Ajaib.co.id – Secara sederhana, likuiditas merupakan tolak ukur untuk perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. Kas yang tersedia untuk pemenuhan kewajiban jangka pendek ini sangat penting agar bisa memenuhi kewajiban jangka pendeknya apabila nasabah atau penitip ingin menarik deposito atau simpanan. Untuk membahas lebih dalamnya, yuk simak ulasan ini.
Sekilas Mengenai Likuiditas
Pernah mendengar perusahaan-perusahaan asuransi yang gagal membayar tagihan nasabahnya? Jika iya, maka kamu sudah mengetetahui sebuah contoh di mana perususahaan tidak memiliki likuiditas yang baik dan harta lancar untuk pemenuhan kewajibannya.
Alasan mengetahui likuiditas sebuah perusahaan itu begitu penting adalah untuk melihat kesehatan finansial perusahaan tersebut. Jika dalam pengamatan kamu sebuah perusahaan memiliki likuiditas yang rendah, besar kemungkinan perusahaan tersebut sudah diujung tanduk untuk terjun ke jurang kebrangkrutannya
Salah satu perusahaan yang likuiditasnya harus diperhatikan betul adalah perusahaan dalam sektor keuangan. Jangan sampai, ketika jatuh tempo uang yang kamu titipkan di perusahaan tersebut bisa dicairkan, tetapi karena keuangan perusahaan tersebut kolaps, uang kamu menjadi korbannya.
Agar bisa meminimalisir hal tersebut, pastinya kamu perlu mempelajari lebih jauh hal ini serta hubungannya dengan perusahaan. Oleh karena itu, redaksi Ajaib akan menjabarkannya sebagai berikut ini:
Peran di Dalam Sebuah Perusahaan
Sebelumnya redaksi Ajaib memang telah membahas likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam menjalankan kewajibannya di sektor finansial. Namun, sebenarnya tidak sesederhana itu. Karena, likuiditas juga bisa digunakan oleh perusahaan.
Maksudnya, perusahaan bisa menginteprasi tingkat likuid mereka sendiri untuk segera memperbaiki kinerja keuangannya. Apabila dirasa tingkat likuidnya terlalu rendah, perusahaan bisa menganalisis kesalahannya dan mencari jalan terbaik untuk mengoptimalkan tingkat likuid perusahaan mereka.
Karena manfaat tersebut, setidaknya ada tiga peran utama likuiditas untuk perusahaan, yakni:
Acuan Operasional Bisnis
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, dari tingkat likuidnya, perusahaan bisa mengambil keputusan dalam aktivitas operasional bisnis mereka. Jika tingkat likuid mereka dinilai rendah, maka perusahaan harus membatasi operasional bisnis mereka agar tidak kelimpungan saat pemenuhan kewajiban jangka pendek mereka.
Membantu Mengukur Finansial Lembaga Keuangan
Dengan mengetahui tingkat likuid mereka sendiri, lembaga keuangan menjadi mengetahui seberapa besar mereka bisa memberikan pinjaman ataupun penarikan dana untuk nasabah mereka. Karena hal tersebut, perusahaan bisa mengantisipasi kemungkinan nasabah tidak bisa mencairkan dananya dengan cepat atau sesuai tempo yang diberikan.
Evaluasi Perusahaan
Perusahaan bisa mengintepretasi dan mengkonversi tingkat likuid mereka menjadi data untuk evaluasi. Jika memang tingkat likuidnya rendah, data tersebut bisa menjadi bukti valid atas kurangnya kinerja perusahaan tersebut.
Dari sana, perusahaan bisa menjabarkannya lagi mana kegiatan bisnis yang memakan uang banyak tetapi tidak terlalu menguntungkan, mana juga kegiatan bisnis yang menguntungkan. Dari data tersebut, perusahaan dapat mengevaluasi apa yang sebaiknya dilakukan.
Evaluasi perusahaan ini bisa banyak hal. Misalnya, memotong budget untuk posko yang tidak terlalu menguntungkan untuk disalurkan ke posko bisnis yang lebih menguntungkan. Atau, perusahaan juga bisa mengefisiensikan modal kerja untuk posko yang memang merugikan.
Rasio Likuiditas di Dalam Perusahaan
Rasio likuiditas bisa diartikan sebagai barometer kelikuidan sebuah perusahaan. Pengukuran likuiditas perusahaan sendiri terdiri dari 5 macam jenis, yakni:
Rasio Lancar (Current ratio)
Sesuai namanya, rasio lancar ini adalah kemampuan perusahaan dalam penggunaan aktiva lancar yang mereka miliki untuk memenuhi kewajiban serta utang lancar mereka. Penggunaan rasio lancar ini membuat perusahaan mampu menganalisis aktiva lancar mereka yang bisa digunakan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya terhadap nasabah atau penitip dana.
Bila ingin mengetahui rasio lancar dari perusahaan, rumusnya cukup mudah. Jika kamu melihat jumlah aktiva lancar perusahaan lebih tinggi dibanding jumlah utang lancar mereka, berarti rasio lancar yang dimiliki perusahaan tersebut baik. Sejalan dengan hal itu, berarti perusahaan memiliki kemampuan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya.
Rasio Cepat (Quick Ratio)
Setelah mengetahui rasio lancar, rasio selanjutnya adalah quick ratio atau rasio cepat. Rasio cepat ini memandang bagaimana pelunasan utang jangka pendek menggunakan aktiva lancar dengan memperhitungkan persediaan aset mereka meliputi surat berharga dan piutang. Karena, persediaan ini untuk mengkonversinya menjadi uang memakan proses yang lama ketimbang aset lainnya.
Untuk rumusnya sendiri, jika kamu melihat rasio cepat perusahaan ini tinggi, maka keuangan perusahaan itu dalam kondisi baik. Sejalan dengan hal tersebut, perusahaan berarti memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek mereka.
Rasio Kas (Cash Ratio)
Jika pada rasio lancar dan rasio cepat menggunakan aktiva lancar, maka rasio kas adalah kemampuan perusahaan untuk melunasi utang jangka pendek mereka dengan persediaan uang kas yang dimiliki. Biasanya, kas yang diperhitungkan di dalam cash ratio atau rasio kas adalah setara kas dan dana kas seperti contohnya giro.
Rumusnya juga mudah, apabila rasio kas lebih tinggi ataupun sepadan dengan jumlah utang lancar mereka, maka kamu tidak perlu khawatir, karena kesehatan finansial perusahaan tersebut terjamin baik. Artinya, perusahaan ini memiliki kemampuan untuk membayar utang jangka pendek mereka.
Rasio Perputaran Kas (Cash Turnover Ratio)
Rasio perputaran kas adalah rasio yang biasa diukur untuk mengukur kesehatan finansial dari waktu ke waktu. Skala ini bisa didapatkan dengan membagi angka penjualan dan modal kerja bersih dari sebuah perusahaan. Lewat Rasio perputaran kas, perusahaan bisa mendapatkan angka keuntungan mereka dari modal kerja yang dikeluarkan.
Angka untuk modal kerja sendiri bisa didapatkan dari aktiva lancar yang sudah dikurangi jumlah utang lancar dari sebuah perusahaan.
Rasio Modal Kerja
Rasio modal kerja ini memandang perputaran modal kerja di sebuah perusahaan. Rumus dari rasio modal kerja adalah total aset saat ini dikurangi liabilitas dan dibagi jumlah aset perusahaan tersebut.
Dari sana, kamu bisa melihat tingkat likuiditas suatu perusahaan dan kemampuan perusahaan tersebut dalam membayar kewajiban jangka pendeknya.
Demikian pembahasan likuiditas dan peran pentingnya untuk keuangan perusahaan. Kesimpulannya, sebelum kamu menjadi nasabah atau menanam saham di sebuah perusahaan, penting untuk mengetahui tingkat likuid sebuah perusahaan.
Pasalnya, dari sana kamu bisa mengetahui kemampuan perusahaan tersebut dalam mengelola dana mereka, baik itu untuk kewajiban jangka pendek, atau untuk masa depan perusahaan itu sendiri.