Berita

PMI Indonesia Cetak Rekor Level 57,2 di Kinerja Oktober 2021

Sumber: Pexels

Ajaib.co.id – Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Republik Indonesia memaparkan indikator aktivitas manufaktur Purchasing Managers Index (PMI) mencapai ke rekor terbaru, yakni level 57,2 pada kinerja bulan Oktober 2021. Angkanya naik dari bulan sebelumnya yang berada di level ekspansif 52,2.

Kepala BKF Febrio Kacaribu menuturkan PMI Indonesia kian semakin baik dari waktu ke waktu. Kenaikan sudah terjadi sejak kinerja bulan Agustus 2021, di mana saat itu PMI Indonesia berada pada level 43,7.

“Pencapaian tersebut menggambarkan kondisi usaha yang kian terus membaik di seluruh sektor manufaktur Indonesia,” tutur Febrio pada keterangan resmi, Senin (1/11).

Penumpang Pesawat Tak Wajib Tes PCR Lagi, Cukup Antigen, beliau mengatakan penurunan kasus COVID-19 membuat pemerintah dapat melonggarkan beberapa kebijakan PPKM. Alhasil, aktivitas sektor manufaktur dapat meningkat positif pada kinerja bulan Oktober 2021. Sekadar catatan, PMI di atas 50 menggambarkan industri berada pada tahap ekspansif.

Lanjutnya rata-rata kasus harian terkini hanya sebesar 523 kasus dengan total 12.318 kasus aktif per tanggal 31 Oktober 2021. Sementara, rata-rata vaksinasi harian sebanyak 2 juta suntikan per hari.

Selanjutnya ada realisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 juga terus meningkat. Febrio menjabarkan realisasinya tercatat mencapai sebesar Rp433,91 triliun atau 58,3% per tanggal 22 Oktober 2021.

“Output dan permintaan baru mencatatkan rekor pada kinerja bulan Oktober seiring dengan membaiknya situasi dan kondisi COVID-19,” tutur Febrio.

Perusahaan manufaktur telah memperluas kapasitas operasi dengan menaikkan jumlah tenaga kerja untuk pertama kalinya dalam empat bulan terakhir.

“Dengan demikian, akumulasi penumpukan pekerjaan masih sedikit meningkat karena kenaikan tenaga kerja belum dapat optimal untuk menutupi tingginya kenaikan permintaan,” tutur Febrio.

Stok barang jadi menurun karena lonjakan permintaan. Kurangnya pasokan menyebabkan terjadinya inflasi input dalam delapan bulan terakhir ini.

“Kenaikan inflasi input ini membuat perusahaan meneruskan sebagian beban biaya kepada klien sehingga biaya output juga tercatat meningkat, meski lebih lambat dibandingkan September,” pungkas Febrio.

Sumber: PMI Indonesia Cetak Rekor Baru 57,2 per Oktober 2021, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait