Ekonomi

Michael Hartono, Crazy Rich yang Mengajarkan Hidup Sederhana

Ajaib.co.id – Namanya senantiasa menghiasi daftar orang terkaya di Indonesia. Meski bergelimang harta, sosok yang satu ini kerap muncul sederhana di hadapan publik. Siapakah orang tersebut? Dia adalah Michael Hartono.

Michael Hartono memiliki nama asli Oei Hwie Siang. Usianya sudah mencapai 81 tahun. Dari mana sumber pendapatan pria lulusan Universitas Diponegoro ini?

Well, awalnya Michael Hartono merintis usaha yang diwariskan sang ayah. Pada tahun 1951 silam, ayahnya membeli usaha kecil di bidang kretek bernama Djarum Gramophon. Inilah cikal bakal perusahaan rokok Djarum yang terkenal.

Dua belas tahun setelah ayah Michael Hartono membeli Djarum Gramophon ujian tiba. Pabrik rokok yang dimiliki sang ayah mengalami kebakaran hebat. Tak lama berselang, sang ayah menutup usia.

Sebagai pewaris bisnis sang ayah, Michael -bersama sang adik Robert Budi Hartono–bahu-membahu mengembangkan perusahaan yang dulunya sempat habis dilalap api. Keduanya berhasil membangun kembali bisnis Djarum.

Lebih dari itu, kerajaan bisnis Djarum semakin berjaya. Dengan pandangan visioner, Michael Hartono memimpin modernisasi peralatan produksi pabrik sesuai perkembangan teknologi. Hal ini pun meningkatkan produktivitas Djarum hingga penjualan terus naik.

Memasuki tahun 1972, Djarum mulai merambah pasar ekspor. Pangsa pasar Djarum pun mencapai sekitar 20% dari total produksi nasional yang kira-kira 240 miliar batang rokok per tahun.

Selain visioner, Michael juga inovatif. Hal ini terlihat dari inovasi berbagai produk Djarum yang terbagi dalam dua kelompok besar, yaitu Sigaret Kretek Tangan (SKT) dan Sigaret Kretek Mesin (SKM).

Produk SKT adalah Djarum 76 dan Djarum 12. Sementara itu, produk SKM adalah Djarum Super, La Lights, Djarum Mezzo, dan Djarum Black.

Bahan baku yang digunakan untuk berbagai produk tersebut memiliki kualitas mumpuni. Bahan baku itu berasal dari dalam negeri, yaitu tembakau dari Weleri, Muntilan, Temanggung, Jember, Lombok, Madura, Bojonegoro, dan Mranggen. Sementara itu, cengkehnya berasal dari Aceh, Jawa, Bali, Ambon, dan Manado.

Tak hanya rokok, Michael Hartono mulai mengembangkan cakupan bisnisnya. Properti, perhotelan, perbankan, dan agribisnis adalah beberapa bidang yang juga digelutinya.

Crazy rich satu ini juga menuai kesuksesan di bidang-bidang tersebut. Di bidang properti, misalnya, Michael turut memiliki Grand Indonesia dan Inna Wisata. Tambah pula, Michael Hartono juga turut memiliki sejumlah mal.

Melalui Fajar Surya Perkasa, misalnya, Michael Hartono dan adiknya membangun Mal Daan Mogot. Lalu, ada lagi Pulogadung Trade Center yang dimiliki oleh keduanya melalui Nagaraja Lestari.

Di bidang perbankan, melalui Farindo Holding Ltd, Michael Hartono dan adiknya juga memiliki saham mayoritas di PT Bank Central Asia Tbk atau yang juga dikenal dengan BCA. Hal ini menjadikan Michael Bambang Hartono dan adiknya menjadi pemilik saham terbesar Bank BCA, yakni di atas 50%.

Di bidang perkebunan, mereka juga membangun Hartono Plantation Indonesia. Keduanya juga membeli Salim Oleochamicals pada tahun 2001. Salim Oleochamicals merupakan perusahaan yang memroduksi minyak sawit dan minyak kelapa untuk sampo.

Bersama adiknya pula, Michael Hartono memiliki perkebunan sawit seluas 65 ribu hektare di Kalimantan Barat sejak tahun 2008. Hartono bersaudara juga mendirikan Global Digital Prime Venture yang mengambil-alih pengelolaan Kaskus, sebuah forum online terbesar di Indonesia.

Terbayang tidak berapa kekayaan Michael Hartono dari bisnisnya yang menggurita tersebut? Forbes Real Time Net Worth pernah merilis harta kekayaannya mencapai USD20,2 miliar atau Rp281 triliun (kurs Rp13.944).

Tajir melintir tak membuat Michael Hartono menjalani hidup glamor dan berfoya-foya. Videonya sempat viral pada akhir tahun 2019 silam. Dalam video tersebut, pemilik nama lengkap Michael Bambang Hartono ini terlihat menikmati makan di warung makan sederhana, yaitu Tahu Pong Karangsaru di Semarang, Jawa Tengah.

Penampilan Michael Hartono di video tersebut juga jauh dari kata mewah. Dengan berbaju kaos tanpa penjagaan khusus, ia terlihat begitu menikmati sajian di warung makan tersebut. Usut punya usut, ternyata ia adalah pelanggan setia di warung makan itu.

Kesederhanaan itu diamini oleh Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja. Ia membenarkan bahwa Michael kerap makan di warung sederhana tersebut. Suatu ketika, Michael mengaku makanan favoritnya adalah sop kaki kambing, sate kambing hingga sate ayam. Biasanya, setiap minggu ia kerap menikmati hidangan tersebut.

Namun, ada satu hal yang disayangkan oleh Michael Hartono setelah dirinya terkenal. Hal itu adalah ia tak lagi leluasa untuk keluar rumah. Padahal, ia mengaku, ingin sekali berjalan-jalan keluar rumah dengan leluasa. Kini, bila ingin keluar rumah, maka harus menggunakan sejumlah alat penyamaran.

Biasanya, ia mengenakan rambut palsu (wig) dan sesekali menambahkan kumis palsu. Rambut atau kumis palsu ini dikenakan agar ia tak mudah dikenali oleh masyarakat saat berada di luar rumah.

Selain kesederhanaannya, ada satu lagi yang menarik dari sosok Michael, yakni jago bermain bridge. Tak hanya bermain iseng, ia mendalami salah satu cabang olah raga tersebut.

Dirinya tercatat sebagai atlet bridge tertua pada ajang Asian Games 2018. Pada ajang tersebut, ia pun berhasil menyabet medali perunggu.

Tak hanya pada ajang Asian Games 2018 Michael Hartono berpartisipasi. Ia juga berkali-kali tergabung dalam tim bridge Indonesia untuk kejuaraan internasional lainnya, seperti saat dirinya tergabung dalam tim dan menjuarai APBF Championship 2015.

Wah hebat kan? Sudah termasuk crazy rich, sederhana, dan berprestasi.

Artikel Terkait