Keunggulan reksa dana pasar uang (RDPU) tampak bersinar justru ketika instrumen investasi lain sedang meredup.
Tak dapat dipungkiri, tahun 2019 silam adalah tahun yang cukup sulit bagi pasar modal Indonesia. Bahkan, hingga kini, pasar modal Indonesia masih belum sepenuhnya pulih. Situasi politik yang kisruh dan memanas sebelum dan sesudah pemilu bahkan sempat menyeret IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) ke harga penutupan 5.826.
Situasi yang kurang kondusif di pasar saham ini membuat kinerja selusin lebih reksa dana pasar saham anjlok hingga puluhan persen. Namun, hal ini dapat dimaklumi. Apalagi mengingat bahwa sedari awal, dinyatakan bahwa risiko pasar saham memang tinggi. Hal ini sejalan dengan tingkat pengembaliannya yang juga lebih tinggi dari instrumen keuangan lainnya.
Para pelaku pasar saham sempat dibuat pusing saat pasar saham jatuh, termasuk mereka yang mengelola portofolionya sendiri seperti William yang bekerja sebagai engineer di sebuah perusahaan migas.
Di bulan Mei tahun 2019, William (26) yang baru saja menikah memutuskan untuk berbulan madu dengan sang istri. Padahal, saat itu ia sedang tidak ingin bepergian karena ia sedang bingung lantaran saham-saham batubaranya turun puluhan persen, saham konstruksinya juga tidak cukup membantu. Sebagai anak muda, ia dinilai bisa menerima risiko tinggi. Kenyataannya, ia cukup terkejut saat mengecek portofolionya yang merah membara.
Saat berbulan madu di pulau dewata bersama sang istri, sesekali ia mengecek ponselnya. Pagi itu, market brief yang ia dapat dari sekuritasnya memperlihatkan harga indeks Dow Jones yang turun 503 poin. Seperti biasa jika Dow Jones turun, biasanya IHSG pun ikut terseret.
Benar saja, siangnya ia mendapat pesan WhatsApp dari teman-temannya: IHSG meluncur 5% dalam sehari. Sesi dua pun tak menunjukkan tanda-tanda pembalikan arah. Wajah cantik istrinya tetap tak membuatnya bisa tenang. Malam harinya setelah mengecek portofolio, William mendadak tidak selera makan. Ia bahkan tidak ingat rasa dari seafood yang ia makan. Bulan madunya terasa hambar dan sang istri pun cemberut karena suaminya bermuka masam sepanjang perjalanan.
Saat itu. pikiran William hanya terfokus pada portofolionya. Sambil jalan-jalan ia melakukan simulasi dalam otaknya apakah ia akan cutloss/jual rugi dan pegang cash saja, atau trading saham lain yang sedang hot seperti saham HOME untuk menutup kerugian, atau bagaimana? Ia berpikir dan terus berpikir. Percakapan selama bulan madu dengan sang istri terasa seperti basa-basi.
Akhirnya, William pulang dan langsung mengurus portofolionya. Ia cutloss dan melakukan pembelian ulang saham-sahamnya agar rata-rata harga sahamnya turun (ini dinamakan teknik averaging down). Setelah berulang kali averaging down, portofolionya selamat. Saham-sahamnya naik sedikit setelah beberapa bulan lalu ia jual dengan keuntungan mini. Setelah bersusah payah, akhirnya ekuitasnya hanya naik 2% saja di akhir tahun. “Tahu begitu, lebih baik deposito saja,” pikirnya.
Berikutnya, William berkonsultasi dengan teman-teman sesama investor, mereka berkata bahwa jika return investasi yang dikelola sendiri masih di bawah return indeks (fyi, pertumbuhan tahunan compounding IHSG sekitar 4,6% saja), sebaiknya pertimbangkan deposito. Nah, ada juga yang return-nya lebih baik dari deposito dengan risiko yang juga rendah.
“Kalo lu bingung waktu pasar saham jatuh, bisa pilih yang risikonya lebih rendah tapi return-nya lumayan di atas deposito, coba aja reksa dana pasar uang,” ujar temannya tersebut.
Ternyata saat situasi pasar saham sedang kurang baik, pasar uang cukup stabil. Kepanikan yang dialami nasabah reksa dana pasar saham tidak dialami oleh nasabah reksa dana pasar uang (RDPU).
Lalu William mulai mencari informasi mengenai reksa dana pasar uang dan berikut informasi yang ia peroleh:
Pengertian
Reksa dana pasar uang adalah sekumpulan dana yang dikelola oleh Manajer Investasi yang 100% dananya diinvestasikan di instrumen pasar uang seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), deposito derjangka, sertifikat deposito, dan obligasi yang jatuh tempo di bawah 1 tahun.
Tingkat risiko lebih rendah daripada pasar saham. Instrumen pasar uang menawarkan risiko rendah karena SBI, deposito berjangka dan obligasi jangka pendek nyaris tidak pernah bermasalah selama ini. Tujuan RDPU adalah untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal.
Keunggulan Reksa Dana Pasar Uang
- Salah satu instrumen investasi yang terbukti tetap stabil meski kondisi situasi global sedang goyah.
- Risiko rendah, tingkat pengembaliannya lebih baik daripada bunga tabungan dan deposito biasa.
- Tidak ada biaya pembelian dan penjualan kembali. Bebas pajak.
- Jangka waktu investasi relatif singkat.
- Saat kamu perlu dana tunai, bisa dijual kapan saja. Tidak seperti deposito, yang tak bisa diambil kapan saja karena ada jangka waktunya.
- Investasi bisa dimulai dari Rp10.000.
- Prosesnya mudah, cukup download Ajaib di ponsel pintarmu, daftar, dan pilih RDPU.
Berapa sebenarnya Return RDPU?
Berdasarkan Research Infovesta Utama, return reksa dana pasar uang di tahun 2019 naik sekitar 5.5% hingga 6% dibandingkan tahun 2018 lalu. Sekadar informasi, bunga deposito saat ini sekitar 6,4% untuk tenor satu tahun. RDPU memberikan pengembalian yang tak jauh berbeda dengan deposito, tapi memberikan kemudahan pencairan dana.
Siapa Pengelola RDPU?
Pengelola RDPU adalah manajer portofolio di perusahaan manajer investasi yang sudah tersertifikasi dan memiliki kemampuan mengelola dana dan melakukan analisis. Tugas seorang calon nasabah hanya jeli dalam memilih manajer investasi mana yang kiranya memiliki reputasi yang baik.
Bagaimana Pengelolaannya?
Dana yang terhimpun dari banyak nasabah akan dikelola oleh perusahaan manajer investasi oleh para manajer portofolio. Jumlah dana yang terhimpun akan dinkoversi ke dalam bentuk unit reksa dana yang disebut dengan Nilai Aktivas Bersih (NAB). Peningkatan atau penurunan harga NAB tergantung pada keuntungan dan kerugian pengelolaan dana dan juga pada faktor eksternal seperti kondisi dalam negeri maupun luar negeri.
Adakah Kerugian Berinvestasi RDPU?
Perputaran dana di pasar uang mengandung risiko apabila terjadi wanprestasi pada instrumen pasar uang. Namun, hal itu jarang terjadi. Sekalipun terjadi, kerugian tidak akan terlalu besar karena seorang Manajer Portofolio pasar uang hanya dibolehkan mengalokasikan maksimal 10% dana pada satu jenis instrumen pasar uang. Dengan demikian, kamu tidak akan merasakan kerugian yang bisa menghabiskan seluruh modalmu.
Kamu harus cermat dalam memilih manajer investasi yang tepat. Lakukanlah dengan melihat kinerja para MI yang sudah Ajaib sediakan. Pasalnya, RDPU bisa memberikan nilai return yang beragam tergantung instrumen pasar uang yang dipilih MI kamu.
William yang merasakan peningnya mengelola portofolio saham di kala pasar saham sedang tidak menentu, akhirnya memutuskan untuk menjual sebagian saham-sahamnya dan melakukan diversifikasi dengan membeli reksa dana pasar uang di Ajaib. Lewat diversifikasi ini, William menjadi lebih tenang saat saham-saham di portofolionya terpengaruh negatif, karena RDPU nya masih positif.
RDPU di Ajaib dipilih oleh William karena prosesnya sederhana, bahasanya tidak berbelit-belit, dan mudah dimengerti. Apalagi, tersedia juga grafik pertumbuhan historis dan dokumen-dokumen yang membantu William menemukan MI yang menurutnya baik untuknya.
Nah, untuk kamu yang menginginkan investasi yang relatif stabil, berisiko rendah dengan nominal awal yang rendah, bebas pajak, dan dana bisa ditarik kapan saja, pastikan kamu juga sudah berinvestasi pada reksa RDPU. Apalagi setelah kamu sudah mengerti keunggulan reksa dana pasar uang melalui bahasan Ajaib kali ini.
Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.