Bisnis & Kerja Sampingan

Cash Flow adalah Kunci Sukses Berjalannya Bisnis

Cash Flow

Ajaib.co.id – Bagi kamu yang tidak sering berkutat dengan kegiatan perekonomian, pasti akan kurang familiar dengan istilah cash flow. Di mana cash flow adalah salah satu kunci keberhasilan sebuah bisnis. Mungkin kamu pernah mendengarnya, tapi tidak begitu tahu artinya, hanya sekilas saja.

Lain halnya jika kamu sendiri adalah pebisnis, kamu harus memahami apakah arti dari istilah ini karena sangat berkaitan dengan kegiatan bisnis yang kamu lakukan. Keberadaannya juga penting, walaupun tidak langsung terlihat oleh mata.

Apa itu Cash Flow?

Dalam bahasa Indonesia lebih dikenal dengan sebutan arus kas. Sangat erat kaitannya dengan keuangan. Semua perusahaan yang bergerak di bidang bisnis pasti mengharuskan penghitungan yang berkaitan dengan arus kas. Jadi, sangat diperhatikan oleh perusahaan.

Untuk lebih mudah dimengerti, cash flow atau arus kas adalah pergerakan uang yang masuk (cash inflow) atau uang keluar (cash outflow) pada sebuah bisnis yang dilakukan oleh perusahaan dan organisasi tertentu, dalam kurun waktu tertentu juga. Sesuai dengan laporan keuangan yang biasanya dikerjakan dalam kurun waktu tertentu.

Keberadaan cash flow tersebut akan sangat terlihat di dalam laporan keuangan karena semua komponen yang berkaitan dengan bisnis, termasuk aliran kas masuk dan kas keluar ada di sana.

Dari catatan itu kamu akan tahu arus kas ini berjalan sesuai dengan target atau malah tersendat-sendat, tidak jelas juntrungannya. Kamu si pemilik perusahaan diharuskan mampu membaca dengan benar proyeksi dari arus kas di dalam perusahaan.  

Komponen dari Arus Kas

Untuk lebih jelasnya sebaiknya kamu tahu dulu apa saja komponen yang melengkapi keberadaan cash flow. Secara umum, komponen arus kas terbagi menjadi dua, yaitu uang yang masuk dan uang yang keluar. Uang masuk biasanya didapatkan dari hasil penjualan, hasil investasi dari luar, penghasilan pasif, dan keuntungan yang didapatkan dari hasil penjualan yang berlebih.

Sementara itu perusahaan juga pastinya akan memiliki uang keluar seperti pembayaran gaji karyawan, operasional, pembayaran pinjaman, pembayaran pajak, dan masih banyak lagi. Penilaian dalam cash flow tersebut terdiri dari dua macam, yaitu cash flow positif apabila pendapatan lebih besar dari pengeluaran kas. Sedangkan arus kas tergolong negatif apabila penjualan yang lebih besar ketimbang pendapatan.

Namun, penghitungan arus kas tidak hanya berkaitan dengan laporan keuangan karena memiliki fungsi yang lain. Kamu yang berprofesi sebagai pebisnis, walaupun nantinya akan meminta orang lain melakukan perhitungan, kamu tetap harus mengerti tentang konsep ini. Karena kamu akan sering melihat datanya untuk kelangsungan usahamu di masa depan nanti.

Aktivitas dari Arus Kas

Ada tiga macam aktivitas arus kas yang biasa ada di laporan. Berikut ini adalah aktivitasnya:

1. Aktivitas Operasi

Aktivitas operasi dari arus kas ini berkaitan dengan laporan yang mencakup kegiatan operasional perusahaan. Contoh hal-hal yang dihitung untuk arus kas jenis ini adalah penjualan barang dan jasa yang didapatkan dari para pelanggan, pembelian barang-barang penunjang operasional yang biasanya umurnya kurang dari setahun, dan lain sebagainya yang tidak jauh dari kegiatan operasional.

2. Aktivitas Investasi

Aktivitas investasi adalah arus kas yang berasal dari penjualan atau pembelian aktiva tetap. Atau kegiatan lain yang mempengaruhi kas untuk kegiatan pada aset aktiva tetap yang berumur lebih dari setahun. Contohnya adalah segala transaksi yang berkaitan dengan aktiva tetap dan investasi jangka panjang lainnya.

3. Aktivitas Pendanaan

Aktivitas kas ini asalnya dari tambahan modal yang didapatkan oleh perusahaan. Contoh dari aktivitas kas pendanaan adalah utang dari bank, penerbitan saham perusahaan, surat obligasi, kewajiban jangka panjang lainnya yang mengurangi jumlah kas, dan masih banyak lagi.

Manfaat dari Penyusunan Laporan Arus Kas

Selain itu, arus kas memiliki banyak manfaat dasar untuk perusahaan yang perlu kamu ketahui. Oleh karena itu penyusunannya memiliki tempat tersendiri di laporan keuangan. Inilah daftar manfaatnya:

1. Mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas di waktu yang akan datang

Arus kas dapat digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas di masa mendatang. Informasi ini sangat penting karena nantinya akan berkaitan dengan berbagai macam keputusan yang akan kamu ambil sebagai pemimpin perusahaan.

2. Mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban dan dividen

Perusahaan yang membagikan dividen kepada pemegang saham memang akan mendapatkan nilai positif di mata pemegang saham. Namun, memberikannya juga tidak sembarangan karena akan melihat arus kas perusahaan terlebih dahulu. Tentunya ketika arus kas bagus, perusahaan jadi leluasa memberikan dividen.

Hal ini juga berkaitan dengan pemberian gaji kepada para karyawan yang merupakan salah satu kewajiban perusahaan.

3. Mengetahui keuntungan yang didapatkan perusahaan

Keuntungan perusahaan akan mudah diketahui dengan melibatkan perhitungan arus kas. Seperti yang disebutkan di atas tadi dua komponennya adalah uang masuk dan uang keluar. Ketika uang masuk lebih tinggi dibandingkan uang keluar, dapat dikatakan perusahaan berhasil mendapatkan keuntungan.

Sebaliknya, jika uang keluar lebih tinggi dibandingkan uang yang masuk ke perusahaan, perusahaan artinya mengalami kerugian.

4. Sebagai gambaran untuk mengambil keputusan

Arus kas yang termasuk salah satu komponen laporan keuangan, memiliki arti penting untuk perusahaan karena akan mempengaruhi keputusan perusahaan untuk kedepannya. Misalnya, strategi apa yang akan digunakan ketika penjualan mengalami penurunan dari kuartal sebelumnya, penyusunan strategi yang digunakan ketika perekonomian secara keseluruhan mengalami kemunduran, dan lain sebagainya.

Seperti itulah manfaat dari arus kas yang akan kamu sering kamu temukan dalam kegiatan berbisnis. Untuk itulah perhitungannya harus dilakukan oleh mereka yang ahli secara tepat dan jelas sehingga akan mudah terbaca dan disimpulkan.  

Metode Laporan Cash Flow

Bagi kamu yang ingin membuat laporan arus kas, di bawah ini adlaah dua metode yang bisa kamu gunakan yaitu metode langsung (direct cash flow) dan metode tidak langsung (indirect cashflow).

a. Metode Langsung

Metode ini merupakan metode membuat laporan dengan mengelompokkan kegiatan operasi ke dalam berbagai kategori. Misalnya, aktivitas operasional dibedakan akunnya sendiri-sendiri seperti akun beban penyusutan, beban amortisasi, keuntungan, dan kerugian, utang, dan sebagainya. Sehingga metode ini lebih mudah dipahami dan bisa memberikan informasi yang lengkap dalam pengambilan keputusan.

Untuk membuat arus kas dengan metode ini, kamu harus mempersiapkan buku kas bank dan buku kas kecil. Kemudian, pilih untuk melakukan pemeriksaan silang antar buku kas bank, rekening koran, bonggol check atau buku kas kecil.

b. Metode Tidak Langsung

Berbeda dengan metode langsung, rumus metode tidak langsung memusatkan perhatian pada perbedaan antara laba bersih dan arus kas dari aktivitas operasi. Metode ini menunjukan hubungan antara laporan keuangan laba rugi, neraca dan arus kas.

Karena datanya sudah tersedia langsung dalam perusahaan, maka metode ini lebih mudah dibandingkan metode langsung. Untuk menggunakan metide ini, kamu hanya perlu memasukkan arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan disusun berdasarkan laporan laba rugi dan neraca.

Cara Membuat Laporan Cash Flow

Umumnya terdapat 5 (lima) langkah yang harus kamu lakukan untuk membuat laporan cash flow yaitu:

a. Menghitung Kenaikan atau Penurunan Kas

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghitung kenaikan atau penurunan kas perusahaan. Kamu bisa coba melihatnya langsung pada laporan neraca pada akun kas. Selain itu, kamu juga dapat menghitung kenaikan dan penurunan kas dengan melihat buku kas bank dan buku kas kecil.

b. Menghitung & Melaporkan Kas Bersih yang Digunakan pada Aktivitas Operasional

Kemudian, kamu harus memisahkan kas yang khusus untuk kegiatan operasi. Lalu hitunglah jumlahnya dan buatlah laporan kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasional.

c. Menghitung & Melaporkan Kas Bersih yang Digunakan pada Aktivitas Investasi Di Laporan Cash Flow

Langkah ketiga yang harus kamu lakukan adalah sama dengan langkah sebelumnya, namun di sini kamu harus fokus pada kegiatan investasi. Misalnya, pembelian/penjualan aktiva tetap atau investasi jangka panjang lainnya. Perhatikan kegiatan investasi yang dilakukan pada periode berjalan dan hitunglah berapa jumlah kas bersih yang digunakan.

d. Menghitung & Melaporkan Kas Bersih yang Digunakan pada Aktivitas Pendanaan

Kemudian, kamu hitung untuk kegiatan pendanaan. Untuk menghitungnya, kamu bisa memasukkan nilai penambahan atau pengurangan kas yang berasal dari kewajiban jangka panjang dan ekuitas pemilik

e. Hitung & Jumlahkan Kas Bersih dari Ketiga Aktivitas Cashflow

Langkah terakhir yaitu menghitung penggunaan dan penerimaan kas bersih dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Jangan lupa memasukkan saldo kas awal periode pada perhitungannya.

Selisih Penerimaan & Pengeluaran dalam Cash Flow

Setelah membuat laporan keuangan, maka akan terdapat Cash Flow Positif dan Negatif berdasarkan selisih penerimaan dan pengeluaran dalam laporan. Apa perbedaan kedua kondisi tersebut? Simak selengkapnya di bawah ini yuk!

1. Cash Flow Positif

Ketika terdapat kondisi kas yang masuk ke dalam perusahaan lebih besar daripada kas keluar, maka artinya perusahaan memiliki arus kas positif. Di mana, bisnis dengan arus kas positif adalah bisnis yang dapat berjalan terus tanpa injeksi dari luar operasi bisnis. Kondisi ini disebut dengan Cash Flow Break Even Point (Cash Flow BEP). Menurut kutipan yang ada pada buku Rahasia Analisis Fundamental Saham, arus kas investasi yang positif menunjukkan adanya uang masuk karena perusahaan menjual asetnya atau divestasi aset, seperti adanya suntikan modal dari pemegang saham atau mendapatkan utang baru. Suntikan modal atau utang baru inilah yang mengimplikasikan investor atau bank percaya terhadap perusahaan sehingga mereka mau menanamkan uangnya di perusahaan tersebut.

2. Cash Flow Negatif

Jika kas yang keluar lebih besar daripada kas masuk, maka artinya perusahaan memiliki arus kas negatif. Di mana, arus kas investasi negatif menunjukkan perusahaan melakukan ekspansi, seperti membeli aset baru, membangun pabrik baru, mengakuisisi perusahaan, dan sebagainya. Artinya, arus kas negatif menunjukkan perusahaan mengeluarkan uang untuk berinvestasi yang diharapkan bisa menjadi sumber pertumbuhan perusahaan di masa akan datang.

Artikel Terkait