Bisnis & Kerja Sampingan

Pertimbangkan Hal-hal Ini Sebelum Memulai Bisnis Berkebun

Ajaib.co.id – Jika kamu memperhatikan Instagram story akhir-akhir ini, mungkin akan menyadari bahwa memulai berkebun dan merawat tanaman menjadi aktivitas yang sedang populer.

Peningkatan aktivitas yang berhubungan langsung dengan tanah ini ternyata tidak hanya terjadi di Indonesia saja, tetapi juga di seluruh dunia selama sejak COVID-19 ditetapkan sebagai pandemi global. Misalnya, David Robinson, Managing Director di bisnis pembibitan tanaman Sutton Seeds menemukan fakta bahwa penjualannya naik hingga tiga kali lipat di bulan Maret.

Antusiasme masyarakat terkait aktivitas berkebun di rumah juga bisa dilihat dari munculnya akun-akun di Instagram yang kerap kali membagikan tips-tips tentang merawat tanaman, mulai dari dasar-dasarnya, memilih bibit, hingga metode apa yang bisa digunakan. Salah satu metode yang saat ini sedang populer adalah urban farming, aktivitas merawat tanaman yang dilakukan di kawasan perkotaan.

Tidak bisa dipungkiri, COVID-19 memberikan pengaruh terhadap perkembangan bisnis berkebun. Kini masyarakat mulai melihat peluang dari hobi yang dianggap kuno sebagai bisnis dan kerja sampingan untuk menghasilkan pendapatan tambahan. Berkebun menjadi salah satu bisnis yang berkembang pesat karena tidak hanya murah, tetapi juga bermanfaat bagi pembeli yang ingin mengubah halaman rumahnya lebih indah. 

Jika kamu mempertimbangkan untuk memulai bisnis yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga memberikan pengaruh positif terhadap kelestarian Bumi, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. 

Keuntungan 

Terdapat beberapa alasan kenapa bisnis ini patut dipertimbangkan untuk dijalani saat ini, di antaranya: 

Permintaannya Tinggi

Seperti yang kita ketahui, sejak kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) ditetapkan, masyarakat harus meminimalkan interaksi sosial dan tinggal di rumah. Seiring meningkatnya kejenuhan masyarakat, aktivitas bercocok tanam, entah itu sayuran, buah-buahan, bunga, atau herbal pun naik drastis.

Untuk mendukung kegiatan positif ini,  DKPKP (Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian) DKI memberikan bibit tanaman secara dan edukasi teknik pengendalian hama penyakit tanaman secara cuma-cuma.

Selain itu, banyak masyarakat yang mencari jasa professional gardener untuk memaksimalkan lahan kosong di rumah mereka, tetapi tidak tahu harus menanam tanaman apa. Peluang yang besar seperti ini tentu akan sangat disayangkan jika kamu lewati begitu saja.

Untung Besar

Beberapa tanaman hias memiliki harga jual yang tinggi sehingga bisa menghasilkan keuntungan yang tinggi. Misalnya, tanaman hias janda bolong atau yang memiliki nama latin Monstera Adansonii Variegata.

Tanaman ini disebut-sebut sebagai tanaman sultan karena harganya bisa mencapai puluhan juta. Tanaman lain seperti Syngonium juga mencatat peningkatan harga yang signifikan, mulai dari harganya Rp5.000, kini mencapai Rp50.000, bahkan Rp500.000.

Untuk memulai bisnis berkebun dan meraup keuntungan besar, penting bagi kamu menemukan tren tanaman populer di media sosial. Kamu dapat mencari info terlebih dahulu tanaman mana yang menghasilkan keuntungan, apakah tanaman herbal, tanaman hias, atau justru bibit sayuran?

Menghemat Pengeluaran

Menghemat pengeluaran yang tidak perlu adalah langkah terbaik untuk bisa bertahan hidup di kondisi yang tidak menentu. Berkebun adalah salah satu cara menghemat pengeluaran. Kamu bisa memulainya dengan membeli bibit sayuran seperti selada keriting, kacang panjang, terong ungu, cabe rawit, bayam, hingga buncis. 

Jika bibit tersebut sudah berbuah dengan sempurna dan bisa dipetik, kamu bisa menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari tanpa perlu berbelanja ke pasar tradisional atau pasar swalayan. Selain itu, jika sayurannya memiliki kualitas yang baik, kamu juga bisa menjualnya ke pemasok atau distributor untuk mendapatkan keuntungan.

Tantangan

Meskipun merawat tanaman terkesan aktivitas yang mudah, tetapi terdapat beberapa beberapa tantangan yang harus kamu atasi.

Menemukan Niche yang Tepat

Salah satu tantangan yang harus kamu atasi untuk memulai bisnis bercocok tanam adalah dengan mengidentifikasi niche yang tepat. Kamu tidak bisa menjual semua jenis tanaman atau buah-buahan, kecuali bisnis yang kamu jalankan sudah berkembang dan membutuhkan ekspansi produk untuk meningkatkan penjualan. 

Untuk pemula, menentukan niche adalah langkah penting sebelum menjalankan bisnis ini. Mulai dengan jenis tanaman sederhana yang memiliki peluang rugi paling kecil, seperti sayur-sayuran. Jika tidak laku, kamu bisa menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari. Selain itu, pastikan juga bahwa niche yang dipilih memiliki peluang untuk menghasilkan keuntungan.

Membutuhkan Pengetahuan Tentang Tanaman

Bisnis tanaman bukanlah bisnis yang bisa dilakukan oleh semua orang, sebab untuk menjalankannya, kamu membutuhkan pengetahuan yang komprehensif tentang tanaman. Kamu harus mengetahui jenis-jenis tanaman, mengetahui ciri-ciri bibit yang berkualitas, mengetahui cara memberantas hama, mengetahui jenis penyakit yang berpotensi merusak tanaman, mengetahui cuaca, waktu, tanah yang cocok, dan masih banyak lagi.

Jika kamu benar-benar ingin menekuni bisnis ini, luangkan waktu untuk mempelajari pengetahuan dasar tentang tanaman hingga cara merawatnya. Mengetahui pengetahuan dasar akan membantu kamu mempelajari pengetahuan yang lain selagi menjalankan bisnis tersebut.

Memengaruhi Kesehatan

Berkebun atau bercocok tanam membutuhkan pengerahan tenaga fisik, termasuk gerakan membungkuk, menggali, hingga mengangkat. Aktivitas berulang-ulang tersebut akan membebani punggung dan persendian seperti lutut.

Jika kamu sudah mengalami masalah dengan rasa sakit tersebut atau hanya bisa melakukan mobilitas dengan terbatas, mengurus kebun justru akan memperburuk gejala tersebut. Selain itu, gerakan membungkuk, mengangkat, dan menggali juga dapat menyebabkan cedera seperti otot tertarik. Jadi, pastikan untuk menjalankan bisnis dengan skala yang kecil jika kamu memiliki keterbatasan fisik.

Memiliki kebun, merawat tanaman, dan menghasilkan uang secara bersamaan merupakan aktivitas yang menyenangkan, tetapi kamu harus ingat bahwa kesehatan adalah hal yang utama, terlebih kondisi yang tidak menentu.

Sumber: The Pros and Cons of Starting a Gardening Business, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait