Bisnis & Kerja Sampingan

Mengenal Karakteristik Risiko Bisnis dan Tips Meminimalisir Risiko

Ajaib.co.id – Saat melakukan apa pun, pastinya terdapat risiko yang tidak bisa hindari. Bisnis pun juga memiliki risiko yang harus dihadapi. Bagi kamu yang ingin terjun ke dunia bisnis, maka harus mengenal karakteristik risiko.

Namun, bukan berarti risiko tidak bisa diminimalisir. Maka dari itu, kamu harus mengetahui apa itu risiko beserta karakteristik dan jenis-jenisnya.

Risiko bisa terjadi karena kurangnya informasi yang akan terjadi di masa mendatang, mulai dari sesuatu yang menguntungkan dan merugikan kamu.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai risiko bisnis beserta karakteristik dan jenis-jenisnya:

Apa Itu Risiko Bisnis?

Risiko bisnis merupakan rintangan yang bisa saja terjadi di sebuah bisnis yang sedang berjalan. Sifat risiko bisnis tentunya menimbulkan kerugian yang cukup besar.

Umumnya, sumber risiko bisnis adalah faktor dari pengusaha itu sendiri. Kemudian, risiko bisnis juga bisa terjadi karena keputusan yang diambil pada saat itu.

Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi risiko bisnis, yaitu:

  • Ketidakpastian ekonomi.
  • Ketidakpastian yang disebabkan oleh alam.
  • Ketidakpastian yang disebabkan oleh ulah manusia.

Karakteristik Risiko Bisnis

Risiko Strategik

Risiko ini tentunya berkaitan dengan strategi bisnis. Artinya, risiko ini merupakan bentuk ketidakpastian dari kurangnya strategi bisnis yang kamu buat.

Strategi bisnis sangat diperlukan dan mesti dipersiapkan dengan matang. Selain itu, kamu juga harus mengetahui strategi jika ada pesaing yang mengancam keberlangsungan hidup bisnismu.

Intinya, kamu harus mempersiapkan strategi yang ingin dijalankan saat membangun sebuah bisnis. Hal itu dilakukan agar kamu bisa meminimalisir kerugian yang akan terjadi.

Risiko Kepatuhan

Risiko kepatuhan merupakan bentuk ketidakpatuhan dalam peraturan, hukum, dan regulasi Pemerintah secara tertulis mau pun tidak tertulis.

Contoh dari risiko kepatuhan adalah daerah yang melarang aktivitas bisnis dengan konsep permainan anak, salah satunya adalah PlayStation. Sebab, anak-anak akan malas belajar.

Jika kamu ingin berbisnis rental PlayStation, maka harus berdiskusi terlebih dahulu dengan Pemerintah setempat. Bisnismu nantinya akan mengalami kerugian jika tidak mematuhi aturan di daerah tersebut.

Bagi kamu yang ingin merintis sebuah bisnis, maka harus mempelajari bisnis terlebih dahulu. Kemudian, pelajari juga manfaat dan kerugian yang timbul.

Risiko Operasional

Risiko operasional berkaitan dengan kegagalan yang tidak diharapkan dan biasa terjadi di dalam bisnis atau perusahaan.

Hal itu biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, seperti server yang error, karyawan hingga kegiatan operasional perusahaan milikmu.

Jika melihat beberapa kasus, risiko operasional umumnya disebabkan oleh lebih dari satu penyebab. Misalnya, karyawan kamu salah menulis jumlah pembukuan keuangan. Tentunya, hal tersebut menyebabkan kerugian besar.

Selain itu, risiko operasional juga bisa disebabkan oleh hal tak terduga, seperti kebakaran, bencana alam hingga website hosting yang bermasalah.

Risiko operasional sendiri bisa dicegah dengan menggunakan SDM yang profesional. Jika bisnismu menggunakan website, sebaiknya memiliki situs kedua untuk membantu proses pemesanan atau untuk memberikan informasi lainnya.

Risiko Finansial

Risiko yang satu ini biasanya berhubungan dengan kerugian pemasukan perusahaan. Biasanya, risiko finansial mempengaruhi arus kas yang masuk dan keluar di dalam bisnis.

Misalnya, kamu memiliki perusahaan yang sebagian besar pemasukannya berasal dari beberapa klien besar. Kemudian, mereka membayar produk kamu melalui sistem kredit jangka panjang.

Melihat kasus tersebut, perusahaanmu tentunya memiliki risiko finansial yang cukup besar. Jika ada beberapa klien yang tidak bisa membayar kredit tersebut, maka bisnis kamu akan mengalami masalah keuangan.

Risiko finansial lain yang biasa terjadi adalah utang. Jika memiliki banyak utang, tentunya akan membuat risiko finansial perusahaanmu meningkat. 

Risiko Reputasional

Reputasi yang baik harus dimiliki oleh setiap perusahaan. Jika nama baik perusahaanmu hancur begitu saja, maka akan menyebabkan kerugian. Salah satunya adalah berkurangnya rasa kepercayaan pelanggan.

Jika reputasi perusahaanmu hancur, tentunya kerugian yang dialami cukup besar. Contohnya, klien mulai ragu untuk berbisnis dengan kamu. Lalu, karyawan yang bekerja di perusahaanmu akan keluar.

Nantinya, kamu akan kesulitan mencari karyawan dan pelanggan. Sebab, mereka sudah mengetahui reputasi perusahaanmu yang hancur dan tidak tertarik bergabung dengan kamu.

Tips Meminimalisir Risiko Bisnis

Supaya kamu bisa meminimalisir risiko bisnis, maka harus ada strategi yang baik dan matang. Ilmu manajemen risiko bisnis juga harus kamu pahami.

Jika kamu berani untuk menghadapi risiko, maka harus mempersiapkan segalanya hingga matang. Berikut ini adalah beberapa tips meminimalisir risiko bisnis.

Mengidentifikasi Risiko

Kamu bisa mengidentifikasi jenis-jenis risiko yang muncul, mulai dari sisi keuangan, produksi, pemasaran, dan lainnya. 

Hal ini bertujuan untuk mengetahui risiko yang sedang dan bakal terjadi di dalam bisnis kamu.

Menganalisa Dampak Kerugian

Setelah mengidentifikasi risiko bisnis, maka kamu juga harus menganalisa dampak terburuknya. Kamu bisa menganalisa risiko yang paling tinggi dan sering dialami.

Carilah dampaknya terhadap dirimu sendiri, karyawan, kelangsungan hidup perusahaan, dan lingkungannya.

Mengontrol Risiko

Daftar risiko bisnis tidak akan berfungsi jika tidak ada aksi yang dilakukan untuk mencegahnya. Terdapat lima sikap yang bisa kamu ambil, yaitu:

  • Risk Avoidance

Sikap ini umumnya tidak cukup efektif. Jika kamu menghindari risiko ini, maka tidak berani mengambil kesempatan untuk mengatasinya.

Bahkan, kamu juga tidak akan belajar mengenai apa pun.

  • Risk Reduction

Sikap yang satu ini dapat meminimalisir kerugian yang terjadi dari sebuah risiko. Meskipun ada risiko yang terjadi, namun dampaknya bisa diminimalisir.

Contohnya, alat pendeteksi kebakaran. Kebakaran bisa tetap terjadi namun risiko kerugiannya dapat dicegah dengan alarm pendeteksi kebakaran.

  • Risk Transfer

Selain meminimalisir risiko, kamu juga bisa mengalihkannya. Caranya, kamu bisa mengalihkan tanggung jawab kepada pihak lain dengan membayar jasanya.

Misalnya, kamu memiliki perusahaan suplai barang. Namun, kamu harus mengirimnya ke tempat yang jauh dan akses jalannya tidak memadai. Dengan begitu, kamu bisa menggunakan jasa pengiriman yang memiliki asuransi.

  • Risk Retention

Sikap ini bisa kamu ambil ketika tidak ada cara untuk menghadapi risiko. Contohnya, kamu salah menghitung anggaran atau mengirim barang.

Tentunya, ada kerugian yang harus kamu terima. Dampak kerugiannya pun juga cukup besar, sebaiknya kamu menghindari dibanding menerimanya.

Itulah tadi penjelasan mengenai karakteristik risiko bisnis. Dengan begitu, kamu bisa mengetahui apa saja risiko yang harus dihadapi saat membangun sebuah bisnis atau perusahaan.

Artikel Terkait