Banking

Ini Kelebihan dan Kekurangan Uang Kertas dan Mata Uang Logam

mata uang logam

Ajaib.co.id – Uang merupakan sebuah alat tukar dan pembayaran. Maka dari itu, uang harus dimiliki sebagai syarat utama melakukan transaksi jual beli. Namun, agar uang tidak mudah rusak uang memiliki serat praktis yang terkandung didalamnya sehingga mudah dibawa kemana-mana. Saat ini kamu bisa mengenal uang dalam dua bentuk yaitu uang kertas dan mata uang logam.

Kedua jenis uang ini tentunya akan mewakili kebutuhan transaksi kamu masa kini dimana uang kertas juga bisa untuk transkasi nominal besar sampai dengan Rp100 ribu per lembar sementara mata uang logam bisa digunakan untuk transaksi nominal kecil dengan maksimal Rp1000 per keping mata uang logam.

Perlu kamu ketahui bahwa uang kertas terbuat dari bahan kapas agar tidak mudah rusak meskipun uang kertas dikepal-kepal, diremas atau pun tidak sengaja terendam air. Sedangkan mata uang logam tentunya lebih kuat karena mata uang jenis ini terbuat dari alumunium, kuningan atau tembaga, atau nikel. Bahan ini yang sudah tentu saja akan lebih awet dibandingkan dengan uang kertas.

Adapun awal mula sejarah transaksi pertukaran atau barter barang, orang kebanyakan menggunakan alat bantu berupa logam yang terbuat dari emas atau perak. Namu, seiring dengan semakin besarnya transaksi perdagangan, maka uang logaman mulai ditemui dalam bentuk koin dan semakin berat dan sangat tidak praktis untuk dibawa kemana-mana.

Sejak pada saat itu, bentuk daripada alat bantu transaksi juga mulai dikenal dengan bentuk uang kertas. Uang kertas pada awalnya digunakan sebagai surat bukti kepemilikan emas, hanya saja secara lambat laun, metode perdagangan terus berubah sampai dengan model uang kertas yang kita gunakan saat ini.

Sebelum mulai melakukan pembahasan masing-masing terkait dengan kekurangan dan kelebihan daripada ragam alat-alat pembayaran ini, kamu perlu mengetahui terlebih dahulu bentuk daripada bahan pembuatannya berikut ini:

Mata Uang Logam

Mata uang logam merupakan alat tukar dengan nominal kecil yang digunakan secara resmi di Indonesia. Adapun bahan yang digunakan dalam membuat uang logam tentunya memiliki tiga unsur antara lain, alumunium, nikel dan kuningan. Tiga bahan tersebut mempunyai karakteristik yang mana dapat saling melengkapi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Uang logam dari bahan alumunium memiliki bobot yang lebih ringan dibanding dengan yang terbuat dari bahan logam lainnya. Logam ini juga memiliki sifat:

  • Memiliki daya tahan yang cukup kuat
  • Warnanya netral yakgni warna abu-abu dan apabila dalam keadaan bersih atau bahkan baru koin logaman ini bisa terlihat mengkilap seperti metalik.
  • Uang logaman pertama yang dicetak Indonesia berawal pada tahun 1952.

Mata uang logam yang terbuat dari bahan nikel umumnya mempunyai bobot lebih berat. Uang logaman ini memiliki sifat, antara lain :

  • Warnanya ini adalah silver metalik
  • Mata uang jenis ini ini memiliki sifat yang lebih padat dan kuat apabila dibanding bahan aluminium
  • Uang logaman Indonesia yang terbuat dari bahan nikel pertama kali dicetak dengan nominal 50 sen dengan seri Diponegoro
  • Saat ini, koin terbaru yaitu nominal 1.000 tahun emisi 2010, juga terbuat dari bahan ini.

Mata uang logam dengan bahan kuningan memiliki tampilan warna keemasan. Mata uang ini memiliki sifat:

  • Bobot dari mata uang jenis ini hampir sama dengan nikel
  • Logaman yang pertama kali dicetak merupakan pecahan 10 rupiah pada tahun 1974 dan seri terbaru tahun 2003 adalah pecahan Rp 500.

Mata uang logam selain terbuat dari tiga bahan diatas, tentunya mata uang logam masih memiliki satu keping mata uang logam dari campuran nikel dan kuningan. Mara uang ini merupakan mata uang nominal Rp1.000 dengan terbitan tahun 1993, tahun 1994, tahun 1995, tahun 1996, tahun 1997 dan tahun 2000.

Uang Kertas

Uang kertas yang beredar saat ini tidak terbuat dari kertas biasa. Ini dilakukan agar uang kertas yang digunakan bisa lebih awet, tidak mudah rusak karena sering dilipat maupun terkena air. 

Uang kertas dibuah dari bahan kapas, sejauh ini uang kertas terbukti tidak mudah rusak walaupun ditarik-tarik dan ditekuk.

Berdasarkan penelitian, terdapat bahan uang kapas yang mampu bertahan dan tidak robek sampai dengan 3.500 kali lipatan bolak-balik. Bahan baku ini merupakan row material yang diimpor dari Inggris, Perancis, Jerman, atau Belkamu lengkap dengan tkamu pengaman watermark yang bisa kamu lihat.

Sesuai dengan jumlah kebutuhan peredaran uang kertas, maka uang kertas pada jaman dahulu kala juga sempat terbuat dari bahan polimer atau sejenis plastik, yaitu dengan nominal Rp50.000 dan juga nominal Rp100.000 yang terlihat dari uang kertas keluaran tahun 1999.

Adapun proses cetak uang kertas dengan bahan ini hanya bisa dilakukan di negara Australia. Ini dilakukan degan pertimbangannya, lokasi Australia yang relatif dekat dengan Indonesia dan Perum Peruri sejauh ini masih belum memiliki alat pembuat uang kertas dengan bahan tersebut.

Adapun kelebihan dan kekurangan daripada uang kertas dan mata uang logam adalah, secara fisik kedua jenis uang ini jelas berbeda baik dari sisi daya tahan, dimana mata uang logam lebih awet dibandingkan dengan uang kertas. 

Sedangkan jika ditinjau dari fungsinya, uang kertas lebih praktis untuk melakukan transaksi nominal besar dibandingkan transaksi menggunakan mata uang logam.

Bacaan menarik lainnya:

Suhardjono, Bastian. (2006).  Akuntansi Perbankan, Jakarta : Salemba Empat


 Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait