Analisis Saham, Saham

Bedah Saham BBYB & Prospeknya di Tahun 2024

Bedah Saham BBYB & Prospeknya di Tahun 2024

Ajaib.co.id – PT Bank Neo Commerce Tbk (dulu PT Bank Yudha Bhakti Tbk), saham BBYB ini bergerak di bidang bidang perbankan dan mulai beralih menjadi bank digital. Perusahaan dengan kode saham BBYB tersebut awalnya hanya dimiliki oleh Koperasi induk/Pusat Militer dan Polisi.

Bank yang mulai beroperasi sejak 9 Januari 1990 ini ternyata dimiliki oleh 8 koperasi lingkungan TNI/Polri, meliputi Induk Koperasi TNI Angkatan Darat, Induk Koperasi TNI Angkatan Udara, Induk Koperasi TNI Angkatan Laut, Induk Koperasi Kepolisian, Induk Koperasi Veteran RI, Induk Koperasi Purnawirawan ABRI, Pusat Koperasi MABES TNI, dan Pusat Koperasi Kemhan.

Namun, seiring dengan perkembangan ekonomi dan tuntutan regulasi, serta upaya menumbuhkan kinerja bank, dilakukan aliansi strategis dengan pihak swasta pada tahun 1996. Langkah tersebut kini membuat kepemilikan saham BBYB per Juni 2023 terbagi menjadi 5 yaitu PT Akulaku Silvrr Indonesia (27,32%), PT Gozco Capital (8,87%), PT Rockcore Financial Technology Co. Ltd (6,12%), dan publik (57,69%).

Saham BBYB resmi melantai di BEI pada 13 Januari 2015 dengan harga jual Rp115/lembar saham dan sukses mengumpulkan dana sebesar Rp34,50 miliar. Per Jumat, 15 Desember 2023 saham BBYB berada di angka Rp476/lembar saham, naik lebih dari 400% dibandingkan harga IPO-nya.

Kenaikan harga saham BBYB diduga karena sentimen positif tentang bank digital yang diberitakan di berbagai media dan forum saham. Namun, apakah sentimen transformasi bank digital didukung oleh fundamental BBYB yang baik? Mari kita bedah sahamnya di bawah ini.

Kinerja Saham BBYB Dilihat dari Laporan Keuangannnya

Dilansir dari TechinAsia, saham Bank Neo Commerce Tbk. mencatat rugi bersih Rp566,05 miliar per kuartal III/2023, menyusut 5,83 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Laporan keuangan perusahaan menunjukkan, penyusutan rugi bersih disebabkan naiknya pendapatan bunga bersih perusahaan sebesar 105,56 persen menjadi Rp2,03 triliun. Beban pemasaran perusahaan pada saat yang sama turun 73,39 persen menjadi Rp72,02 miliar. 

Direktur Utama BNC Aditya Windarwo menyebut peningkatan kinerja perusahaan pada 2023 disebabkan semakin lengkapnya layanan dan produk, sebagaimana dilansir dari CNBC Indonesia.

Penyaluran kredit BNC pada kuartal III/2023 mencapai Rp10,96 triliun atau meningkat 22,73 persen secara tahunan. Komposisi dari pembiayaan yang sudah disalurkan adalah sebagai berikut:

  1. Kredit konsumsi Rp9,15 triliun.
  2. Kredit modal kerja Rp1,76 triliun.
  3. Kredit rekening koran Rp23,5 miliar.
  4. Kredit karyawan Rp16,5 miliar.
  5. Kredit investasi Rp3,08 miliar.

Penurunan nilai aset keuangan dan non-keuangan perusahaan naik 198,7 persen menjadi Rp1,95 triliun. Ini menyebabkan beban operasional membengkak 59,52 persen menjadi Rp3,02 triliun.

Rasio BOPO atau belanja operasional dibandingkan pendapatan operasional turun menjadi 116,91 persen dari yang sebelumnya 130,97 persen. Penurunan rasio BOPO mengindikasikan perusahaan berhasil mengelola biaya operasionalnya dengan efisien. Sementara itu, persentase non-performing loan (NPL) gross di BNC meningkat menjadi 3,89 persen dibandingkan tahun lalu sebesar 1,88 persen.

BNC juga berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp15,30 triliun, naik 20,76 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Rincian DPK yang dikelola BNC adalah sebagai berikut:

  1. Giro Rp648 miliar (turun 6,95 persen yoy)
  2. Tabungan Rp3,2 triliun (naik 6,65 persen 707)
  3. Deposito berjangka Rp11,08 triliun (naik 8,5 persen yoy).

Di bawah ini adalah laporan kinerja laba BBYB 5 tahun terakhir.

KomponenQ3 20232022202120202019
Pendapatan Bunga Bersih810,46 miliar1,44 triliun315,09 miliar158,23 miliar216,09 miliar
Laba Bersih-239,28 miliar-789,05 miliar-986,28 miliar15,87 miliar16,00 miliar
Total Aset19,44 triliun19,69 triliun11,33 triliun5,42 triliun5,12 triliun
Total Liabilitas16,21 triliun15,94 triliun8,44 triliun4,30 triliun4,17 triliun
Total Ekuitas3,23 triliun3,74 triliun 2,88 triliun1,12 triliun945,78 miliar

Beralih ke rasio keuangan umum, BBYB masih belum mampu menghasilkan keuntungan dari aset dan ekuitas di tahun 2023. ROE dan ROA saham BBYB tercatat berada di level -8,18% dan -1,24%. Sementara, NPM BBYB juga masih minus di level -17,81%

RasioQ3 2020Q3 2021Q3 2022Q3 2023
Return on Equity (RoE)-1,59%-13,16%1,85%-8,18%
Return on Assets (RoA)-0,39%-1,38%0,50%-1,24%
Gross Profit Margin (GPM)1,40%-47,23%-33,24%-17,86%
Operating Profit Margin (OPM)1,40%-47,23%-33,24%-17,86%
Net Profit Margin (NPM)1,17%-47,23%-33,53%-17,81%
Current Ratio (CR)0%0%0%0%
Debt to Equity Ratio (DER)287%631%610%502,00%

Riwayat Pembagian Dividen Saham BBYB

Saham BBYB menjadi salah satu emiten saham bank yang memberikan dividen di tengah pandemi COVID-19. Di tahun 2020, BBYB membagikan dividend sebesar Rp0,24/lembar saham dan di tahun 20231, saham BBYB juga membagikan dividen sebesar Rp0,23/lembar. Meski begitu, itu adalah tahun terakhir pembagian dividen saham, dan belum membagikan sahamnya kembali hingga di tahun 2023 ini.

TahunDividenJenisImbal Hasil
12/04/20210,23Tahunan0,04%
11/08/20200,24Tahunan0,08%
05/07/20181,11Tahunan0,34%
18/03/20161,48Tahunan0,61%

Saham BBYB Melakukan Right Issue di Akhir 2023

Dilansir dari Bisnis.com, PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) akan menjalankan aksi korporasi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue sebanyak 5 miliar lembar saham pada akhir tahun ini dengan tanggal efektif pada November 2023.

Berdasarkan keterbukaan informasi, BBYB menjalankan penawaran umum terbatas kepada pemegang saham perseroan untuk PHMETD VII sebanyak-banyaknya 5.000.000.000 (lima miliar) saham baru atas nama dengan nilai nominal Rp100 setiap saham.

Saham hasil pelaksanaan rights issue yang ditawarkan ini seluruhnya merupakan saham yang dikeluarkan dari portepel perseroan dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham-saham tersebut memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal atau termasuk hak atas dividen dengan saham lain perseroan yang telah disetor penuh.

Dilansir dari Bisnis.com, Manajemen BBYB menjelaskan bahwa seluruh dana yang diperoleh dari hasil rights issue, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan dipergunakan seluruhnya untuk berbagai kepentingan bisnis. Secara terperinci, berikut pembagian dana yang akan dilakukan oleh saham BBYB:

  • Sekitar 40% dana hasil rights issue akan digunakan sebagai modal untuk mendukung ekspansi kredit, baik pada segmen pasar ritel maupun korporasi.
  • Sekitar 45% akan digunakan untuk kegiatan operasional perbankan, antara lain namun tidak terbatas pada, rekrutmen dan pengembangan sumber daya manusia, promosi untuk memperoleh pengguna baru Neobank.
  • Sekitar 15% akan digunakan untuk mendukung pengembangan teknologi informasi, antara lain namun tidak terbatas pada untuk pengembangan aplikasi digital banking.

Bank Neo Commerce dikendalikan oleh PT Akulaku Silvrr Indonesia dengan porsi kepemilikan 27,32%. Pemegang saham lainnya Rockcore Financial Technology Co. Ltd memiliki 6,12% kepemilikan.  Sementara itu, manajemen BBYB menjelaskan dalam kondisi di mana PT Akulaku Silvrr Indonesia dan Rockcore Financial Technology Co. Ltd. membeli saham rights issue sesuai porsinya dan sisa saham yang diterbitkan terserap oleh pemegang saham lainnya, maka para pemegang saham yang tidak melakukan rights issue akan mengalami dilusi maksimum 29,34%.

Adapun, rights issue ini digelar setelah BBYB mendapatkan persetujuan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 8 Agustus 2023 lalu. Rights issue ini pun akan efektif digelar pada November 2023.

Prospek Bisnis BBYB di 2024

Sebagian bank digital Indonesia mencatatkan kinerja keuangan yang membaik sepanjang kuartal III/2023. Sayangnya, kinerja yang moncer belum cukup untuk menjadi katalis bagi saham-saham bank digital yang kini terus mengalami downtrend. Berdasarkan RTI Business, harga saham BBYB terparkir di zona hijau, naik 13,82% dalam 24 jam terakhir ke level Rp280 pada penutupan perdagangan Selasa (14/11/2023) dan pada 15 Desember naik cukup besar di level Rp467 per lembar sahama.

Meski mengalami kenaikan dalam 1 bulan terakhir, harga harga saham BBYB terus tertekan sejak awal tahun atau secara year to date (ytd), tercatat BBYB turun 56,59% Bahkan, jika menilik pergerakan satu tahun terakhir, BBYB masih penurunan hingga 56,59% 

Senior Investment Information Mirae Asset Nafan Aji Gusta menyebut hampir semua saham bank digital sedang mengalami bearish consolidation alias downtrend, termasuk saham BBYB. Sementara itu, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mencermati bahwa prospek bank digital sangatlah positif. Dilansir dari Bisnis.com, Nico mengungkapkan bahwa pertumbuhan pengguna internet yang kian massif membuat bank digital memiliki dampak yang positif di masa yang akan datang, karena akan mempermudah user dalam menggunakan layanan perbankan nantinya.

Akan tetapi, ketidakpastian secara global, tingginya tingkat suku bunga, mandeknya perkembangan ekosistem yang membuat perkembangan bank digital menjadi melambat. Oleh karena itu, perkembangan ekosistem digital adalah ‘pekerjaan rumah’ utama bagi pemain, karena makin besar ekosistem, tentu akan makin memberikan dampak positif, apalagi khususnya ketika ekosistem tersebut mampu memberikan nilai tambah dan kemudahan dalam kehidupan masyarakat.

Nico juga menambahkan bahwa bank digital diharapkan dapat memperbesar ekosistem yang dimiliki dengan melakukan kolaborasi dengan industri lain agar terciptanya keterikatan akan kebutuhan nantinya.

Dilansir dari Bisnis.com, Nafan dan Nico pun berujar apabila dilihat secara teknikal, yang juga merupakan jangka pendek, pergerakan saham semua bank digital cenderung masih mengalami penurunan. Meski begitu secara prospek masih positif. Tapi, bukan berarti secara teknikal akan langsung mengalami kenaikan.

Meskipun kinerja keuangannya di tahun 2023 kurang baik, saham BBYB masih direkomendasikan untuk dibeli. Nah, buat kamu yang mau beli saham BBYB, kamu bisa cek dan melakukan transaksi saham lainnya lewat aplikasi Ajaib! Dengan Ajaib, kamu bisa melakukan transaksi saham dengan mudah, cepat, dan aman. Karena telah terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan. Yuk investasi sekarang juga di Ajaib!

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Sebagai aplikasi Pilihan #1 Investor Indonesia, Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat, aman, dan handal. Yuk mulai berinvestasi di saham, reksa dana, hingga Aset Kripto di platform Ajaib. Proses pendaftarannya mudah dan 100% online.

Ada berbagai fitur menarik yang tersedia untuk membantu Anda memaksimalkan potensi profit dari trading saham, salah satunya X-TRA Day Trading. Anda dapat menikmati X-TRA buying power hingga 7x lipat untuk maksimalkan potensi cuan.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib sekarang! Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.


Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait