Ajaib.co.id – Mungkin sesekali kamu pernah mendengar mengenai pasar oligopoli. Meskipun begitu, apakah kamu tahu definisi sebenarnya dari jenis pasar oligopoli? Untuk mengujinya, yuk simak ulasan berikut ini.
Pernahkah kamu sadar bahwa sebenarnya barang yang biasa digunakan sehari-hari hanya berasal dari beberapa merek produk yang itu-itu saja? Generasi milenial seperti kamu pasti sangat berhati-hati dalam memilih produk kebutuhan sehari-hari.
Ya, jika kita sadari, produk-produk esensial yang digunakan dalam kegiatan sehari-hari ini berasal dari induk perusahaan yang sama. Perusahaan-perusahaan ini merajai pasar sehingga konsumen seperti kamu mau tidak mau hanya memiliki pilihan yang terbatas. Fenomena seperti inilah yang merupakan bentuk dari pasar oligopoli. Lalu, apa definisi lengkap dari pasar oligopoli?
Apa itu Pasar Oligopoli?
Oligopoli berasal dari dua kata yaitu “Oligos” dan “Polein”. “Oligos” berarti banyak dan “Polein” berarti menjual. Secara bahasa, Oligopoli bisa diartikan sebagai menjual dalam jumlah banyak.
Dalam ilmu ekonomi sendiri, pasar oligopoli dikenal sebagai jenis pasar di mana hanya terdapat beberapa produsen atau penjual yang menyediakan keperluan dari konsumen atau pembeli yang banyak di pasar. Dalam kondisi ini, barang yang dijual pun cenderung tidak beragam (homogen) dan sulit untuk dibedakan.
Maka itu, pasar oligopoli umumnya termasuk ke dalam jenis pasar dengan persaingan yang tidak sempurna karena jumlah produsen dan konsumen yang tidak sebanding.
Salah satu bentuk produk yang masuk ke dalam kategori pasar oligopoli adalah rokok. Di Indonesia sendiri, jumlah perokok aktif sangat banyak dibandingkan dengan jumlah total penduduknya. Jumlah yang banyak ini tidak sebanding dengan jumlah perusahaan produsen rokok.
Untuk melanggengkan usahanya, produsen rokok di Indonesia pun cenderung melahirkan produk-produk atau varian rokok yang baru. Varian yang dimaksud bisa dengan rasa baru atau harga yang lebih murah.
Dengan ini, konsumen pun jadi memiliki banyak pilihan rokok dan tidak mudah untuk berpindah ke produk pesaing seperti rokok elektrik. Pola perilaku perusahaan dalam meningkatkan promosi ini merupakan bentuk dari kegiatan produsen pada pasar oligopoli.
Selain rokok, produsen produk atau perusahaan yang termasuk ke dalam contoh pasar oligopoli antara lain perusahaan semen, kendaraan bermotor, jasa penerbangan, dan layanan Telekomunikasi.
Tujuan Pasar Oligopoli
Dengan adanya oligopoli, konsumen bisa lebih leluasa memilih produk yang diinginkan. Inilah alasan yang membuat produsen sadar untuk meningkatkan kualitas produk serta memenuhi kebutuhan konsumen.
Dengan adanya pasar oligopolilah produsen mendapatkan tantangan baru untuk melakukan riset pasar dan membuat produk baru yang lebih baik dari sebelumnya agar konsumen tetap menggunakan produk tersebut. Meski terlihat sulit, dengan menjadi produsen oligopoli bisa memberikan keuntungan lebih terutama jika strategi pemasaran yang dilakukan tepat.
Ciri-Ciri Pasar Oligopoli
Setidaknya ada beberapa ciri khas atau karakter dari jenis pasar ini, di antaranya:
1, Homogenitas Produk
Jika diperhatikan, produk yang dihasilkan dari perusahaan atau produsen pada oligopoli memiliki sifat homogen, artinya produk ini sejenis dan bersifat saling menggantikan. Pada pasar rokok sendiri, dapat dilihat bahwa barangnya hanya satu yaitu rokok.
Namun cara produsen menjualnya adalah dengan berbagai varian yang berbeda. Produk rokok yang tidak laris di pasaran pun dapat dengan mudah digantikan oleh varian produk rokok yang lainnya.
2. Harga Relatif Sama
Harga produk pada oligopoli relatif sama. Jika ada perbedaan selisih pun biasanya tidak terlalu besar. Hal ini disebabkan oleh kebijakan naik turunnya harga yang ditentukan oleh produsen bahan baku utama sehingga produsen produk pun akan mengikuti dan menyesuaikan dengan harga yang telah ditentukan.
Karena perusahaan pemain atau produsen produknya tidak banyak, maka selisih harga yang akhirnya muncul di pasaran pun juga tidak terlalu besar. Pengaruh dari produsen utama juga tidak hanya menentukan harga saja tetapi juga menyangkut kebijakan lainnya seperti fungsi dan rasa produk.
3. Dijalankan oleh Beberapa Produsen
Biasanya produsen pemain dalam oligopoli tidak banyak yaitu sejumlah kurang dari sepuluh produsen. Karena jumlah produsen yang sedikit inilah maka oligopoli disebut sebagai pasar persaingan tidak sempurna. Berbeda dengan perusahaan lain yang memiliki produsen pemain yang banyak dengan persaingan pasar yang ketat.
4. Sulit Dimasuki oleh Produsen Baru
Sebagai pasar yang hanya dimainkan oleh beberapa produsen, maka produsen baru pun mengalami kesulitan untuk memasuki pasar karena keseluruhan pasar sudah dikuasai oleh produsen lama.
Produsen lama juga cenderung memainkan harga agar konsumen sulit untuk berpaling dari produknya. Di lain sisi, produsen baru tentunya juga tidak bisa mengejar eksistensi yang telah dimiliki oleh produsen lama meskipun mematok harga yang sangat jauh di bawah produsen lama.
Produsen baru juga tidak bisa menurunkan harga terus-menerus dan memberikan harga rendah karena akan akan sangat berisiko untuk bisnisnya.
Jenis-Jenis Pasar Oligopoli
Ada beberapa jenis pasar oligopoli yang perlu kamu ketahui dan pahami yaitu:
1. Pasar Oligopoli Murni (Homogen)
Dalam oligopoli homogen, barang yang dipasarkan hanya memiliki satu macam namun memiliki banyak pilihan atau varian. Di mana, perbedaan harga antara satu produk dan produk lainnya tidak terlalu jauh.
Jenis Oligopoli satu ini memiliki kecenderungan untuk berpatok pada produsen utama. Di mana, keputusan dan kebijakan diambil oleh produsen utama, dan produsen lainnya mengikuti, Misalnya perubahan harga, maka produsen lainnya pun ikut mengikuti harga yang telah ditetapkan produsen utama.
2. Pasar Oligopoli Terdiferensiasi (differentiated)
Pasar ini menjual barang yang hanya satu macam, namun harganya tidak perlu menyesuaikan dengan harga produsen lainnya. Contohnya produk elektronik seperti smartphone. Di mana, produsen smartphone tidak terlalu banyak tetapi memiliki banyak konsumen. Meski produk yang dijual hanyalah smartphone, tetapi harganya cukup berbeda antara satu produsen dan produsen lainnya.
3. Pasar Oligopoli Non Kolusi
Oligopoli non kolusi adalah ketika ada produsen yang ingin memainkan harga, maka ia perlu melihat perkembangan produsen lainnya sebagai kompetitor. Tujuannya agar tetap berkembang dan produsen lain tidak dapat mengikuti jejaknya.
4. Pasar Oligopoli Kolusi
Oligopoli kolusi merupakan pasar di mana produsen bekerja sama ketika mereka akan menaikkan harga produk atau tetap membiarkan harganya stagnan.
Sumber Munculnya Pasar Oligopoli
Secara praktis dan teoritis, pasar oligopoli muncul dari beberapa sumber seperti:
- Skala ekonomi yang dioperasikan sangat besar, sehingga hanya sedikit perusahaan yang memasok pasar.
- Kebutuhan investasi yang besar sehingga menjadi hambatan bagi perusahaan lain untuk memasuki industri yang bersangkutan.
- Sedikit perusahaan yang memilii hak paten eksklusif untuk memproduksi komoditas tertentu.
- Adanya perusahaan mapan dan memiliki langganan loyal karena kualitas produk dan pelayanannya, sehingga perusahaan baru sulit bersaing.
- Sedikit perusahaan yang memiliki kontrol atas pasokan bahan baku untuk memproses komoditas tertentu.
- Pemerintah memberikan waralaba kepada perusahaan tertentu untuk bergerak di pasar ini.
Penyebab inilah yang menciptakan struktur pasar oligopoli, tetapi juga menjadi penghalang bagi perusahaan lain untuk memasuki pasar dalam jangka panjang.
COntoh produk yang masuk kategori pasar jenis ini adalah perusahaan rokok, industri semen, kendaraan bermotor, layanan telekomunikasi, dan juga jasa penerbangan.
Keuntungan & Kekurangan Pasar Oligopoli
Dari beberapa ciri di atas, kita dapat melihat keuntungan dan kekurangan dari pasar oligopoli, antara lain:
1. Keuntungan:
- Kegiatan produksi menjadi lebih efektif dengan adanya homogenitas produk.
- Persaingan ketat melahirkan banyak inovasi dan perusahaan atau produsen cenderung menjaga kualitas terbaiknya.
- Harga produk menyesuaikan dengan kebutuhan pasar. Produsen yang mematok harga terlalu tinggi akan mudah digantikan oleh produsen lainnya
Kekurangan:
- Pasar sulit dimasuki produsen baru sehingga sedikitnya varian atau pilihan produk yang dapat dipilih oleh masyarakat. Hal ini juga berdampak ke pertumbuhan ekonomi yang lambat karena persaingan hanya terjadi di beberapa perusahaan produsen saja.
- Kebijakan produsen dengan produk terlaris sangat mempengaruhi pasar dan berdampak ke produsen yang di bawahnya. Perang harga pun cenderung meningkat.
- Berpeluang untuk terjadinya eksploitasi yang berlebihan dalam kegiatan pasar. Hal ini juga berdampak ke pemerataan pendapatan yang sulit untuk dilakukan oleh pemerintah.
- Cenderung melibatkan hak paten di setiap aktivitas perusahaan sehingga membatasi pihak-pihak yang ingin melakukan pengembangan produk.
- Banyaknya konsumen yang masuk ke dalam lingkaran tertentu dengan loyal terhadap satu produk. Hal ini menjadi tantangan untuk perusahaan lain memecah lingkaran tersebut.
Apakah kamu semakin memahami pasar oligopoli? Dengan pemahaman ini, kamu bisa mengenal dan meneliti sebuah perusahaan apakah termasuk ke dalam pasar oligopoli atau tidak.
Hal ini tentu berguna untuk kamu terlebih lagi ketika mengatur strategi dalam berinvestasi. Ingat, kenali perusahaan terlebih dahulu barulah mulai berinvestasi.