Investasi

Perempuan Mandiri Secara Finansial: Upaya Mencapai Kesetaraan

Ajaib.co.id – Kesenjangan gender di aspek finansial menjadi isu yang selalu digaungkan di berbagai forum ekonomi dalam upaya mencapai kesetaraan gender. Misalnya, dalam World Economic Forum (WEF) menyimpulkan bahwa untuk mencapai kesetaraan antara kaum laki-laki dan perempuan membutuhkan sekitar 257 tahun mendatang. Prediksi dari WEF ini melonjak dari yang sebelumnya sekitar 202 tahun lalu.

Hal ini akan menjadi pekerjaan rumah bersama untuk menghadapi tantangan dalam menghilangkan kesenjangan finansial. Di saat upaya mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan sedang dilakukan, penting bagi kita untuk mengambil peran dalam mendorong kesadaran akan isu ini di lingkungan yang paling kecil, seperti keluarga atau teman. 

Untuk menghadirkan diskursus yang substansial, penting adanya pemahaman terkait tantangan dan peluang untuk menghadirkan kesetaraan finansial antar gender. Berikut Ajaib kumpulkan tantangan yang dihadapi perempuan dan bagaimana perbandingannya dengan peluang, serta tips mengecilkan kesenjangan finansial yang bisa diterapkan sehari-hari.

Tantangan: Perempuan Cenderung Kurang Percaya Diri

Laki-laki dan perempuan mendapatkan perlakuan dan pelajaran yang berbeda tentang keuangan. Orang tua yang memiliki anak perempuan cenderung fokus untuk memberikan pelajaran tentang pelacakan pengeluaran, penyesuaian anggaran, perencanaan keuangan, dan menabung. Sementara, anak laki-laki lebih banyak mendapatkan pelajaran tentang kartu kredit, skor kredit, pajak, dan investasi. Perbedaan yang signifikan ini menciptakan celah terkait edukasi finansial antara laki-laki dan perempuan, yang mengarah pada pandangan terhadap finansial.

Berdasarkan sebuah survei pada 2000 laki-laki dan perempuan dewasa, 60% laki-laki merasa percaya diri tentang pengetahuannya terhadap finansial, sementara perempuan hanya mendapatkan angka 47% terkait kepercayaan diri. Sementara laki-laki dan perempuan memiliki kepercayaan diri yang tidak berbeda jauh terkait hal-hal finansial dasar (membayar tagihan atau menghitung anggaran), terdapat kesenjangan yang besar terkait investasi. Hanya sekitar 52% perempuan yang percaya diri akan kemampuannya dalam investasi.

Bagi banyak perempuan, kurangnya kepercayaan diri ini menjadi hambatan ketika mengelola keuangan, terlebih ketika dihadapi dengan keraguan dalam mengambil keputusan finansial yang skalanya besar. Mereka juga cenderung merasakan kesulitan dalam berinvestasi dikarenakan  tidak memiliki pengetahuan tentang investasi dan dan pada akhirnya merasa semakin tidak percaya diri.

Peluang: Edukasi Finansial Lebih Mudah Diakses

Upaya mencapai kesetaraan terkait finansial antara laki-laki dan perempuan kini lebih mudah. Edukasi finansial bisa diakses secara mudah oleh siapapun. Blog, video YouTube, majalah, media sosial, dan masih banyak lagi media yang bisa dimanfaatkan untuk mempelajari tentang finansial. Informasinya pun beragam, mulai dari perencanaan keuangan dasar, menabung, dan investasi yang menjadi ketakutan terbesar bagi kaum perempuan.

Ketika kaum perempuan sudah terliterasi dengan informasi finansial yang penting, mereka akan mendapatkan kepercayaan dirinya untuk membantu mengendalikan dan mengelola keuangannya. Selain itu, bukan tidak mungkin jika mereka bisa menjadi penasihat keuangan bagi lingkungan terdekat atau dunia profesional.

Tantangan: Kesenjangan Pendapatan yang Besar

Upaya untuk mewujudkan kesetaraan gender menjadi sulit ketika kesenjangan pendapatan antara kaum laki-laki dan perempuan begitu lebar. Secara garis besar, kaum perempuan cenderung menghasilkan uang lebih sedikit dibandingkan kaum laki-laki, dengan 79 sen untuk setiap 1 dolar yang dihasilkan laki-laki. 

Kesenjangan pendapatan semakin besar ketika kaum perempuan harus menghadapi tantangan karena tuntutan peran sebagai ibu rumah tangga yang harus mengurus keluarga. Sebanyak 73% perempuan mengaku kehilangan pendapatan dan peluang karir yang ingin mereka kejar karena harus berkorban untuk memenuhi tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga untuk mengurus anak di rumah. 

Seiring waktu berjalan, kesenjangan dalam menghasilkan uang tersebut semakin besar. Pada saat perempuan mencapai usia pensiun, apabila mereka harus meluangkan waktu merawat anak, orang tua, atau pasangannya, maka pendapatannya berpotensi berkurang hingga Rp14.000.000 dibandingkan saat mereka bisa fokus bekerja di usia produktifnya.

Kesenjangan kekayaan ini juga semakin memburuk karena pink tax, istilah untuk kenaikan harga sebuah produk yang dipasarkan khusus kaum perempuan. Tingginya harga produk yang dijual untuk kaum perempuan tidak hanya berlaku dalam satu hal, tetapi dari aspek yang paling esensial seperti sabun, biaya perawatan rambut, pakaian, hingga make-up.

Peluang: Perempuan Memiliki Peluang Yang Lebih Tinggi dari laki-laki untuk Mendapatkan Pekerjaan

Saat ini, banyak perempuan yang mendapatkan gelar pendidikan dibandingkan laki-laki, sekitar 57% dari gelar sarjana. Ketika perempuan terus meningkatkan kualitas pendidikan mereka, persentase peluang mendapatkan pekerjaan juga akan meningkat (tingkat pengangguran perempuan lebih rendah dibandingkan laki-laki).

Di saat mereka memiliki kinerja yang baik di lingkungan kerja, mendapatkan kenaikan gaji, dan memiliki pemahaman terhadap finansial, peluang dalam upaya mencapai kesetaraan menjadi besar bagi seluruh kaum perempuan. 

Tantangan: Perempuan Menabung Uang Pensiun Lebih Sedikit

Semua tantangan perempuan terkait keuangan mencapai puncaknya di titik ini. Kenapa? Dengan kurangnya kepercayaan diri terkait pengetahuan finansial, banyaknya waktu yang digunakan untuk mengurus anak, kehilangan pekerjaan, dan kesenjangan pendapatan, banyak perempuan yang cenderung tidak menabung dana pensiun.

Hal ini diperparah ketika umur harapan hidup perempuan lebih tinggi dari laki-laki, membuat perempuan membutuhkan dana pensiun yang nilainya lebih tinggi. Berdasarkan sebuah studi, rata-rata dana pensiun yang dikumpulkan perempuan sekitar Rp327 juta dibandingkan dengan dana pensiun laki-laki yang mencapai Rp1 miliar.

Peluang: Tidak Pernah Telat untuk Investasi

Sebuah studi mengatakan lebih dari setengah kaum perempuan mengaku penyesalan terbesarnya dalam finansial adalah tidak investasi sejak dini. Namun, tidak ada kata terlambat untuk investasi, entah kamu di umur 20an, 30an, 40an, atau 50an. Investasi berperan penting dalam strategi meningkatkan kekayaan.

Untuk mendukung upaya mencapai kesetaraan finansial, Ajaib menjadi platform investasi bagi siapapun, termasuk perempuan untuk menginvestasikan uangnya berdasarkan risiko yang diinginkan. Ajaib memiliki instrumen investasi reksa dana dan saham yang tentunya memiliki risiko yang berbeda.

Kaum perempuan bisa bebas memilih instrumen investasi berdasarkan tingkat risiko yang mereka inginkan. Selain itu, platform Ajaib yang sudah digunakan lebih dari 1 juta pengguna juga menyediakan artikel informatif seputar investasi secara gratis yang bisa dijadikan referensi oleh kaum perempuan.

Sumber: Women and Money: Challenges, Opportunities, and Efforts to Achieve Equality, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait