Investasi

Ini Penipuan Berkedok Investasi yang Perlu Kamu Waspadai

Penipuan Berkedok Investasi

Ajaib.co.id – Penipuan berkedok investasi sekarang marak terjadi. Untuk itu kamu perlu tahu jenis-jenis investasi yang sebenarnya bodong, dan merugikan dirimu. Biasanya mereka yang menjadi target penipuan tidak memiliki ilmu tentang investasi.

Memang ada saja orang yang memanfaatkan kelemahan orang lain untuk keuntungan dirinya sendiri. Orang licik seperti ini yang harus kamu hindari.

Tertipu dalam investasi tentu akan merugikanmu dan bisa saja membuatmu kapok berinvestasi. Jadi, untuk mengetahui apa saja jenis investasi bodong, kamu harus mengetahuinya sekarang. Jangan sampai masuk lubang dulu baru menyesal kemudian.

Di Indonesia masih sering terjadi penipuan investasi. Angkanya pun fantastis, ada yang mencapai Rp6 triliun. Jadi, seperti inilah jenis penipuan berkedok investasi yang cukup merajalela di Indonesia.

1.    Investasinya disebut sebagai MLM, tapi tidak memiliki produk

Mereka memperkenalkan skema bisnisnya padamu sebagai multilevel marketing alias MLM, tapi tidak memiliki produk yang jelas. Perlu kamu ketahu bahwa skema bisnis ini bukanlah MLM. MLM resmi yang tepercaya, pasti memiliki barang yang perlu dipromosikan oleh anggotanya.

Sementara itu skema penipuan yang katanya MLM tapi tidak memiliki produk ini, biasanya hanya mengandalkan uang. Disebut juga sebagai skema ponzi. Kamu diharuskan membayarkan sejumlah uang untuk bergabung di downline orang yang menawari bisnisnya.

Lalu, kamu akan mendapatkan uang jika berhasil mengajak orang bergabung. Semakin banyak yang bisa kamu rekrut, uang yang kamu dapatkan tambah banyak. Di sinilah letak kekeliruan bisnis ini.

Bisnis ini biasanya terhenti karena orang paling atas membawa kabur uang peserta-peserta di bawahnya. Kamu pun tidak akan mendapatkan apa-apa, dan malah bisa saja dituduh sebagai penipu juga.

Jadi, jangan sampai kamu masuk ke dalam penipuan berkedok investasi ini.

2.    Investasi dengan keuntungan melebihi 20% di awal

Investasi penipuan seperti ini juga sering membuat orang tergiur. Di awal sudah diiming-imingi dengan keuntungan mencapai 20%, dan hasil keuntungannya bisa dikirimkan setiap bulannya.

Padahal bisnis juga harus realistis. Paling aman keuntungannya berkisar antara 5%-10%, lebih dari ini kamu harus berhati-hati. Hal ini pernah terjadi pada kasus penipuan Koperasi Langit Biru (KLB) yang membawa kabur uang para investornya sebesar Rp6 triliun.

Investasi ini awalnya terlihat tepercaya karena biasanya orangnya akan mampu menjelaskan kepadamu secara terperinci bisnis yang sedang dijalankan oleh koperasinya. Bisnisnya pun tidak main-main, bisnis tambang hingga bisnis yang berhubungan dengan teknologi.

Bisnis yang baik adalah bisnis yang bisa kamu pantau dan yang menjalankan bisnis akan memberikan laporan yang teratur padamu. Sayangnya mungkin banyak yang tidak tahu jika kedua hal itu tidak dilakukan, maka bisnis itu adalah penipuan. 

3.    Investasi logam mulia palsu

Masih banyak orang yang tertipu investasi emas karena tidak tahu bagaimana bentuk emas yang asli dan yang palsu. Namun, awalnya pun sudah salah karena membeli emas bukan langsung di agen-agen terpercaya.

Yang melakukan penipuan pun ada yang berkedok badan usaha yang terlihat tepercaya. Padahal aslinya mereka tidak pernah membelikan emas untukmu, uangnya diambil untuk dibawa kabur.

Jadi, untuk membeli logam mulia sebaiknya kamu lakukan di tempat resmi seperti Pegadaian, ANTAM, dan yang lainnya. Kamu akan mudah mendapatkan informasinya melalui internet.

4.    Investasi dolar

Investasi dolar atau juga dikenal dengan penggandaan dolar. Masih banyak orang yang mengira ini adalah bisnis resmi yang tepercaya, padahal jelas-jelas penipuan. Uang rupiah saja tidak bisa digandakan oleh sembarangan orang karena yang punya wewenang hanya Bank Indonesia, apalagi uang dolar yang masuk ke Indonesia?

Penipu biasanya mengiming-imingi dapat menggandakan uang calon korbannya menjadi dolar yang melimpah. Namun, korban tidak menyadari bahwa uang tersebut adalah uang palsu. Korban baru tahu uang itu adalah uang palsu ketika menggunakannya untuk bertransaksi. Ini membuat masalah semakin besar. Jangan sampai kamu terkena penipuan seperti ini.

Untuk terhindar dari penipuan berkedok investasi sebenarnya mudah-mudah saja. Asalkan kamu memperhatikan hal-hal berikut ini:

1.    Jangan tergiur dengan keuntungan tinggi yang tidak wajar

Rata-rata investasi ilegal alias bodong alias menawarkan keuntungan yang tinggi. Hal ini tidak wajar karena keuntungan tinggi bisa didapatkan tidak secara instan. Jika kamu ditawarkan keuntungan sampai 20% ke atas kamu patut mencurigai investasi tersebut karena bisa saja terindikasi penipuan.

2.    Pastikan lembaga yang mewadahi bisnis berdiri secara resmi

Hal ini yang kebanyakan orang tidak lakukan. Padahal ketika berniat untuk berbisnis atau berinvestasi, kamu harus tahu terlebih dahulu lembaga tersebut bergerak di bidang apa, apa saja jenis usahanya, kapan terdaftar sebagai badan usaha resminya.

Kamu pasti akan mudah juga menemukan informasi tentang lembaga atau badan usaha tersebut di internet. Badan usaha atau lembaga tersebut haruslah jelas.

3.    Bisnis yang dimiliki oleh individu harus dipertanyakan berdiri resminya

Jika kamu ingin membantu bisnis seseorang, pastikan dulu apakah sudah berdiri resmi atau belum. Bisnis yang sudah disetujui berdirinya oleh orang yang berwenang biasanya memiliki bisnis yang bisa dipertanggungjawabkan.

Paling nyaman bekerja sama bisnis dengan orang yang kamu kenali, dan tidak harus menjadi teman baikmu.

4.    Membeli emas hanya di agen tepercaya dan bersertifikat

Emas adalah logam yang sudah banyak dipalsukan. Sayangnya banyak orang yang tidak tahu bagaimana caranya membedakan emas palsu dan asli. Lebih mudahnya, kamu bisa membeli emas di lembaga resminya langsung, dan pastikan emas yang kamu beli memiliki sertifikat.

Untuk investasi reksa dana yang tepercaya, kamu bisa mengandalkan Ajaib. Selain itu, Ajaib juga menyediakan fitur trading saham yang bisa membantumu mendulang keuntungan. Jangan ragu untuk menghubungi kami.

Artikel Terkait