Ajaib.co.id – Ada orang yang memiliki karir yang bagus. Ada juga yang karirnya jalan di tempat. Padahal mereka sama-sama bekerja keras. Sama-sama bekerja dari pukul 8 pagi hingga 6 sore, bahkan beberapa kali lembur. Namun, ada yang mampu menjadi manajer di umur 30 tahun. Ada yang belum, padahal sudah sama-sama bekerja keras. Yang membedakannya adalah penerapan smart goals.
Di sini akan dijelaskan secara singkat dan jelas mengenai smart goals yang sebaiknya kamu terapkan di kehidupan sehari-harimu, terutama untuk karir. Yuk, lebih mengenal apa itu smart goals.
Pengertian Smart Goals
Pernahkah kamu bertemu dengan seseorang yang mengatakan ingin jadi ini dan itu, tapi malah tidak berusaha sama sekali, dan ucapannya itu ya hanyalah omongan belaka. Atau dia sudah berusaha berkali-kali, tapi pada akhirnya gagal lagi sampai akhirnya benar-benar berhenti di percobaan yang keempat.
Memiliki mimpi atau goal dalam hidup sebenarnya sah-sah saja. Namun, memang dibutuhkan perjuangan ekstra yang tidak biasa. Orang-orang sukses di sana sudah mengalami berbagai macam hal sampai akhirnya berhasil mendapatkan yang diinginkannya. Ditambah lagi omongan-omongan orang yang tidak mengenakkan, mereka sudah terbiasa menghadapinya.
Namun, ada juga yang bermimpi karena dia hanya bermimpi saja, tidak tahu apa yang sebenarnya sedang ia lakukan. Atau mungkin juga kegagalannya karena tidak menerapkan smart goals yang sudah disebutkan sebelumnya.
Istilah smart goals atau tujuan cerdas ini pertama kali diperkenalkan oleh Peter Drucker dalam bukunya yang berjudul Management by Objective. Lalu, seorang professor bernama Robert S Rubin mengembangkan istilah itu lebih mendetail lagi hingga memiliki istilah turunannya seperti specific atau spesifik, measurable atau dapat diukur, achievable atau dapat dicapai, relevant atau masuk diakal, time bound atau dipengaruhi oleh waktu.
Penjelasan Lebih Lengkap Dari Tujuan Cerdas
Sekarang, mari kita membahas tentang istilah turunan dari tujuan cerdas satu per satu untuk lebih mengetahui maksud di dalamnya.
1. Spesific atau spesifik
Ketika menentukan tujuan dari karir, kamu perlu menentukan tujuan yang jelas dan secara spesifik. Semakin spesifik, kamu akan lebih mudah mengidentifikasinya nanti. Cara agar kamu mudah menemukan specific goal adalah menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang ada di bawah ini.
- Apa yang tujuan karirmu atau tujuan yang ingin dicapai? (what)
Misalnya, di dalam karirmu, kamu ingin menjadi kepala bagian editorial sebuah portal online. Itu yang menjadi tujuanmu di masa depan nanti.
- Mengapa tujuan ini harus dicapai? (why)
Kamu perlu menjawab mengapa kamu menginginkan posisi itu. Kenapa kamu harus mendapatkan posisi itu? Akan berpengaruh pada posisi itu pada masa depanmu kelak. Misalnya, dengan mendapatkan posisi editor itu kamu jadi leluasa dalam memberikan topik yang relevan bagi masyarakat, tanpa harus membuat judul yang mengundang keresahan.
- Siapa yang dapat dilibatkan? (who)
Yang terlibat pertama tentunya adalah dirimu sendiri. Kemudian kamu tidak bisa sendiri dalam menggapai posisi itu. Kamu bisa mengambil posisi itu apabila atasanmu yang mempromosikan dirimu.
- Di mana lokasinya? (where)
Lokasinya diukur dari tempat tinggalmu. Mobilitas seseorang akan dipengaruhi seberapa jauh kantor dari rumahnya. Kamu jangan meremehkan perjalanan yang panjang menuju kantor karena itu bisa sangat melelahkan dan memengaruhi kinerjamu di waktu siang hari.
- Tim mana yang akan membantu? (which)
Sebagai seorang kepala editorial, kamu nanti tidak bisa bekerja seorang diri. Ada tim yang membantumu. Di sinilah kamu pun harus pintar dalam memilih tim itu. Tentunya kamu ingin punya anak buah yang solid, tapi tantangan akan selalu ada di dalam sebuah tim.
2. Measurable atau dapat diukur
Dapat diukur di sini maksudnya adalah kamu akan tahu kriteria yang harus kamu penuhi untuk mencapai tujuan itu. Misalnya, dinilai dari kemampuan dan berapa tahun pengalamanmu. Di sinilah kamu perlu memperhitungkan untuk mengembangkan kemampuan dengan mengikuti pelatihan yang sesuai dengan posisi yang diinginkan.
Lalu, berapa lama pengalamanmu juga bisa memengaruhi. Terutama jika kamu konsisten dengan posisi yang sama dalam kurun waktu bertahun-tahun, itu artinya kamu tahu betul seperti apa cara kerja posisi yang ingin kamu capai. Hal itu karena selama itu kamu sudah membantu orang yang profesinya kamu dambakan juga.
3. Achievable atau dapat dicapai
Setelah itu, kamu perlu memperhitungkan apakah mimpi itu bisa kamu capai atau tidak. Menggapai mimpi itu usahanya bukan hanya stamina saja, tapi kamu harus siap dengan kondisi finansial juga.
Misalnya, untuk mengikuti pelatihan kamu perlu membayar sampai berjuta-juta. Kamu akan sangat beruntung apabila kantor membayar pelatihanmu. Namun, kalau tidak pun kamu bisa mengusahakannya.
Selain masalah kesehatan dan finansial, kamu juga harus tahu apa saja yang perlu dilakukan untuk menggapai mimpi itu.
4. Relevant atau masuk diakal
Tujuan yang ingin kamu gapai itu haruslah masuk diakal. Tidak ada salahnya bermimpi tinggi, tapi maksudnya di sini adalah kamu harus tahu apa yang perlu dilakukan untuk mencapai hal itu.
Lalu, kamu harus yakin juga pada diri sendiri bahwa dengan menggapai mimpi itu, hidupmu akan berubah jadi lebih baik. Menggapai mimpi itu bukan pekerjaan mudah, tapi ketika tercapai kamu pasti akan merasakan kebahagiaannya. Yang terpenting hal itu akan menguntungkanmu, bukannya menyusahkanmu.
5. Time bound atau tenggat waktu
Target yang kamu pasang itu bisa jadi memiliki tenggat. Misalnya, kamu punya mimpi mendapatkan beasiswa, tapi untuk mendapatkan beasiswa ke negara X untuk program master, kamu diwajibkan maksimal berumur 40 tahun. Ini perlu kamu perhatikan baik-baik karena waktu tidak pernah bisa diperbaiki. Untuk itulah kamu perlu memperhitungkan waktu dengan baik.
Itulah penerapan tujuan cerdas untuk karirmu. Kamu bisa mencobanya mulai dari sekarang.