Ajaib.co.id – Bukan hanya di Indonesia saja, kasus korupsi seringkali menghiasi layar televisi kamu. Hal ini juga kerap terjadi di berbagai belahan dunia lainnya. Tentunya tindakan korupsi yang dilakukan oleh oknum-oknum pejabat tinggi negara tidak bisa dibenarkan.
Sebab, mereka seharusnya memberikan contoh dan teladan yang baik dalam memerangi korupsi, dan bukannya terlibat dalam tindakan korupsi tersebut yang hanya mementingkan kepentingan pribadi saja di atas kepentingan bersama.
Belum lagi, dana yang dikorupsi terkadang adalah dana bantuan untuk orang-orang tidak mampu maupun bagi mereka yang sedang dilanda musibah seperti gempa bumi, banjir, dan sebagainya. Di mana, padahal mereka benar-benar membutuhkan dana tersebut untuk kebutuhan sehari-hari namun dikorupsi oleh pihak-pihak yang sebenarnya bertugas untuk bertanggung jawab agar memastikan dana tersebut tepat sasaran dan diterima secara baik oleh masyarakat.
Sungguh ironis, bukan? Hal ini sama saja seperti kamu sedang berdiri di atas penderitaan orang lain. Namun, kita juga perlu menyadari bahwa untuk memberantas korupsi yang marak terjadi bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Lantaran, kita harus saling bekerja sama untuk memerangi korupsi tersebut yang dimulai dari lingkungan sosial terkecil terlebih dahulu yakni keluarga.
Dengan demikian, kita memiliki fondasi yang kuat untuk mengatakan tidak pada korupsi. Sebab, kamu sudah membiasakan diri untuk hidup dalam kejujuran dan memiliki pengendalian diri yang baik jika sewaktu hari nanti diberikan kesempatan untuk menempati posisi atau jabatan strategis di pemerintahan. Kamu bisa menempatkan dirimu sebagai teladan dan panutan yang mencerminkan bahwa kamu adalah sosok pejabat yang bersih dari berbagai praktik kecurangan dan korupsi.
Kasus Mega Korupsi yang Pernah Terjadi di Belahan Dunia
Mungkin hingga saat ini masih segar dalam ingatanmu tentang skandal mega proyek e-KTP yang banyak melibatkan para tokoh-tokoh politik saat ini dengan prakiraan kerugian yang dialami negara mencapai Rp2,3 triliun. Nilai korupsi yang ditaksir dari skandal mega proyek e-KTP ini, ternyata belum ada apa-apanya bila dibandingkan dengan rangkaian kasus korupsi terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah yang telah dirangkum oleh redaksi Ajaib berikut ini:
Skandal Korupsi Siemens
Siemens adalah salah satu perusahaan elektronik terbesar di dunia. Di mana, perusahaan ini pernah menjadi sponsor utama untuk beberapa klub sepak bola papan atas dunia misalnya Real Madrid, Arsenal, Lazio, dll.
Pada 2010, perusahaan ini pernah terlibat dalam kasus korupsi dengan nilai yang fantastis yakni lebih dari $1,4 miliar. Uang sebesar ini diberikan kepada para pejabat-pejabat negara di Asia, Afrika, Eropa, Timur Tengah dan Amerika.
Penyuapan ini dilakukan oleh Siemens untuk mendapatkan pangsa pasar dan menaikkan harga produk-produknya yang dijual di negara-negara bersangkutan. Praktik curang ini sudah dilakukan oleh Siemens sejak 1990-an.
Uang suap sebesar $1,4 miliar mengalir ke pejabat pemerintah dan pegawai negeri yang berada di negara Bangladesh, Vietnam, Rusia, Meksiko, Yunani, Norwegia, Irak, dan Nigeria.
Kasus Korupsi Mantan Presiden Nigeria
Sani Abacha adalah tentara Nigeria dan menjabat presiden Nigeria dari 1993 hingga kematiannya pada 1998. Selama masa kepemimpinannya, kasus korupsi di eranya tidak begitu mendapatkan sorotan. Namun, sudah tercium adanya praktik korupsi yang dilakukannya.
Setelah meninggal pada 1998, Sani Abacha diketahui menguras aset negaranya untuk memperkaya dirinya dengan prakiraan $3 miliar – $5 miliar uang publik yang dialihkan.
Kala itu, Departemen Kehakiman AS berhasil menyita lebih dari $458 juta hasil korupsi dana gelap yang disembunyikan Sani Abacha dan para konspiratornya di seluruh dunia pada 2014 silam.
Secara bertahap uang yang dicuri oleh Sani Abacha mulai kembali lagi ke Nigeria. Hal ini berkat adanya bantuan hukum dari Amerika Serikat yang mengusut korupsi yang dilakukan Sani Abacha di Nigeria. Upaya pengungkapan kasus korupsi ini terjadi semasa Presiden Obama masih menjabat sebagai presiden Amerika Serikat.
Suap Mantan Presiden Peru
Alberto Fujimori adalah mantan presiden Peru pada periode 1990 – 2000. Namun, ia terjerat kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Untuk menghindarkan ia dari jeratan hukuman.
Fujimori menggunakan anggaran negara lebih dari 75% untuk menyuap politisi, hakim, dan media. Di mana, aliran suap ini tanpa adanya pengawasan dari Badan Intelijen Nasional. Selain itu, Alberto Fujimori juga diduga melakukan penggelapan uang publik sebesar $600 juta.
Pada tahun 2010, Fujimori diekstradisi ke Jepang dan mendapatkan hukuman penjara lebih dari 30 tahun, dan membuat namanya menjadi kian tenggelam saja bersama beberapa mantan presiden Peru lainnya yang terlibat dalam kasus dugaan korupsi.
Republik Chechnya
Setiap pekerja yang bekerja di Chechnya harus membayar pajak, di mana pajak tersebut masuk ke dalam pemungutan pajak yang tidak resmi. Di mana, dari uang tersebut digunakan untuk mengadakan pesta ulang tahun ke-35 Ramzan Kadyrov dengan mengundang artis, mengadakan sesi tinju senilai $2 juta dengan Mike Tyson, dan 16 sepeda motor yang diberikan Ramzan Kadyrov kepada masyarakat sebagai presiden muslim Chechnya. Namun, dana hasil pungutan pajak tidak resmi tersebut juga digunakan untuk membangun masjid.
Pemungutan pajak tidak resmi ini membuat beberapa orang Chechnya kehilangan setengah pendapatannya, dengan mengumpulkan $648 juta – $ 864 juta per tahunnya. Selain itu, Ramzan Kadyrov juga melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang telah menyebabkan dirinya diberikan sanksi dari otoritas Amerika Serikat.
Tunisia
Dari 1987 – 2011 Presiden Ben Ali membuat undang-undang bagi perusahaan yang ingin beroperasi dan membuka usahanya di Tunisia memerlukan izin. Revolusi yang terjadi di Tunisia membuat Presiden Ben Ali harus lengser dari jabatannya bersama para pengikutnya.
Komisi Penyitaan di Tunisia memperkirakan aset-aset yang disita saat rezim kepemimpinan Presiden Ben Ali mencapai $13 miliar atau lebih dari 1/4 PDB Tunisia pada 2010. Aset-aset yang disita di antaranya 48 perahu, 550 properti, 40 portofolio saham, 400 perusahaan, dan 367 rekening bank.
Persaingan secara monopoli untuk bisnis di Tunisia dikuasai oleh keluarga Presiden Ben Ali dengan memanipulasi undang-undang investasi di Tunisia.
Demikianlah 5 kasus korupsi terbesar yang sempat menggemparkan publik dunia, di mana skandal korupsi ini melibatkan begitu banyak orang yang berpengaruh dan terorganisir dengan sangat baik.
Dari kelima kasus korupsi terbesar yang sudah redaksi Ajaib jelaskan di atas, kasus korupsi mana nih masih segar diingatanmu hingga saat ini?