahun terakhir pembagian dividen saham, dan belum membagikan sahamnya kembali hingga di tahun 2024 ini.
Tahun | Dividen | Jenis | Imbal Hasil |
---|---|---|---|
2021 | 0,23 | Tahunan | 0,04% |
2020 | 0,24 | Tahunan | 0,08% |
2018 | 1,11 | Tahunan | 0,34% |
2016 | 1,48 | Tahunan | 0,61% |
Saham BBYB Melakukan Right Issue di Tahun 2024
Dilansir dari Bisnis.com, PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) telah menjalankan aksi korporasi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue sebanyak 5 miliar lembar saham baru pada akhir tahun ini dengan tanggal efektif pada Juni 2024.
Berdasarkan keterbukaan informasi, BBYB menjalankan penawaran umum terbatas kepada pemegang saham perseroan untuk PHMETD VII sebanyak-banyaknya 5.000.000.000 (lima miliar) saham baru atas nama dengan nilai nominal Rp100 setiap saham.
Dalam PMHMETD VII ini tidak terdapat pembeli siaga, tetapi PT Akulaku Silvrr Indonesia sebagai pemegang saham pengendali telah menyatakan kesanggupan untuk melaksanakan keseluruhan haknya dalam right issue ini. Dana yang terkumpul dari right issue akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan sebagai modal kerja Perseroan untuk membiayai peningkatan kredit dan aset produktif lainnya dalam rangka pengembangan usaha.
Dilansir dari Bisnis.com, Manajemen BBYB menjelaskan bahwa seluruh dana yang diperoleh dari hasil rights issue, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan dipergunakan seluruhnya untuk berbagai kepentingan bisnis. Secara terperinci, berikut pembagian dana yang akan dilakukan oleh saham BBYB:
- Sekitar 40% dana hasil rights issue akan digunakan sebagai modal untuk mendukung ekspansi kredit, baik pada segmen pasar ritel maupun korporasi.
- Sekitar 45% akan digunakan untuk kegiatan operasional perbankan, antara lain namun tidak terbatas pada, rekrutmen dan pengembangan sumber daya manusia, promosi untuk memperoleh pengguna baru Neobank.
- Sekitar 15% akan digunakan untuk mendukung pengembangan teknologi informasi, antara lain namun tidak terbatas pada untuk pengembangan aplikasi digital banking.
Prospek Bisnis BBYB di 2024
PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) menunjukkan perbaikan kinerja di Kuartal I 2024. Perbaikan kinerja Ini sejalan dengan strategi Bank di tahun 2024 yang semakin fokus memperluas layanan bagi nasabah. Sejak bertransformasi digital hampir empat tahun lalu, saat ini BNC memiliki lebih dari 26 juta nasabah yang berbanding lurus dengan semakin lengkapnya produk dan jasa yang ditawarkan.
Pengembangan layanan dan fitur yang dilakukan oleh BNC didasari oleh analisa dan use case dari perilaku transaksi nasabah eksisting. Dengan demikian BNC mendorong para nasabah untuk semakin aktif untuk menggunakan berbagai fitur dan layanan keuangan yang disediakan oleh BNC sebagai solusi keuangan khususnya bagi nasabah dan masyarakat secara umum.
Melengkapi siklus transaksi nasabah, sejak pertengahan tahun lalu, BNC menyediakan layanan tarik tunai tanpa kartu (cardless cash withdrawal). Layanan ini memungkinkan nasabah BNC untuk dapat melakukan tarik tunai di gerai-gerai Indomaret tanpa menggunakan kartu. Layanan tarik tunai tanpa kartu ini juga telah dapat dilakukan di ATM BNI, CIMB Niaga, dan BRI yang berlogo PRIMA.
Direktur Bisnis PT Bank Neo Commerce Tbk, Aditya Windarwo mengatakan bahwa Bank Neo Commerce terus melakukan berbagai inovasi. Sejak meluncurkan neobank di awal 2021 lalu, aplikasi mobile banking BNC tersebut dikenal sebagai aplikasi perbankan berbasis digital yang memiliki layanan dan fitur lengkap dan terintegrasi yang dapat melayani berbagai kebutuhan, khususnya bagi nasabah perorangan, dan mulai tahun lalu memperluas cakupan ke segmen nasabah UMKM.
Dengan perluasan segmen tersebut, BNC juga menambah fitur dan layanan yang semakin beragam, seperti pembayaran melalui QRIS dan VA, juga Neo Bisnis yang dapat membantu pelaku UMKM untuk meningkatkan kegiatan usahanya. Tidak hanya itu, BNC juga mengembangkan layanan Corporate Internet Banking (CIB) khusus bagi nasabah korporasi, yang dilengkapi dengan layanan payroll.
Hingga kini BNC telah melayani sebanyak 51 ribu rekening korporasi aktif yang berasal dari kerja sama dengan lebih dari 200 perusahaan dalam penyaluran payroll karyawannya.
Aditya mengatakan bahwa perseroan menargetkan untuk menjangkau hingga 100 ribu rekening aktif dari layanan payroll hingga akhir tahun 2024 ini. Ini agar mendorong pertumbuhan dana murah (CASA) juga, agar porsinya bisa di kisaran 30% dari total DPK.
Pihaknya ingin layanan keuangan yang solutif dan inovatif ini mampu membantu nasabah-nasabah dalam memenuhi kebutuhan transaksi keuangan. Ke depan BNC akan terus berupaya untuk mencatatkan perbaikan kinerja dari waktu ke waktu. Dari segi layanan, BNC akan terus melakukan inovasi dan berupaya selalu memberikan layanan keuangan yang solutif bagi nasabah, dan masyarakat Indonesia secara umum. Hal ini merupakan komitmen BNC dalam menjawab kebutuhan para nasabah dan juga untuk meningkatkan keaktifan nasabah eksisting BNC.
Tidak hanya itu, sebagai salah satu bentuk tanggung jawab, BNC juga senantiasa menerapkan prinsip kehati-hatian pada seluruh pelaksanaan operasional Bank. Prinsip kehati-hatian ini tentu sangat diterapkan oleh BNC terutama dalam hal kualitas aset, kualitas manajemen, likuiditas, dan aspek lain yang berhubungan dengan usaha bank. Salah satunya adalah dengan menjaga Rasio NPL berada dibawah rasio yang ditetapkan oleh Regulator.
Dengan terus berinovasi dan dengan meningkatkan layanan yang sesuai kebutuhan masyarakat melalui Neo Experience yang selalu BNC tawarkan, Ia optimistis BNC dapat menjadi bank dengan layanan digital yang selalu menjadi pilihan yang dapat terus diandalkan dalam hal layanan keuangan.
Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!
Sebagai aplikasi Pilihan #1 Investor Indonesia, Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat, aman, dan handal. Yuk mulai berinvestasi di saham, reksa dana, hingga Aset Kripto di platform Ajaib. Proses pendaftarannya mudah dan 100% online.
Ada berbagai fitur menarik yang tersedia untuk membantu Anda memaksimalkan potensi profit dari trading saham, salah satunya X-TRA Day Trading. Anda dapat menikmati X-TRA buying power hingga 7x lipat untuk maksimalkan potensi cuan.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib sekarang! Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.