Berita

MYOR Catat Lonjakan Laba 87% di Semester Pertama 2023 Meski Tertekan Selisih Kurs Mata Uang Asing

Saham MYOR

PT Mayora Indah Tbk (MYOR), produsen Biskuit Roma terkemuka, membukukan pertumbuhan bisnis yang mengesankan pada semester pertama tahun 2023. Laporan keuangan yang dirilis pada Jumat, 28 Juli 2023, menunjukkan bahwa MYOR berhasil mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 14,82 triliun selama enam bulan pertama tahun ini.

Meskipun penjualan hanya mengalami kenaikan tipis, yaitu sebesar 3,13% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 14,37 triliun, laba bersih MYOR justru mengalami lonjakan drastis mencapai 86,59%.

Laba bersih yang dicatatkan pada semester pertama tahun 2023 mencapai Rp 1,22 triliun, meningkat tajam dari angka sebelumnya hanya Rp 653,23 miliar.

Lonjakan laba yang signifikan ini menjadi pencapaian yang membanggakan mengingat MYOR juga menghadapi kendala akibat selisih kurs mata uang asing yang mencapai Rp 226,29 miliar. Pada periode yang sama tahun lalu, MYOR masih memperoleh keuntungan akibat selisih kurs sebesar Rp 130,66 miliar.

Penurunan beban pokok penjualan menjadi faktor utama di balik lonjakan laba MYOR tersebut, meskipun pendapatan mengalami kenaikan yang tipis.

Dalam laporan keuangannya, MYOR berhasil mengurangi beban pokok penjualan hingga mencapai Rp 10,88 triliun di semester pertama tahun ini, mengalami penurunan sebesar 4,48% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 11,39 triliun.

Dengan penurunan beban pokok penjualan tersebut, margin laba kotor MYOR melonjak tajam menjadi 26,58% dari angka sebelumnya hanya 20,74%. Ini menunjukkan efisiensi operasional yang berhasil dicapai perusahaan.

Secara terperinci, terjadi perubahan dalam struktur penjualan MYOR. Penjualan di pasar domestik mengalami penurunan tipis sebesar 0,58% menjadi Rp 8,51 triliun, sementara penjualan ekspor mengalami kenaikan sebesar 8,05% menjadi Rp 6,31 triliun.
Sebagian besar penjualan ekspor ditujukan untuk pasar Asia, yang mencapai Rp 5,92 triliun dari total penjualan ekspor.

Produk makanan olahan dalam kemasan tercatat sebagai penyumbang pendapatan terbesar dengan total penjualan mencapai Rp 8,62 triliun, yang berkontribusi sebesar 58% terhadap total penjualan. Sisanya, sebesar Rp 6,20 triliun, merupakan penjualan minuman olahan dalam kemasan.

Sumber: Beban Pokok Turun, Laba Mayora Indah (MYOR) Melesat 87% dengan pengubahan seperlunya.

Artikel Terkait