PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) terus menunjukkan komitmen pertumbuhan berkelanjutan dengan portofolio kredit berkelanjutan BRI yang mencapai Rp671,1 triliun atau 66,6% dari total kredit yang dikeluarkan pada kuartal III 2022.
Tak hanya itu, pada periode yang sama portofolio green finance BRI mencapai Rp76,1 triliun. Dana tersebut mengalir ke bidang energi terbarukan, konstruksi ekologis, transportasi ekologis dan kegiatan lainnya sesuai prinsip pengelolaan ekologis (KUBL).
Menurut Ahmad Solich Lutfiyanto, Chief Compliance Officer BRI, pelopor perbankan berkelanjutan di Indonesia, perusahaan akan terus mengakselerasi penerapan prinsip-prinsip lingkungan, sosial dan tata kelola (LST). Kedepannya, BRI akan terus menerapkan strategi best practice untuk memberdayakan masyarakat khususnya UKM melalui penerapan prinsip-prinsip LST. Ahmad menambahkan, BBRI selalu memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan dengan senantiasa mengacu pada standar internasional dalam urusan tata kelola. Hasil Corporate Governance Perception Index (CGPI) BRI naik dari skor 93,25 di tahun 2021 menjadi 95,10 di tahun 2022 dan diinterpretasikan sebagai perusahaan paling terpercaya.
Dari sisi operasional, BRI secara proaktif mendukung pemerintah untuk mencapai target emisi nol bersih pada tahun 2060 dan membantu menjaga pemanasan global di atas 1,5 derajat pada 2 derajat Celcius melalui inisiatif pengurangan emisi karbon.
Seperti diketahui, belakangan ini BRI juga menyosialisasikan peningkatan penggunaan mobil listrik. Komitmen tersebut akan diwujudkan melalui pendirian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di kantor pusat BRI yang pembangunannya merupakan bentuk sinergi antara PLN dan BRI. Kerjasama pengembangan SPKLU juga dimaksudkan untuk menjadi penghubung ekosistem energi baru terbarukan yang sedang dikembangkan di tanah air.
BRI gunakan kendaraan listrik untuk mendukung bisnis. Saat ini terdapat 30 mobil listrik di Kantor Wilayah (RO) Indonesia dan 50 sepeda motor listrik digunakan oleh tenaga penjualan BRI.
BRI juga menggunakan sumber daya ekologis antara lain Menara BRILIAN yang memegang Green Building Council Indonesia (GBCI) Green Building Certificate dan penggunaan PLTS (Solar Power Plants) atau panel surya yang digunakan di 8 unit kerja di seluruh dunia. beberapa daerah, yaitu Bandung, Denpasar, Jakarta, Malang dan Yogyakarta.
Upaya penerapan prinsip ESG BRI tercermin dari peningkatan peringkat Corporate Sustainability (CSA) BRI yang meningkat 11 poin dari 52 poin di tahun 2021 menjadi 63 poin di tahun 2022. Diselenggarakan oleh S&P Global, peringkat tersebut menerbitkan skor yang lebih baik di semua dimensi ESG, termasuk lingkungan, sosial, dan tata kelola.
Selain itu, Sustainalytics memberi BRI risiko 18,8 atau rendah dalam Laporan Peringkat Risiko ESG yang diterbitkan pada 5 Oktober 2022. Skor Risiko ESG Sustainalytics mengukur paparan perusahaan terhadap risiko ESG dan seberapa baik perusahaan mengelola risiko tersebut. . Semakin rendah skor risiko LST perusahaan, semakin baik peringkatnya dalam mengelola risiko LST.
Hal ini menunjukkan bahwa bisnis BRI semakin baik menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Perseroan sangat memperhatikan penerapan ESG, terutama untuk pengembangan perusahaan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, BRI terus mengukur kinerja berbagai instansi secara objektif dan mengacu pada standar internasional sebagai komitmen kepada pemangku kepentingan BRI.
Sumber: Portofolio ESG Melesat, Kredit Berkelanjutan BRI (BBRI) Tembus Rp671,1 Triliun, dengan perubahan seperlunya.