Dunia Kerja

Multitasking: 7 Tips Agar Kamu Juga Bisa Melakukannya

multitasking

Ajaib.co.id – Biasanya, orang-orang hanya memiliki kemampuan untuk fokus pada satu tugas atau satu pekerjaan saja. Namun, di zaman sekarang ini, multitasking benar-benar diperlukan. Bahkan beberapa perusahaan mewajibkan calon pegawainya untuk memiliki kemampuan ini.

Istilah multitasking merujuk kepada kemampuan seseorang untuk bisa mengerjakan lebih dari satu aktivitas atau tugas pada periode yang singkat. Untuk menyelesaikannya, orang-orang multitasking bisa mengoptimalkan kinerja otaknya agar aktivitas-aktivitas tersebut bisa dikerjakan hampir bersamaan.

Banyak yang beranggapan bahwa kemampuan multitasking ini adalah bakat yang dimiliki seseorang. Namun, apakah itu benar? Tidak sepenuhnya. Karena, multitasking juga bisa didapatkan dengan membentuk sebuah kebiasaan untuk bisa mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus.

Tips Menjadi Seorang yang Multitasking

Lalu, bagaimana caranya menjadi seorang yang bisa mengerjakan tugas secara bersamaan ini? Ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan sebagai pembiasaan kamu agar bisa melakukan hal yang bisa disebut juga sebagai multitugas ini. Beberapa tips tersebut bisa disimak di bawah ini:

Menyusun Tugas-tugas Multitasking Berdasarkan Tingkat Kesulitannya

Seperti yang diketahui, multitasking adalah kemampuan untuk bisa mengerjakan beberapa tugas sekaligus. Namun, dalam beberapa tugas ini, tentunya kamu harus bisa mengetahui mana tugas-tugas yang mudah dikerjakan, dan mana tugas-tugas yang sulit dikerjakan.

Karena itu, kamu harus menyusun tugas-tugas tersebut berdasarkan tingkat kesulitannya terlebih dahulu. Karena, semakin mudah pekerjaan yang kamu kerjakan, maka semakin besar peluang kamu bisa menyelesaikan beberapa pekerjaan itu secara hampir bersama-sama.

Sisihkan pekerjaan yang menurut kamu sulit untuk fokus dikerjakan. Sebagai tips tambahan, kamu bisa mengerjakan tugas yang sulit di pagi hari. Pasalnya, pagi hari adalah kondisi di mana otak kita masih segar dan tidak banyak terbebani. Sehingga, kinerja otak untuk mengerjakan tugas sulit menjadi lebih optimal.

Melakukan Multitasking untuk Pekerjaan yang Berkaitan

Selain menyusun berdasarkan tingkat kesulitan, kamu juga bisa menyusunnya berdasarkan tingkat keterkaitan antara satu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya. Hal ini membuatmu tidak perlu memecah konsentrasi lebih banyak sehingga kamu tidak kehilangan fokus.

Contohnya saja, kamu melakukan pekerjaan editing video dan menaikkannya di media sosial. Di saat kamu meng-edit video, kamu pastinya tahu konten apa saja yang ada di video tersebut. Dari sana, kamu bisa langsung menaikkannya ke media sosial dengan caption sesuai konten video yang kamu buat.

Karena pekerjaan ini berkaitan, kamu jadi tidak perlu membuat otakmu mengadaptasi ulang pekerjaan baru tersebut. Jangan sampai, kamu mengerjakan laporan keuangan, sambil menaikkan konten di media sosial. Karena, dengan begitu konsentrasimu menjadi terpecah karena fokus pekerjaan yang satu dan yang lainnya berbeda jauh.

Memiliki To Do List

Untuk membiasakan diri untuk mengerjakan beberapa tugas dalam satu waktu, kamu perlu memiliki to do list agar kamu bisa mengorganisir kegiatan-kegiatan yang perlu kamu lakukan. Dengan pengorganisiran ini, kamu juga bisa melihat dengan skala prioritas mengenai mana pekerjaan yang paling penting untuk dikerjakan.

Untuk membuatnya, kamu hanya perlu mendaftar apa saja pekerjaan yang statusnya masih akan dikerjakan. Setelahnya, jangan lupa ditambahkan kapan tenggat waktu pekerjaan itu harus selesai. Lalu, kamu juga bisa susun pekerjaan itu berdasarkan keterkaitannya agar mempermudah untuk

Perhatikan Deadline

Salah satu dampak negatif dari multitasking adalah kamu jadi tidak disiplin dengan waktu. Biasanya, karena merasa bisa mengerjakannya secara bersama-sama, kamu menunda-nunda pekerjaan yang harusnya bisa mulai dicicil untuk dikerjakan.

Oleh karenanya, memperhatikan deadline juga perlu di dalam kegiatan ini. Kamu harus bisa memproyeksikan, jika dikerjakan secara bersama-sama, kira-kira beberapa pekerjaan itu bisa selesai berapa lama. Pastikan waktu selesai dari pekerjaan-pekerjaan itu tidak melebihi target yang telah ditentukan, baik itu oleh pihak eksternal seperti atasan atau klien, ataupun internal atau diri kamu sendiri.

Disiplin

Melanjuti perkara deadline, kamu juga dituntut disiplin untuk mengikuti timeline daftar pekerjaan yang kamu buat. Apa yang bisa dikerjakan, lebih baik dikerjakan. Karena, jika kamu terlalu menggampangkan, biasanya begitu dikerjakan otak kamu sudah dibebani terlebih dahulu karena terkejar-kejar oleh waktu. Hasilnya, pekerjaan kamu mungkin memang bisa diselesaikan, tetapi hasilnya belum tentu optimal.

Fokus ketika Multitasking

Mengerjakan beberapa pekerjaan dibutuhkan tingkat konsentrasi dan fokus yang sangat baik. Usahakan apa yang terjadi di lingkungan kamu adalah hal-hal yang berkaitan dengan kerjaan-kerjaan yang kamu ingin kerjakan. Jangan biarkan ada distraksi yang bisa memecah fokus kamu. Beberapa orang bisa lebih fokus dengan mendengarkan musik. Namun beberapa lainnya justru malah terpecah fokusnya dikarenakan mendengarkan musik. Jadi, kenali juga cara agar kamu bisa fokus.

Istirahat yang Cukup

Seperti yang telah dibahas di awal, multitasking adalah kegiatan yang menguras otak. Karena itu, memiliki waktu mengistirahatkan otak yang cukup menjadi sesuatu yang penting. Pasalnya, jika otak dipaksa untuk terus menerus mengerjakan beberapa pekerjaan, beban yang ditanggung otak kamu menjadi begitu banyak. Hal ini bisa menyebabkan kamu stres dengan pekerjaan yang sedang atau akan kamu hadapi.

Oleh karenanya, istirahat yang cukup menjadi hal penting untuk bisa bekerja multitasking. Itulah beberapa tips yang bisa redaksi Ajaib bagikan. Kira-kira, kamu bisa melatihnya atau tidak nih dengan tips-tips tersebut?

Artikel Terkait