Ekonomi

Pay Later Adalah Fitur yang Memudahkan Berbelanja, Adakah Risikonya?

Pay Later Adalah

Ajaib.co.id – Jika kamu sering berbelanja online atau menggunakan e-money, tentu kamu sudah familiar dengan istilah pay later, bukan? Sistem pembayaran ‘beli sekarang, bayar nanti’ ini sudah cukup sering digunakan di Indonesia saat ini.

Mungkin, kamu pun juga sudah sering menggunakan metode pembayaran pay later. Tapi, sebetulnya, apakah metode pembayaran ini memiliki risiko? Bagaimana cara menggunakannya dengan bijak?

Pengertian Pay Later

Pada prinsipnya, pay later adalah metode pembayaran secara kredit. Sederhananya, konsumen dapat membeli suatu produk tanpa harus membayarnya terlebih dahulu. Pembayaran oleh konsumen bisa dilakukan di kemudian hari secara bertahap.

Gagasan di balik pay later adalah bahwa konsumen bisa mendapatkan barang yang mereka butuhkan dengan segera. Seiring dengan itu, konsumen juga mendapatkan sedikit waktu ekstra untuk membayarnya.

Pay later umum ditemui pada platform marketplace. Konsep kerjanya mirip dengan kartu kredit. Pengelola marketplace akan menalangi pembayaran dari konsumen ke merchant. Lalu, konsumen bisa membayarnya kemudian sesuai tanggal jatuh tempo.

Keuntungan Menggunakan Pay Later

Ada sejumlah keuntungan saat menggunakan pay later, yaitu:

Bagi konsumen

  1. Memudahkan aktivitas belanja ala daring.
  2. Menawarkan pengalaman belanja online yang nyaman.
  3. Meringankan karena tidak harus membayar tunai.
  4. Memberikan akses langsung ke item yang lebih mahal karena umumnya bunga pay later tidak sebesar kartu kredit atau bahkan tanpa bunga.
  5. Proses pendaftaran lebih mudah dan cepat, tak seperti permohonan pembuatan kartu kredit.
  6. Banyak pula promo menarik yang ditawarkan oleh berbagai pengelola marketplace, seperti cashback atau diskon khusus.

Bagi merchant

  1. Mendapatkan pembayaran di muka.
  2. Memperoleh perlindungan dari risiko pelunasan dan penipuan (risiko umumnya ditanggung oleh pengembang pay later).
  3. Menjangkau lebih banyak pelanggan karena makin bervariasinya metode pembayaran. Pay later, misalnya, sangat populer di kalangan pelanggan muda yang kesulitan memiliki kartu kredit.
  4. Meningkatkan konversi karena konsumen lebih cenderung melakukan pembelian, terutama yang besar, jika mereka dapat membayar barang tersebut dari waktu ke waktu (tidak sekaligus).
  5. Meningkatkan potensi pembelian berulang kali (repeat order).

Baca Juga: Laba Komprehensif dan Jenis-jenis Laporan di Dalamnya

5 Risiko Menggunakan Pay Later

Selain memiliki sejumlah keuntungan, bukan berarti pay later bebas risiko. Sejumlah risiko pay later antara lain:

1. Menumbuhkan perilaku konsumtif

Secara tidak sadar, konsumen yang sering menggunakan pay later berpotensi berperilaku konsumtif. Mereka rentan untuk tergoda membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan.

Konsumen konsumtif akhirnya berpotensi mendapati dirinya memiliki utang yang makin bertumpuk. Hal ini tak terlepas dari berbagai kemudahan yang ditawarkan dari metode pay later.

2. Ada biaya tersembunyi

Konsumen biasanya harus membayar biaya langsung saat pendaftarannya berhasil, seperti subcription, cicilan dan lainnya yang dapat berbeda tiap platform. Terkadang, biaya ini tidak mencolok tertera pada kontrak persetujuan atau term & conditions. Alhasil, konsumen bisa terkejut melihat jumlah total utangnya saat tiba waktunya membayar tagihan.

3. Pengelolaan keuangan terganggu

Menumpuknya utang bisa menganggu pengelolaan keuangan. Anda, misalnya, berencana membeli mobil dalam waktu tiga tahun mendatang. Namun, Anda telah membeli sejumlah barang dengan metode pay later.

Cicilan yang harus dibayar ini berpotensi merusak rencana Anda membeli mobil. Belum lagi bila Anda harus mengeluarkan sejumlah biaya untuk keperluan tak terduga, seperti berobat di fasilitas kesehatan.

4. Menurunkan skor kredit

Bila Anda menunggak cicilan pay later, maka dapat memperburuk reputasi kredit Anda sendiri. Skor kredit Anda akan memburuk. Imbasnya, Anda berisiko ditolak saat mengajukan kredit lain yang lebih urgent di masa depan, misalnya kredit properti atau kendaraan.

5. Peretasan identitas

Penerapan pay later juga rentan terhadap berbagai modus kejahatan siber, misalnya kebocoran data, peretasan identitas dan lain-lain. Memang, setiap platform sudah dilengkapi dengan berbagai tools keamanan yang tinggi.

Meski begitu, para pelaku kejahatan siber kerap berupaya mencari celah untuk bisa menembus keamanan tersebut. Data yang Anda serahkan ke pengelola pay later, seperti foto, tampilan KTP dan sebagainya, bisa dimanfaatkan untuk kejahatan siber.

Baca Juga: Cara Menghitung Bunga Majemuk yang Benar

Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Menggunakan Layanan Pay Later

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bila Anda ingin menggunakan fitur pay later, seperti di bawah ini.

1. Pengelola pay later

Hal pertama yang Anda harus perhatikan adalah pengelola pay later. Anda harus mencari tahu berbagai informasi terkait pengelola pay later, seperti status hukumnya, terintegrasi dengan platform apa saja hingga testimoni dari para pengguna lainnya. Informasi ini penting agar Anda tidak merasa dirugikan di kemudian hari.

2. Besaran bunga yang dibebankan

Pay later tidak bebas biaya. Berbagai biaya akan dibebankan kepada para penggunanya saat berbelanja menggunakan pay later, termasuk bunga–meskipun terbilang rendah.

Tidak semua pengelola pay later terang-terangan memberitahukan besaran bunga dan berbagai biaya lainnya. Oleh sebab itu, Anda harus meneliti besaran bunga yang dibebankan.

3. Denda keterlambatan

Selain besaran bunga, hal lain yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pay later adalah jangka waktu atau tenor. Usahakan Anda tidak melewati jatuh tempo sehingga terhindar dari denda keterlambatan.

Denda keterlambatan ini juga perlu diperhatikan seksama karena perhitungannya berbeda-beda tergantung ketentuan pengelola pay later.

Tips Menggunakan Layanan Pay Later dengan Cerdas

  • Pengelola pay later menawarkan paket cicilan dan jangka waktu yang berbeda, mulai dari beberapa minggu hingga tahun. Jika bisnis Anda biasanya memiliki nilai pesanan tinggi, carilah pengelola pay later yang menawarkan pembayaran dalam jangka waktu yang lebih lama. Bila nilai pesanan rata-rata Anda rendah, carilah pengelola pay later yang menawarkan cicilan dalam waktu yang lebih singkat, seperti empat kali cicilan selama enam minggu.
  • Pengelola pay later biasanya memiliki batas kredit minimum dan maksimum. Sekali lagi, evaluasi nilai pesanan rata-rata Anda dan pilih pengelola pay later yang menawarkan kredit yang cukup bagi Anda untuk melakukan pembelian dan cicilan. Intinya, gunakan pay later dengan bijak sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda.

Artikel Terkait