Perencanaan Keuangan

Kekurangan Uang dan Faktor yang Mempengaruhinya

kekurangan uang

Teror Kekurangan Uang

Dengan merangkak naiknya biaya hidup akibat inflasi, kini fenomena kehabisan uang di pertengahan bulan terasa semakin lumrah. Jika dulu khas milik lapisan ekonomi lemah, kini jadi milik hampir seluruh lapisan masyarakat. Jika dulu para ibu rumah tangga berkeluh-kesah, kini mereka menjerit!

Jeritannya pasti meneror para bapak. Selain anjloknya pasar saham, problem kehabisan uang di pertengahan bulan sudah resmi jadi salah satu “teroris” dunia keuangan saat ini.

Susun anggaran, dilanggar. Buat budgeting, tetap overbudget. Fenomena gagal berulang ini terjadi tiap kali gajian bulanan. Lama-kelamaan menimbulkan kebosanan dan kelelahan mental. Akhirnya, gelap mata menggunakan kartu kredit, pinjaman online, dana cepat, dlsb. Padahal, capek mikir budgeting hilang, digantikan pusing bayar hutan!

Penyebab Kekurangan Uang

Peningkatan Taraf Hidup Melebihi Kenaikan Income

Sah saja untuk meningkatkan taraf hidup di saat memperoleh kenaikan income. Namun, kenaikan taraf hidup seharusnya tetap berada di bawah tingkat kenaikan income, agar mudah menabung dan berinvestasi. Semua teori manajemen keuangan canggih pada dasarnya kembali berpijak pada prinsip ini: “pengeluaran harus selalu lebih rendah dari pendapatan”.

Terlalu Fokus pada Masa Kini, Bukan Masa Depan

Umumnya orang lebih fokus kepada kebutuhan saat ini, dan kurang memikirkan masa depan. Sebaiknya biasakan untuk sedikit memikirkan konsekuensi masa depan dari setiap keputusan finansial saat ini, agar keselamatan finansial di masa depan sudah mulai terjamin dari sekarang.

Terlalu Muda untuk Menabung

Ini adalah pikiran yang menghancurkan masa depan!Kebanyakan kaum Milenial berpikir bahwa usia muda adalah momen untuk menikmati semua pengalaman dan hobi, terlalu dini untuk menabung dan berinvestasi. Sebaiknya, ubah pemikiran seperti itu. Berapapun besaran income, siapapun harus mulai membiasakan diri untuk menyisihkan sebagian uangnya dan menabung. Ganti “habiskan” dengan “sisihkan”.

Menyepelekan Pencatatan

Mengabaikan pencatatan pengeluaran dan pemasukan uang adalah salah satu kebiasaan buruk yang merugikan finansial masa depan, karena mengakibatkan lupa pembelajaran penting manajemen keuangan, dan pengulangan kesalahan finansial. Kebiasaan pencatatan meningkatkan tingkat kontrol diri terhadap keuangan, sehingga kesehatannya terjaga hingga nanti.

Gaya Hidup Hedon

Ukuran gaya hidup seseorang digolongkan hedonistic bukan dari brand atau harga dari produk-produk yang dibelinya, melainkan cara pandangnya yang menganggap bahwa tujuan hidup manusia adalah mencari kesenangan dan kenikmatan, dan sebisa mungkin menghindari keprihatinan.

Dalam bukunya yang berjudul Parkinson’s Law Cyril Northcote, Parkinson menyebutkan bahwa semakin besar gaji seseorang, semakin besar pula kecenderungannya untuk meningkatkan gaya hidup. Hal ini jelas menunjukkan bahwa berhemat dan menabung tidak dipandang “menyenangkan”.

Malah cenderung “menyengsarakan” karena harus menahan keinginan. Tapi hal itu sangat perlu dilakukan demi keselamatan finansial pribadi dan keluarga di masa depan.

Perencanaan Keuangan yang Buruk

Ketika merasa jenuh dengan fenomena kegagalan perencanaan keuangan, jangan salahkan perencanaannya, tapi salahkan kedisiplinan pelaksanaannya. Bagaimanapun hasilnya, perencanaan keuangan yang baik adalah kunci sukses bagi kelangsungan hidup sesuai income.

Perencanaan keuangan memungkinkan prediksi atas jumlah pengeluaran per minggu hingga per bulan, termasuk pembayaran tagihan maupun cicilan. Hormati batasan jumlah pengeluaran yang telah ditentukan sendiri. Jika ada desakan untuk melebihinya, tunda hingga akhir bulan, laksanakan HANYA jika ada kelebihan sisa uang.

Membeli Karena Keinginan, Bukan Kebutuhan

Saat ada promo diskon produk di mall atau online shop, biasanya siapapun akan tergoda untuk membeli, padahal tidak membutuhkannya. Dampak buruknya barang kebutuhan malah tidak terbeli karena kekurangan uang. Bahkan, barang keinginan itu seringkali akhirnya tidak terpakai.

Utang Menumpuk

Utang hanya aman digunakan untuk membiayai produktivitas bisnis atau pekerjaan. Penggunaan kartu kredit, pinjaman online atau dana cepat untuk membiayai konsumsi hidup sehari-hari yang marak saat ini, sangat berbahaya.

Ini menyebabkan situasi “besar pasak daripada tiang”. Situasi kekurangan uang untuk hidup sehari-hari yang ditutupi dengan utang. Bukannya berhemat, akan terjerumus ke situasi kumustahilan memiliki uang. Yang tersisa hanya utang. Jika tidak segera dilunasi, bunga berbunga dari utang akan menimbulkan darurat keselamatan akibat penagihan, ancaman penyitaan, hingga pidana.

Enggan Berinvestasi

Rendahnya kesadaran berinvestasi karena malas mengkalkulasi resiko dan keuntungannya, pelan tapi pasti akan menurunkan daya beli tabungan, sehingga membahayakan keselamatan finansial di masa depan. Meskipun saat ini banyak berita suram tentang nasib investasi, masih banyak pilihan investasi yang aman seperti deposito berjangka, emas, valuta asing, reksa dana campuran, dll.

Kekurangan Uang Karena Transaksi E-money

E-money diciptakan untuk memudahkan transaksi, dengan menghilangkan kerepotan membawa uang cash. Tapi sifat dasar manusia yang “mudah terlena” akhirnya malah menjadikan e-money penyebab keborosan. Transaksi tanpa memegang fisik uang menyebabkan orang tak sadar mengeluarkan uang banyak, hingga tiba-tiba kehabisan uang! Belum lagi ancaman saldo hilang karena kartu rusak, pencurian via hacking dan phising.

Atasi Kekurangan Uang Bukan dengan Uang

Ada beberapa strategi yang lebih kreatif dalam menjaga kebahagiaan sehari-hari, tanpa harus kekurangan uang:

  • Berwisata ke tempat yang minim berbayar seperti taman kota, wisata alam di pantai publik dan pegunungan, wisata sejarah ke museum dan daerah cagar kota, dll.
  • Olahraga seperti jogging, senam, badminton, sepak bola, berenang.
  • Membaca & book club
  • Shabby chick berkreasi membuat barang baru dari barang bekas.

Temukan kebahagiaan sekaligus keselamatan finansial ya!


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.  

Artikel Terkait