PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp775,82 miliar selama periode Januari-Maret 2023, menunjukkan pertumbuhan sebesar 14,8 persen dibandingkan kuartal I 2022 yang tercatat sebesar Rp675,8 miliar.
Data ini diunggah dalam laporan keuangan kuartal I 2023 tanpa audit oleh emiten pengelola waralaba toko kelontong tersebut, yang telah dipublikasikan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (4/5/2023).
Berdasarkan penelusuran, pendapatan bersih meningkat sebesar 14,2 persen dibandingkan kuartal I 2022, mencapai Rp26,167 triliun. Rinciannya, penjualan makanan mengalami kenaikan sebesar 19,4 persen menjadi Rp18,732 triliun.
Sementara itu, penjualan produk selain makanan juga mengalami kenaikan sebesar 2,79 persen menjadi Rp7,434 triliun. Meskipun beban pokok pendapatan meningkat sebesar 13,8 persen menjadi Rp20,471 triliun, laba kotor tetap tumbuh sebesar 15,6 persen menjadi Rp5,695 triliun.
Di sisi lain, total kewajiban meningkat sebesar 24,4 persen dibandingkan akhir tahun 2022, mencapai Rp23,969 triliun. Namun, jumlah ekuitas mengalami peningkatan sebesar 5,3 persen dibandingkan dengan 31 Desember 2022, menjadi Rp12,084 triliun.
Selama tiga bulan pertama tahun 2023, Alfamart menggunakan kas bersih untuk aktivitas operasional sebesar Rp46,71 miliar. Hal ini disebabkan oleh penerimaan kas dari pelanggan yang hanya mencapai Rp26,297 triliun, sementara pembayaran kepada pemasok mencapai Rp22,261 triliun.
Selain itu, terdapat pembayaran gaji, upah, dan kesejahteraan karyawan sebesar Rp2,815 triliun, pembayaran beban usaha sebesar Rp1,281 triliun, dan pembayaran pajak penghasilan sebesar Rp374,9 miliar.
Sumber: Penjualan Laris, Alfamart (AMRT) Catat Laba Naik 14 Persen Jadi Rp775 M di Q1-2023, dengan perubahan seperlunya.