Bisnis & Kerja Sampingan

Hemat Biaya Produksi dengan Metode FIFO, LIFO, FEFO, dan Average

metode-fifo

Menghemat biaya produksi adalah suatu hal yang sangat penting karena dapat memengaruhi harga jual produk dan keuntungan penjualan, ada beberapa metode yang umum digunakan perusahaan untuk memangkas biaya produksi yang tinggi, salah satunya dengan menggunakan metode FIFO, LIFO, FEFO, dan Average.

Biaya produksi adalah seluruh biaya yang perlu dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan produk atau jasa. Pada tahap produksi, terdapat beberapa komponen biaya yang perlu dikeluarkan perusahaan seperti bahan baku, tenaga kerja, dan overhead.

Untuk biaya bahan baku, komponen biaya ini terdiri dari biaya pembelian bahan baku yang digunakan untuk produksi. Sementara biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membayar upah karyawan dan biaya overhead meliputi pajak, sewa aset nonproduksi, dan lain-lain.

Maka, tak heran jika biaya produksi adalah salah satu biaya pengeluaran terbesar bagi suatu perusahaan yang perlu ditekan sekecil mungkin agar dapat menghemat biaya produksi yang bisa memengaruhi harga jual produk di pasar.

Pada proses produksi, persedian bahan baku adalah hal yang krusial, karena kelebihan ataupun kekurangan bahan baku dapat menyebabkan semakin besarnya biaya produksi. Oleh karenanya, penting bagi setiap perusahaan untuk menerapkan manajemen persedian bahan baku agar proses produksi bisa lancar dan tidak tersendat.

Untuk itu, setiap perusahaan perlu mengenal apa itu metode FIFO, LIFO, FEFO, dan Average yang bisa diterapkan pada sistem manajemen persediaan bahan baku di perusahaan.

Perbedaan Metode FIFO, LIFO, FEFO, dan Average

Apa yang Dimaksud dengan Metode FIFO?

Dalam manajemen persediaan bahan baku, metode FIFO dan LIFO adalah metode yang banyak digunakan perusahaan-perusahaan di luar sana.

FIFO adalah singkatan dari First In First Out, hal ini dapat diartikan bahwa perusahaan akan menggunakan stok bahan baku yang masuk pertama kali ke gudang dan stok bahan baku tersebut harus keluar pertama kali dari gudang.

Cara kerja metode FIFO ini bertujuan agar produk yang dihasilkan dari proses produksi bisa langsung dijual dan tidak terlalu lama disimpan di gudang. Metode FIFO ini cocok digunakan untuk perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman, obat-obatan, dan jenis produk lainnya yang memiliki masa expired.

Pada penerapan metode FIFO, perusahaan juga perlu memperhatikan diskon, barang yang ditukar, dan kenaikan harga.

Apa yang Dimaksud dengan LIFO?

Selain metode FIFO, ada pula metode manajemen persedian bahan baku lain yang biasanya digunakan perusahaan yaitu metode LIFO.

Jika pada metode FIFO, barang yang masuk pertama kali ke gudang adalah barang yang keluar pertama kali dari gudang. Hal ini berbeda dengan metode LIFO, metode LIFO adalah singkatan dari Last In First Out, di mana barang yang terakhir masuk ke gudang adalah barang yang pertama kali keluar dari gudang.

Metode LIFO biasanya banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang fashion untuk mengincar keuntungan dengan memaksimalkan tren yang saat ini sedang berkembang.

Contohnya adalah stok pakaian yang terakhir diproduksi oleh perusahaan adalah pakaian tren terkini sehingga pakaian tersebut akan dijual pertama kali oleh perusahaan kepada pelanggan.

Apa yang Dimaksud dengan FEFO?

Selain metode FIFO dan LIFO yang sudah dijelaskan sebelumnya, ada pula metode manajemen persedian barang atau bahan baku yang mempertimbangkan faktor masa expired pada produk.

Metode ini disebut FEFO atau First Expired First Out, sehingga perusahaan akan menjual produk yang sudah mendekati masa expired terlebih dahulu. Cara ini adalah metode yang efektif untuk mengurangi kerugian akibat masa pemakaian produk yang sudah akan habis.

First Expired First Out (FEFO) adalah metode manajemen persedian barang atau bahan baku yang banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang farmasi, makanan dan minuman, dan jenis persedian bahan baku atau produk lain yang punya masa expired.

Pengertian Apa Itu Average

Metode selanjutnya yang bisa perusahaan gunakan untuk mengatur persedian barang adalah dengan menggunakan metode Average. Pada metode Average, perusahaan akan menjual barang dengan harga rata-rata setiap unitnya dengan membaginya dengan jumlah stok yang tersedia di gudang.

Konsep metode Average adalah menggabungkan antara metode FIFO dan LIFO. Di mana, perusahaan akan menerapkan persedian akhir stok barang di gudang dan beban pokok penjualan dari stok barang pertama yang keluar dari gudang. Penerapan metode Average tidak mempedulikan barang pertama atau barang terakhir yang masuk ke gudang.

Contoh jenis produk yang menggunakan metode Average adalah minyak, gandum, bijih besi, dll.

Kelebihan dan Kekurangan Metode FIFO, LIFO, FEFO, dan Average

1.  Metode FIFO

Kelebihan metode FIFO adalah bisa mengurangi kerugian yang disebabkan dari risiko rusaknya barang karena perusahaan akan menjual barang yang pertama kali diproduksi, namun memiliki kekurangan dari pajak yang dibayarkan lebih besar.

2.  FEFO

Sementara kelebihan metode FEFO adalah dapat mengurangi kerugian karena perusahaan akan menjual produk-produk yang akan memasuki masa expired dalam waktu dekat. Namun, metode FEFO memiliki kekurangan karena biaya penyimpanan akan semakin membengkak mengingat produk-produk dengan masa pemakaian yang lebih lama akan disimpan di gudang.

3.  LIFO

Dengan menjual barang yang terakhir diproduksi, perusahaan bisa menghemat pajak ketika inflasi dan keuntungan penjualan yang diperoleh tidak dipengaruhi oleh fluktuasi harga. Namun, metode LIFO dinilai rumit dan lebih sulit diterapkan dan laba rugi yang dihasilkan pun juga sangat rendah.

4.  Average

Dengan menerapkan metode Average, perusahaan bisa menyediakan produk di gudang tanpa memusingkan barang mana yang terlebih dahulu masuk ke gudang. Kekurangan metode Average adalah sangat rumit untuk digunakan dan laba yang dihasilkan pun tergolong kecil.

Cara Menghitung Metode FIFO, Average, LIFO, dan FEFO

1.  Rumus FIFO dan LIFO Beserta Cara Menghitungnya

Untuk memudahkan kamu dalam menghitung metode FIFO dan LIFO. Kamu bisa mencontoh soal perhitungan berikut ini.

Perusahaan XXX membeli 30 unit HP di harga Rp2,5 juta per unit dan kembali membeli 20 Unit HP di harga Rp2 juta per unit. Jika kamu menggunakan metode FIFO, maka nilai persediaan akhir bisa kamu hitung dengan cara di bawah ini.

Jika sisa persediaan akhir perusahaan adalah 20 unit HP dan harga pembelian terakhir perusahaan adalah Rp2 juta per unit, maka nilai persediaan akhir perusahaan adalah 20 unit x Rp2 juta = Rp40 juta.

Sementara jika menggunakan metode LIFO, kamu bisa mengalikan sisa persediaan akhir dengan harga pembelian pertama, jika sisa persediaan akhir adalah 20 unit, maka nilai persediaan akhir adalah senilai Rp50 juta (20 unit x Rp2,5 juta).

2.  Rumus FEFO dan Average Beserta Cara Menghitungnya

Contoh soal, perusahaan XYZ memproduksi 50 obat yang akan expired pada tahun 2024 dan menjualnya di harga Rp10 ribu per obat. Kemudian, perusahaan XYZ kembali memproduksi 30 obat yang akan expired di tahun 2023 dengan harga jual Rp8 ribu per obat. Maka, kamu bisa mengalikan sisa persediaan dengan harga belinya.

Jika sisa persediaan adalah 20 obat pada tahun 2023 dan 10 obat di tahun 2024, maka nilai persediaan akhir adalah senilai Rp260 ribu (20 obat x Rp8 ribu) + (10 obat x Rp10 ribu).

Sedangkan bagi kamu yang ingin menghitung metode Average, kamu perlu membagi jumlah total biaya yang dikeluarkan dengan total jumlah produk.

Jika nilai harga per produk adalah senilai Rp9.250 dan sisa persediaan sebanyak 10 obat, maka nilai persedian akhir adalah senilai Rp92.250 (10 obat x Rp9.250).

Demikianlah bagaimana cara menghitung metode LIFO, FIFO, FEFO, dan Average dengan mudah. Dengan menggunakan metode LIFO, FEFO, FIFO, dan Average,  perusahaan bisa memangkas atau menghemat biaya produksi yang dapat menurunkan harga jual dan meningkatkan margin keuntungan.

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Masa depan kamu tentu akan menjadi lebih terjamin dan aman secara finansial bila kamu berinvestasi bukan? Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman investasi yang lebih aman dan tepercaya. Mulai perjalanan investasimu bersama Ajaib Sekuritas sekarang, karena proses pendaftarannya yang mudah dan 100% online, tanpa memerlukan modal yang besar.

Berbagai layanan dan indeks saham juga tersedia dalam rangka mendukung investasimu agar semakin maksimal! Mulai dari saham, reksa dana, margin trading, day trading, dan layanan bagi nasabah premium, Ajaib Prime, bisa kamu temukan di aplikasi Ajaib Sekuritas.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib Sekuritas sekarang!

Artikel Terkait