Ajaib.co.id – Investasi adalah satu dari sekian banyak cara dalam memperoleh tambahan uang. Setiap orang yang melakukan investasi tentunya menginginkan keuntungan dari investasi itu sendiri. Namun, bagi kamu yang sangat baru dalam dunia investasi dan belum berpengalaman, pastinya ada keraguan dan ketakutan akan terjadinya kerugian.
Di sisi lain, dengan investasi kamu akan mendapatkan penghasilan tanpa perlu bekerja dan menghabisakan waktu mengerjakan sesuatu tanpa bersusah payah. Dalam investasi, uang yang kamu tanamkan akan secara otomatis bekerja untuk kamu dan mendapatkan keuntungan alias passive income.
Adapun beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan keuntungan dalam berinvestasi, antara lain:
- Menentukan tujuan kamu dalam melakukan investasi.
- Mencari tahu apa itu investasi dan menetapkan tujuan kamu.
- Mulai membuat rencana untuk makukan pelunasan utang.
Investasi adalah sebuah wadah yang bisa dilakukan untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Semua orang tentunya melakukan investasi dan berkeinginan memperoleh keuntungan dari investasi tersebut.
Berikut adalah langkah untuk mendapatkan keuntungan berinvestasi:
Definisikan Penghasilan Investasi
Hal pertama yang harus kamu pahami adalah penghasilan investasi. Dalam penghasilan maka penghasilan yang kamu dapatkan berasal dari pengumpulan koleksi aset seperti saham, obligasi, reksa dana, dan real estate yang mana ini menghasilkan pendapatan tahunan setinggi mungkin dengan ratio risiko yang rendah.
Penghasilan itu tentunya menjadi passive income yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan, seperti misalkan biaya hidup dan juga pengeluaran investor.
Nah maka dari itu, penghasilan investasi adalah penghasilan pasif yang dapat digunakan untuk memenuhi ragam pengeluaran rutin kamu yang diperoleh dari investasi kamu lakukan.
Tentukan Nominal Investasi
Jika kamu sudah mengetahui definisi dari penghasilan investasi, inilah saatnya kamu untuk menentukan seberapa banyak dana yang bisa kamu investasikan. Hal ini sangat penting dalam mendapatkan keuntungan dan menentukan berapa banyak investasi bisa secara rutin dapat kamu lakukan.
Hal ini tentunya akan bisa membantu kamu dalam memilih investasi yang kiranya sesuai untuk kamu dan juga menentukan tujuan dan target kamu dalam berinvestasi. Disisi lain, kamu juga perlu mengingat bahwa investasi adalah hal yang berbeda dengan dana darurat.
Dimana dana darurat merupakan dana yang harus kamu dapatkan dengan mudah untuk kamu peroleh.
Menemukan Perencana Keuangan yang Tepat
Langkah selanjutnya yang perlu kamu lakukan dalam berinvestasi yang tak kalah penting adalah menemukan perencana keuangan yang tepat. Dengan menemukan perencana keuangan yang tepat, maka kamu bisa bertanya mengenai investasi yang ingin kamu lakukan dan sesuai dengan profile risiko kamu.
Perencana keuangan tentunya bersedia memberikan rekomendasi berupa produk investasi yang cocok dan sesuai dengan profil kamu, sambil menawarkan potensi pertumbuhan dari jenis investasi kamu.
Perencana keuangan juga tentunya akan membantu kamu dalam melakukan penyusunan rencana keuangan yang cukup efektif.
Namu, apabila kamu merasa cukup nyaman untuk melakukan investasi secara mandiri, maka kamu perlu mencari perusahaan investasi yang memudahkan kamu untuk melakukan transaksi di pasar forex.
Salah satu contoh mudah adalah reksa dana, kamu tidak perlu susah-susah dan bingung karena ada manager investasi yang nantinya akan mengelola dana yang bakal kamu Investasikan.
Mengerti Perbedaan Ragam Investasi dan Risikonya
Hal terpenting dalam memahami investasi adalah berusaha dalam memahami perbedaan antara reksa dana dan rekening pasar forex. kamu dalam hal ini harus membagi uang kamu di antara beberapa akun atau yang sering disebut dengan diversifikasi investasi.
Jenis Investasi yang Perlu Dipertimbangkan
Saat kamu melakukan penyusunan portofolio investasi, tentunya kamu memiliki beberapa keranjang untuk meletakkan ragam investasi – investasi potensial. Maka dari itu ada beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan, untuk mendapatkan keuntungan antara lain :
Dividend Paying Stocks
Beberapa perusahaan menggunakan Dividend Payout Ratio atau yang sering disebut dengan Rasio Pembayaran Dividen. Ini merupakan momen yang ditunggu karena mencakup dalam pembagian kentungan dan laba.
Perusahaan tentunya akan membayarkan sebagian daripada laba bersihnya kepada pemegang saham, dan kemudian menahan sebagian laba lainnya untuk kemudian diinvestasikan kembali untuk mengembangkan potensi perusahaan.
Obligasi
Obligasi merupakan sebuah bentuk investasi dalam bentuk surat utang. Dalam hal ini tentunya kamu memiliki pilihan yang luas untuk menjatuhkan pilihan kepada obligasi. kamu juga dapat mendapatkan obligasi pemerintah, obligasi daerah, obligasi agen, obligasi tabungan, dan banyak lagi.
Cara berinvestasi melalui obligasi dalam jangka pendek atau jangka panjang tentunya bergantung pada tujuan investasi kamu dan juga jangka waktu kamu.
Real Estate
Selain itu, kamu juga bisa berinvestasi melalui DIRE (Dana Investasi Real Estate) atau yang dikenal dengan REIT (Real Estate Investment Trust). DIRE adalah sebuah wadah untuk menghimpun dana dari beragam investor yang akan diinvestasikan pada asset real estate (properti).
Reksa Dana
Reksa dana adalah sebuah wadah untuk mengumpulkan dana dari beragam investor. Dana itu nantinya bakal dikelola oleh manager investasi dalam pasar modal dan pasar uang. Dalam investasi reksa dana ada beberapa risiko yakni risiko rendah yang cocok untuk pemula yang baru mulai belajar berinvestasi.
Dividen Saham untuk Portofolio
Mengingat Dividen Saham memiliki beberapa hal yang harus kamu pertimbangkan, antara lain:
- Dividen Payout Ratio (DPR) sebesar 50 persen atau juga bisa kurang, yang mana sisanya akan kembali ke perusahaan dana kan digunakan untuk perkembangan perusahaan.
- Hasil dividen pada kisaran 2 persen dan 6 persen.
- Perusahaan yang menghasilkan laba tanpa kerugian setiap tahun yang bisa dilihat dati laporan keuangan selaam tiga tahun terakhir.
- Rekam jejak perusahaan yang bisa meningkatkan dividen. Jika manajemen perusahaan sangat ramah kepada pemegang saham, mereka akan lebih tertarik dalam mengembalikan kelebihan uang tunai kepada pemegang saham daripada memperluas perusahaan.
- Tingkat Return on Equity (ROE) dengan nominal tinggi. Yang mana ini mempunyai sedikit atau tanpa hutang perusahaan. Apabila perusahaan dapat memperoleh ROE yang tinggi atau tanpa utang, maka perusahaan akan memiliki bisnis yang baik dibanding rata-rata bisnis lainnya.