Pajak

Konsep dan Manfaat Menghitung Pendapatan Netto

Pendapatan netto

Ajaib.co.id – Menghitung pendapatan netto terkadang rumit karena ada elemen-elemen lain yang juga harus dihitung. Walau begitu menghitung pendapatan netto sangat bermanfaat, baik usaha pribadi maupun negara. Penghasilan netto atau penghasilan kena pajak merupakan pendapatan yang diperoleh setelah dikurangi pajak, iuran tenaga kerja, kesehatan, dan pensiun, serta biaya lainnya.

Pendapatan netto ini menjadi salah satu konsep dari pendapatan nasional. Istilah lainnya adalah Pendapatan Nasional Netto (Net National Income, NNI).

Adapun pengertian pendapatan nasional adalah penghasilan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) atau masyarakat di suatu negara dalam jangka waktu tertentu. Pada umumnya, periode ini berlangsung satu tahun.

Konsep Pendapatan Nasional

Ada enam konsep pendapatan nasional yang perlu kamu ketahui. Simak selengkapnya di bawah ini.

1. Produk Domestik Bruto (GDP)

Gross Domestic Product atau Produk Domestik Bruto adalah jumlah produk (baik barang maupun jasa, termasuk produk yang dihasilkan oleh perusahaan asing yang berada di dalam negeri) yang berasal dari unit-unit produksi dalam batas wilayah negara atau domestik selama setahun.

Untuk barang yang dihasilkan termasuk modal (karena diperhitungkan penyusutannya). Sehingga dianggap sebagai bruto atau kotor.

Cara menghitung GDP:

Pendapatan Masyarakat Dalam Negeri + Pendapatan Asing Dalam Negeri.

2. Produk Nasional Bruto (GNP)

Gross National Product atau Produk Nasional Bruto adalah warga negara yang menghasilkan nilai produk (baik barang dan jasa) selama satu tahun di Indonesia. Penghasilan juga berasal dari warga negara tersebut yang berada di luar negeri. Misalnya A dari Indonesia menjual skincare di Jepang, barang dan jasa yang dihasilkannya termasuk GNP.

GNP dihitung dengan cara:

Pendapatan WNI Dalam Negeri + Pendapatan WNI Luar Negeri – pendapatan asing dalam negeri

3. Produk Nasional Netto (NNP)

Produk Nasional Netto adalah penyusutan atau penggantian barang modal untuk peralatan produksi yang selalu digunakan pada proses produksi. Pada umumnya, hal ini bersifat perkiraan. Jadi bisa menimbulkan kekeliruan meskipun tingkat kelirunya rendah.

NNP dihitung sebagai berikut:

GNP – Depresiasi atau penyusutan barang modal

4. Pendapatan Nasional Netto (NNI)

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, Pendapatan Nasional Netto ini salah satu konsep pendapatan nasional yang dihitung dari jumlah balas jasa yang didapatkan oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Perhitungan NNI didapatkan dari NNP dikurangi pajak tidak langsung atau pajak yang bebannya bisa dipindahkan ke pihak lain. Misalnya pajak penjualan, pajak hadiah, dan lainnya.

Cara menghitung NNI:

NNP- Pajak Tidak Langsung

5. Pendapatan perorangan (PI)

Personal income atau pendapatan perseorangan merupakan jumlah pendapatan yang diterima oleh semua penduduk, termasuk penghasilan yang didapatkan tanpa mengerjakan aktivitas apapun. 

Pendapatan perorangan menghitung pula pembayaran transfer atau transfer payment, yaitu penerimaan yang bukan termasuk balas jasa produksi, diambil dari sebagian pendapatan tahun lalu. Seperti pembayaran dana pensiun, tunjangan sosial untuk keluarga miskin, bunga utang pemerintah, dan lainnya.

Cara menghitung PI:

NNI – Pajak Perusahaan – Iuran – Laba Ditahan + Pembayaran Transfer

6. Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)

Disposable income atau pendapatan yang siap dibelanjakan merupakan penghasilan yang siap digunakan untuk membeli barang maupun jasa konsumsi. Selain itu DI menjadi tabungan yang akan didistribusikan menjadi investasi. Perhitungan DI melibatkan pajak langsung atau pajak yang bebannya tidak bisa dipindahkan ke pihak lain. Misalnya pajak pendapatan.

Manfaat Menghitung Pendapatan Nasional

Bagi negara, pendapatan nasional wajib dihitung. Karena negara dapat mengalokasikan pendapatan untuk kemakmuran warga negaranya. Selain itu, manfaat menghitung pendapatan nasional adalah:

1. Mengetahui pertumbuhan ekonomi

Negara yang menghitung pendapatan nasional akan memperoleh informasi mengenai pertumbuhan ekonomi. Perhitungan ini dilakukan setiap tahun, jadi negara mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun, apakah semakin naik atau fluktuatif, serta bisa memprediksi pertumbuhan tahun depan.

2. Mengetahui kemakmuran penduduk

Negara yang menghitung pendapatan nasional akan mengetahui tingkat kemakmuran penduduknya yang juga memengaruhi perekonomian negara. Dengan menghitung pendapatan ini, negara bisa mendapatkan informasi tentang kualitas hidup penduduk hingga standar hidup yang diterapkan di suatu masyarakat.

3. Mengetahui perubahan ekonomi

Menghitung pendapatan nasional juga dapat mengetahui perubahan ekonomi dari waktu ke waktu. Dengan data perubahan ekonomi, negara akan mengevaluasi dan memutuskan sebuah kebijakan untuk mendongkrak pendapatan atau kesejahteraan warganya.

4. Membandingkan kinerja ekonomi

Negara akan menghitung pendapatan nasional di semua sektor dan di seluruh daerah. Sehingga negara bisa membandingkan kinerja kegiatan ekonomi pada masing-masing sektor, kinerja ekonomi yang menonjol daerah A, kinerja ekonomi daerah B menurun, sektor A unggul di daerah C, bisa menjadi indikator pembanding antar negara, dan masih banyak lagi.

Hasil perhitungan dari pendapatan nasional tersebut adalah data penting bagi pemerintah untuk membuat suatu kebijakan, serta mengelola aset negara.

Menghitung Penghasilan Netto

Kembali lagi ke penghasilan netto. Buat kamu yang memiliki kegiatan usaha, menghitung penghasilan netto harus dilakukan. Ada dua metode menghitungnya berdasarkan penerima penghasilan yang diperoleh, yaitu Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan.

Untuk mempermudah perhitungannya, Direktorat Jenderal Pajak memiliki Norma Penghitungan. Norma Penghitungan adalah pedoman untuk menentukan penghasilan netto. Nantinya penghasilan ini akan digunakan untuk menghitung pajak penghasilan terutang yang harus dibayar oleh wajib pajak.

Penghasilan netto dari wajib pajak orang pribadi adalah:

Norma Penghitungan Penghasilan Neto (NPPN) dikalikan peredaran usaha dalam satu tahun.

Sedangkan untuk wajib pajak badan adalah dihitung sesuai prinsip akuntansi berdasarkan laporan laba rugi perusahaan. Perhitungan penghasilan netto kegiatan usaha adalah:

Peredaran usaha – harga pokok penjualan – biaya usaha lain.

Pada dasarnya, wajib pajak orang pribadi cukup dengan melakukan pencatatan. Wajib pajak badan harus melakukan laporan pembukuan untuk memudahkan perusahaan dalam menghitung pajak. Tetapi tujuan keduanya sama, yaitu mengetahui pendapatan netto.

Artikel Terkait