Saham

Mengidentifikasi Saham Gorengan, Bagaimana Menghindarinya?

Ajaib.co.id – Di akhir tahun 2019 kemarin publik dikejutkan dengan mencuatnya kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang gagal bayar klaim polis kepada nasabah hingga Rp12,4 triliun untuk periode Oktober-Desember 2019. Kok bisa?

Usut punya usut, tunggakan sebesar itu muncul karena kondisi tekanan likuiditas yang dialami perusahaan. Hal ini dikarenakan investasi Jiwasraya dilakukan pada dalam saham gorengan.

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan saham gorengan? 

Istilah saham gorengan ini sebenarnya konotasi yang menggambarkan kegiatan para oknum pelaku pasar yang merekayasa kenaikan suatu saham dengan tujuan dan kepentingan tertentu.

Lalu, mengapa beli saham gorengan ini bisa menyebabkan kerugian?

Sesuai namanya, saham ini ibarat kita memakan gorengan. Siapa yang tidak suka gorengan? Harganya murah, enak, dan mampu mengisi perut di kondisi darurat. Tapi kita tidak boleh lupa bahwa terlalu sering mengonsumsi gorengan tidak baik untuk kesehatan.

Ciri-Ciri Saham Gorengan

Nah, saham gorengan ini juga menggiurkan, tapi sayangnya tidak baik bagi kelangsungan portofolio investasimu. Lalu, bagaimana bisa mengidentifikasi saham yang digoreng agar kita bisa menghindarinya? Ingat baik-baik ciri-cirinya seperti diuraikan di bawah ini:

#1 Pernah Terdaftar dalam Unusual Market Activity (UMA)

Dikarenakan pergerakannya yang cenderung tidak normal atau bergerak di luar kebiasaan, saham gorengan biasanya masuk ke dalam daftar saham emiten dengan status Unusual Market Activity (UMA) dan mendapatkan teguran dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI).

UMA sendiri adalah aktivitas perdagangan atau pergerakan harga tidak biasa dari suatu efek dalam kurun waktu tertentu. Pergerakan tidak biasa ini menurut BEI berpotensi mengganggu perdagangan efek yang seharusnya wajar, teratur dan efisien.

Biasanya, saham emiten yang masuk ke daftar UMA ini memiliki kenaikan yang dianggap ekstrem dalam kurun waktu dua hari. Dianggap ekstrem ketika saham naik hingga batas terbesar harian (auto reject atas, ARA) dalam kisaran 20 persen, 25 persen, hingga 35 persen per hari, tergantung harga saham tersebut.

#2 Tidak Wajarnya Volume dan Nilai Transaksi Harian

Umumnya, saham gorengan berasal dari emiten yang kapitalisasi pasarnya kecil. Artinya, saham ini berasal dari perusahaan yang masih berkembang dengan kondisi keuangan yang belum stabil. 

Saham emiten berkapitalisasi kecil ini juga seringkali digolongkan sebagai saham lapis tiga. Saham lapis tiga sering disebut juga sebagai small-cap stocks dan juga junk stocks. Para spekulan kerap mengincar saham lapis tiga ini karena berpotensi dipermainkan untuk membuat harga semakin melonjak.

Nah, jika volume serta nilai transaksi harian dari saham lapis tiga ini melonjak bahkan hingga menyamai saham lapis satu (blue chip), besar potensinya bahwa saham perusahaan tersebut merupakan saham gorengan.

#3 Saham Gorengan Cenderung Murah

Salah satu cara mengidentifikasi saham gorengan berikutnya adalah kamu perlu mengetahui bahwa saham yang cenderung mengalami penggorengan adalah saham dengan harga-harga yang cukup murah. Nilainya antara Rp. 50 hingga Rp. 100.

Harganya yang murah biasanya akan membuat investor pemula tergiur karena mudah untuk membelinya, tapi jika tidak dipikirkan dengan strategi yang lebih matang, justru investor tersebut akan mengalami kerugian. Dan bisa saja malah kapok bergabung di pasar saham.

Nah, ciri-ciri di atas bisa kamu pertimbangkan ketika akan membeli saham. Memang untuk investor pemula pastinya akan membeli saham dengan harga murah lebih dulu. Pasalnya saham-saham blue chip punya harga tinggi walaupun cenderung menguntungkan. Namun, jika masih di awal tidak masalah sebenarnya membeli saham dengan harga yang murah, asalkan tahu cara untuk bermain aman.

Cara Menghindari Agar Tiidak Membeli Saham Gorengan

Untuk investor pemula, saham gorengan tidak direkomendasikan untuk dibeli agar kamu bisa melakukan transaksi saham yang cukup sehat. Lalu, bagaimana untuk dapat menghindar agar tidak membeli saham gorengan ini di pasar modal?

#1 Disiplin Terhadap Rencana Trading

Modal paling penting adalah untuk memiliki rencana trading dan disiplin dalam bertransaksi. Ketika keuntungan sesuai dengan rencana awal sudah tercapai, maka realisasikan dulu capital gain tersebut dengan menjual sahamnya. 

#2 Berani Cut Loss

Jangan takut untuk membatasi kerugian. Hindari kerugian yang terlalu dalam dengan melakukan cut loss. Cut loss adalah keputusan menjual saham untuk menghindari kerugian yang lebih besar ketika harga bergerak berlawanan dari perkiraan.

#3 Cukupkan Porsi

Agar tidak mengalami kerugian terlalu besar, usahakan alokasikan hanya 10 persen dari keseluruhan portofolio investasi di pasar saham untuk saham gorengan. Angka 10 persen ini pun sebenarnya relatif karena setiap investor saham memiliki profil, horizon investasi, hingga tingkat toleransi terhadap risiko yang berbeda-beda.

Identifikasi BEI Terhadap Saham Gorengan

Dikutip dari CNBC Indonesia bahwa Bursa Efek Indonesia (BEI) mengidentifikasi ada 41 saham yang terindikasi ‘saham gorengan’ dan telah masuk dalam radar pengawasan otoritas bursa ini. Saham-saham ini dinilai memiliki fluktuasi harga saham yang tinggi namun tidak disertai kondisi fundamental perusahaan yang baik.

Laksono Widodo sebagai Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI mengatakan bahwa 41 perusahaan tersebut, tahun lalu berkontribusi sebesar 8,3 persen dari rata rata nilai transaksi harian rnth bursa. Meski porsinya rendah, saham ini memiliki tingkat volume transaksi yang besar.

Itulah beberapa hal terkait saham gorengan yang perlu kamu ketahui. Bagi kamu yang masih bingung dengan saham gorengan ini, kamu bisa mengambil alternatif investasi, salah satunya dengan memulai investasi reksa dana.

Ajaib merupakan salah satu platform reksa dana yang dapat membantu kamu memulai investasi kapan dan di mana saja, juga telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Bacaan menarik lainnya:

Anoraga, Pandji& Piji, Pakarti. (2006). Pengantar Pasar Modal. Cetakan Kelima. Jakarta: PTRineka Cipta


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.  

Artikel Terkait