Ajaib.co.id – Sepertinya memang banyak orang yang selalu merasa pengeluaran hidup lebih besar ketimbang penghasilan yang diperoleh. Apakah kamu salah satunya? Tenang, kamu tidak sendirian. Perasaan-perasaan ini memang wajar dirasakan.
Terlebih kalau memang kondisi besar pasak daripada tiang ini memang benar-benar terjadi. Bisa jadi karena kamu memiliki beban finansial yang lebih besar ketimbang penghasilan yang kamu punya.
Solusi Persoalan Besar Pasak daripada Tiang
Tentunya jika terjebak dalam situasi seperti ini, kita harus cepat-cepat menyadarinya. Untuk segera mungkin mencari jalan keluarnya. Karena kalau terus-terusan terjadi, khawatirnya kamu justru akan menambah utang atau hidup di bawah ukuran kelayakan.
Namun, memang untuk mencari solusi atas situasi ini tidak mudah. Selalu saja ada hal-hal yang menjadi tantangan atau bahkan penghalang yang kamu rasakan. Untuk itu, bentuk antisipasi dan solusi perlu dilakukan.
1. Catat Semua Pengeluaran Secara Konsisten
Solusi yang pertama sebenarnya masuk dalam kategori pencegahan sebelum kondisi pengeluaran lebih besar ketimbang pemasukan ini terjadi. Ini semacam bentuk antisipasi dini ketika keadaanmu sedang stabil atau baru mulai hidup baru.
Namun, memang mencatat pengeluaran secara rutin itu tidak mudah. Karena masalah umum kita adalah adanya rasa malas untuk melakukan hal yang terlihat sepele ini. Kamu pasti membayangkan harus mencatat pengeluaran setiap harinya. Bahkan dari hal yang paling kecil sampai pengeluaran yang besar.
Untuk mengatasi rasa malas tersebut kamu harus mengingat baik-baik manfaat yang akan diperoleh. Karena kamu akan mengetahui kemana saja uang kamu keluar dalam jangka satu bulan. Sehingga catatan-catatan ini bisa memberikan gambaran untuk bulan selanjutnya mengenai hal-hal yang harus menjadi prioritas. Percayalah kalau sudah biasa pasti bisa.
2. Catat Semua Pemasukan
Selain mencatat pengeluaran yang merupakan kewajiban dan beban hidup. Kamu juga sangat perlu untuk mencatat pemasukan yang kamu peroleh pada setiap bulannya.
Misalnya, kamu bisa menuliskan semua pemasukan tersebut. Mulai dari gaji pokok yang diterima setiap bulannya, tunjangan, honor, hingga kerja sampingan bila kamu memilikinya.
Dengan melakukan pencatatan pemasukan kamu bisa mengetahui jumlah uang yang kamu miliki tiap bulannya. Hal ini mencerminkan kemampuan finansial mu. Dengan sendirinya, kamu pun bisa mengukur kemampuan dalam memenuhi semua pengeluaranmu.
3. Kurangi Pengeluaran Tak Penting
Salah satu tantangan dalam mengatur keuangan adalah memilah mana yang merupakan kebutuhan dan keinginan. Karena kita kerap kali terbuai dengan hal-hal yang sebetulnya bukan kebutuhan kita. Sebenarnya hal tersebut wajar kita lakukan sebagai bentuk reward diri. Tapi tetap harus dilihat lagi apakah sesuai dengan kemampuan kita atau tidak.
Maka ada cara agar pengeluaran tidak lebih besar ketimbang kemampuan keuanganmu. Salah satunya adalah dengan mengurangi pengeluaran yang tidak terlalu diperlukan.
Dari sini kamu bisa mulai membuat anggaran pengeluaran dan melakukan pencatatan pengeluaran secara rutin. Sehingga kamu paham alur uang kamu pergi ke mana saja. Kalau sudah ditemukan pengeluaran-pengeluaran yang bocor alias tidak diperlukan kamu tinggal mencarinya dari anggaran bulanan mu.
4. Ubah Gaya Hidup
Berbicara mengenai gaya hidup ini memang agak sulit diubah. Karena memang sudah menjadi kebiasaan yang tertanam. Seperti selama ini mungkin kamu memang sudah terbiasa mengikuti gaya hidup yang tinggi. Karena sebelumnya kebiasaan itu berawal dari mudahnya memperoleh pemasukan keuangan atau untuk mengikuti perkembangan zaman. Sehingga secara tak sadar menerapkan gaya hidup tersebut dalam situasi apapun yang akhirnya sulit untuk mengontrol diri.
Namun ada hal yang harus kita bersama ingat baik-baik, kalau sudah menjadi hukum alam kalau gaya hidup harus mengikuti pemasukan atau pendapatan yang memang kamu peroleh.
Padahal kalau kamu bisa menahan diri untuk tetap sederhana dalam menjalani hidup akan menguntungkan dirimu sendiri. Meskipun pendapatan sudah semakin meningkat misalnya. Tapi pastikan kamu tidak akan mengalami lebih besar pasak daripada tiang di masa depan. Terutama saat ada hal-hal tak terduga yang terjadi.
Selain itu perlu diingat juga kalau jangan sampai kamu menerapkan gaya hidupmu hanya untuk gengsi semata. Karena untuk menjaga status sosial agar terus dipandang orang lain. Padahal belum tentu kamu bahagia apalagi berpotensi membuat kondisi keuangan kamu menjadi buruk. Jadi sebaiknya gaya hidup adalah cerminan dari siapa dirimu sebenarnya yang didukung dengan kemampuan finansial juga.
5. Punya Penghasilan Tambahan
Ini solusi yang menurut Ajaib akan langsung berdampak pada pemasukan tiap bulan kamu. Lewat memperoleh penghasilan tambahan. Bisa melalui kerja sampingan atau berdagang. Karena kalau hanya mengandalkan penghasilan tambahan akan sulit mengatur keuangan yang pas-pasan. Meskipun sudah berupaya untuk berhemat dan hidup sesederhana mungkin. Pada waktu tertentu pasti akan merasa kekurangan.
Opsi ini memang tak mudah dilakukan. Karena kamu perlu memiliki usaha dan energy tambahan. Namun, tentunya untuk kebaikan dirimu sendiri. Terlebih jika hal yang kamu lakukan sebagai kerja sampingan ini bisa membuatmu memiliki pengalaman baru untuk berkembang. Nilai tambahnya menjadi ganda.
Banyak alternatif yang bisa kamu lakukan. Misalnya dengan mulai berdagang di toko online, menjadi content writer dengan skema freelance, melakukan investasi, hingga membeli franchise sebuah bisnis. Ada saran juga dari pakar di bidang keuangan Robert G. Allen kalau seseorang disarankan memiliki lebih dari satu sumber penghasilan rutin (multiple streams of income).
6. Kurangi Pengeluaran Sekaligus Tambah Penghasilan
Solusi yang terakhir adalah kombinasi dari mengurangi pengeluaran tak perlu dengan mencari tambahan pemasukan. Ini kombinasi yang sangat menyenangkan kalau kamu sudah terbiasa. Karena kamu akan memetik manfaatnya secara perlahan-lahan sampai akhirnya menyadari hidup kamu jadi lebih terarah. Selamat mencoba!